Analisis capaian indikator tujuan pembangunan berkelanjutan yang relevan
2. Analisis capaian indikator tujuan pembangunan berkelanjutan yang relevan
Pengkajian Pembangunan Berkelanjutan menghasilkan gambaran kondisi pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi dasar untuk merumuskan skenario Pembangunan Berkelanjutan berupa alternatif proyeksi kondisi pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Alternatif proyeksi kondisi pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah target pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan tanpa upaya tambahan dan/atau dengan upaya tambahan yang disusun dengan jangka waktu yang menyesuaikan masa berakhirnya periode RPJMD dengan tetap memperhatikan masa pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Alternatif proyeksi ini diperoleh dari hasil proyeksi yang menunjukkan target tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada posisi yang dipertahankan dan telah melampaui target yang ditetapkan secara nasional. Sedangkan alternatif proyeksi dengan upaya tambahan disusun untuk percepatan pencapaian target tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu dengan memperhatikan 5 muatan di bawah ini, yaitu:
a. Pencapaian target tanpa upaya tambahan
Kota Bandung telah mulai melakukan penilaian dan analisis capaian indikator TPB yang terbagi dalam 4 (empat) kategori:
1. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target/SS
2. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan tetapi belum mencapai target/SB
3. Indikator TPB tidak ada target/TT
4. Indikator TPB yang tidak ada/belum ada data/NA
Berikut adalah tabel pencapaian indikator TPB di lingkungan Kota Bandung
Pencapaian Indikator TPB di Kota Bandung
CAPAIAN INDIKATOR
NO.
TPB
TUJUAN TPB JUMLAH TPB
Mengakhiri Kemiskinan dalam 1
10 5 7 6 28 Segala Bentuk Dimanapun
Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan 2 Gizi yang Baik, serta
1 0 7 7 15 Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
Menjamin Kehidupan yang Sehat 3 dan Meningkatkan Kesejahteraan
2 0 24 8 34 Seluruh Penduduk Semua Usia
Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta 4 Meningkatkan Kesempatan
5 2 2 2 11 Belajar Sepanjang Hayat untuk semua Mencapai Kesetaraan Gender dan 5 Memberdayakan Kaum
5 2 2 1 10 Perempuan
Menjamin Ketersediaan serta 6 Pengelolaan Air Bersih dan
1 9 1 7 18 Sanitasi yang Berkelanjutan
Menjamin Akses Energi yang 7 Terjangkau, Andal, Berkelanjutan
0 0 0 2 2 dan Modern untuk Semua
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja
8 5 6 0 8 19 yang Produktif dan Menyeluruh,
serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua
Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan Industri
9 3 0 0 2 5 Inklusif dan Berkelanjutan, serta
Mendorong Inovasi Mengurangi Kesenjangan Intra-
10 2 2 0 2 6 dan Antarnegara
11 Menjadikan Kota dan Permukiman 6 4 0 8 18
Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan
Menjamin Pola Produksi dan 12
0 2 1 2 5 Konsumsi yang Berkelanjutan
Mengambil Tindakan Cepat untuk 13 Mengatasi Perubahan Iklim dan
1 0 1 0 2 Dampaknya Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan, Mengelola Hutan secara Lestari,
15 Menghentikan Penggurunan, 0 1 2 1 4 Memulihkan Degradasi Lahan,
serta Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman Hayati Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan, Menyediaan Akses Keadilan untuk
16 2 2 2 17 23 Semua, dan Membangun
Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di Semua Tingkatan Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi Kemitraan
17 2 1 0 11 14 Global untuk Pembangunan
Berkelanjutan
TOTAL 45 36 49 82 2 214
Berdasarkan tabel tersebut, ada 45 indikator program RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 yang sudah mencapai target, 36 indikator yang belum mencapai target, 49 indikator tidak ada target, 82 indikator yang tidak ada/belum ada datanya. Untuk memperoleh alternatif proyeksi dengan upaya tambahan maka dilakukan perankingan pada kolom SB yaitu Jumlah Indikator TPB yang sudah dilaksanakan tetapi belum mencapai target dengan angka tertinggi sebagai prioritas. Sehingga diperoleh urutan prioritas alternatif proyeksi sebagai berikut:
NO.
TUJUAN TPB
1 Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk 5 3 Dimanapun
Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan 2 Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan
0 8 Pertanian Berkelanjutan
Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan 3
0 6 Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan 4 Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar
2 5 Sepanjang Hayat untuk semua
Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan 5
2 9 Kaum Perempuan
Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih 6
9 1 dan Sanitasi yang Berkelanjutan
Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, 7
0 Target nasional Berkelanjutan dan Modern untuk Semua
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif
8 6 2 dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk
Semua Membangun Infrastruktur yang Tangguh,
9 Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, 0 7 serta Mendorong Inovasi
Mengurangi Kesenjangan Intra- dan Antarnegara 10
2 Target nasional Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman,
11 4 4 Tangguh dan Berkelanjutan
Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang 12
2 Target nasional Berkelanjutan
Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi 13
0 Target nasional Perubahan Iklim dan Dampaknya
Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan, 15 Mengelola Hutan secara Lestari, Menghentikan
1 Target nasional Penggurunan, Memulihkan Degradasi Lahan, serta Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan, Menyediaan 16 Akses Keadilan untuk Semua, dan Membangun
2 Target nasional Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di Semua Tingkatan
Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi 17 Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan
1 Target nasional
Perumusan skenario berdasarkan tabel diatas, untuk 4 posisi teratas sebagai alternatif proyeksi yang memerlukan upaya tambahan, adalah sebagai berikut:
1. Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan (TPB nomor 6) dengan 9 indikator RPJMD Kota Bandung tahun
2013-2018 yang belum tercapai dan termasuk kedalam pilar pembangunan lingkungan.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua (TPB nomor 1) dengan 6 indikator RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 yang belum tercapai dan termasuk kedalam pilar pembangunan ekonomi.
3. Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun (TPB nomor 8) dengan 5 indikator RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 yang belum tercapai dan termasuk kedalam pilar pembangunan sosial.
4. Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan (TPB nomor 11) dengan 4 indikator RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 yang belum tercapai dan termasuk kedalam pilar pembangunan lingkungan.
5. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk semua (TPB nomor 4) dengan 2 indikator RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 yang belum tercapai dan termasuk kedalam pilar pembangunan sosial.
6. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia.
7. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, serta Mendorong Inovasi.
Sedangkan ranking kebawah lainnya dijadikan skenario pembangunan sebagai alternatif proyeksi pencapaian target tanpa upaya tambahan, adalah sebagai berikut:
8. Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
9. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan
b. Pencapaian target yang ditetapkan secara nasional
Adapun pencapaian target yang ditetapkan secara nasional berdasarkan tabel diatas adalah indikator TPB nomor 7, 12, 13, 16, 17.
c. Potensi, daya saing, dan inovasi daerah
Potensi Kota Bandung adalah pada wisata buatan dimana akan menarik investor yang akan menambah potensi pendapatan dan pembiayaan pembangunan. daya saing dalam sektor perdagangan jasa menarik penduduk luar Kota Bandung untuk bermigrasi. Inovasi daerah di Kota Bandung berkaitan dengan kreatifitas sumber daya manusia Kota Bandung yaitu kreatif dalam pengembangan smart city, pelayanan kesehatan, kependudukan, dengan memperhatikan potensi, daya saing dan inovasi daerah maka dapat diarahkan alternatif skenario pembangunan pada program Kota Bandung yang termasuk pada TPB nomor 2 yaitu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua. Upaya tambahan untuk mencapai indicator tersebut adalah melalui pembangunan modal sosial.
d. Daya dukung dan daya tampung daerah (DDDT); dan
Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan (TPB nomor 6) dengan 9 indikator RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 yang belum tercapai dan termasuk kedalam pilar pembangunan lingkungan memerlukan upaya tambahan dengan memperhatikan DDDT. Pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat merupakan salah satu prioritas pemerintah Kota Bandung. Banyaknya air minum yang disalurkan
hampir setiap bulannya mengalami penambahan. Dari 42.528.447 m 3 air minum yang disalurkan pada tahun 2016, sebanyak 26.826.291 m 3 atau 63% nya disalurkan untuk konsumen Rumah Tangga. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kota Bandung 2016, Sumber air Sebagian besar penduduk menggunakan sumber air dari sumur pompa (45,3 persen) dan PDAM (30,7 persen). Masih terdapat 3,3 persen penduduk menggunakan sumber air sumur yang tidak terlindungi. Sementara itu, sumber air minum rumah tangga terbanyak berasal dari Air Isi Ulang (38,7 persen), Air Kemasan (24,7persen), dan Air Leding (16,5 persen). Masih terdapat sumber air minum dari 65 sumur gali yang tidak terlindungi (1 persen). Sebanyak 3,4 persen diantara air minum tidak baik secara fisik. Air minum yang diolah terlebih dahulu sebanyak 43,9 persen. Program Kota Bandung yang mengarah pada TPB nomor 6 (air bersih dan sanitasi), TPB nomor 3 (kemiskinan), TPB nomor 7 (infrastruktur) harus diperhatikan penyediaan air bersih melalui SPAM Regional sebagai strategi yang perlu diupayakan.
Untuk indikator sanitasi dilakukan analisis Kondisi Kualitas Air Sungai. Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. fungsi sungai sangat luas, namun diwaktu tertentu sungai bisa menimbulkan malapetaka bagi masyarakat disekitarnya dalam bentuk bencana banjir atau jika sungai dimanfaatkan sebagai penyalur buangan air limbah. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi, maka perkembangan pusat-pusat industri dan pemukiman melaju dengan pesat. Peningkatan kebutuhan air, lahan serta bahan bangunan tidak dapat dihindarkan yang mengakibatkan pemanfaatan sumber daya alam terutama sungai sering dilupakan kelestariannya. Berdasarkan hasil pemantauan DLH Kota Bandung, diketahui bahwa secara keseluruhan, kualitas air sungai di daerah hulu (upstream) untuk parameter DO, BOD, dan COD, tidak memenuhi Baku Mutu. Gambaran kualitas DO, BOD dan COD sungai- sungai di bagian upstream seperti pada grafik berikut.
Konsentrasi DO air di Bagian Upstream Sungai di Kota Bandung 2016
Konsentrasi BOD Air Sungai Bagian Upstream di Kota Bandung
Konsentrasi COD Air Sungai Bagian Upstream di Kota Bandung
Konsentrasi DO air sungai di bagian upstream yang terpantau memperlihatkan kondisi tidak memenuhi baku mutu DO, 4 mg/L. Ini memperlihatkan air sungai di bagian upstream mengandung zat irganik yang cukup tinggi sehingga memerlukan degradasi yang melibatkan Oksigen cukup banyak. Demikian halnya dengan konsentrasi BOD dan COD air sungai di bagian upstream pun telah melampaui baku mutu parameter BOD 3 mg/L dan COD 25 mg/L. Hal ini memperlihatkan kondisi bagian upstream telah tercemar. Berdasarkan analisis capaian indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diatas, dihasilkan 7 alternatif proyeksi skenario dengan upaya tambahan untuk mengatasi permasalahan pembangunan yaitu meliputi:
1. Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi layak untuk mengatasi Isu Penurunan Kualitas Air Permukaan/Sungai akibat sampah, limbah dan sedimentasi serta Isu Kondisi Muka Air Tanah di Kota Bandung Kritis. Upaya tambahan diarahkan pada program-program RPJMD yang terkait, yaitu dengan mengoptimalkan SPAM regional untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan konservasi air tanah untuk mencegah penurunan muka air tanah.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk mengatasi Isu Meningkatnya jumlah penduduk miskin dan penggangguran di perkotaan dan Isu Belum optimalnya pengelolaan terhadap PKL di Kota Bandung. Upaya tambahan diarahkan pada program-program RPJMD yang terkait, yaitu melalui program WUB (Wirausaha bersama) dan penataan PKL di beberapa tempat.
3. Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun untuk mengatasi Isu Meningkatnya jumlah penduduk miskin dan penggangguran di perkotaan. Upaya tambahan diarahkan pada program-program RPJMD yang terkait, yaitu dengan penanggulangan Kemiskinan melalui pendataan yang benar sehingga dana subsidi dari Pemerintah pusat tersalurkan secara tepat.
4. Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan untuk mengatasi Isu Pengelolaan sampah yang belum optimal, Isu Belum terpenuhinya RTH secara kuantitas dan kualitas dan Isu Tingginya tingkat alih fungsi lahan dan Intensitas pemanfaatan ruang yang melebihi DDDT lingkungan. Upaya tambahan diarahkan pada program-program RPJMD yang terkait, yaitu dengan memperluas lahan RTH privat dan publik, pengelolaan sampah melalui bank sampah dengan tujuan edukasi membudayakan sistem 3R serta pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang mengatasi alih fungsi lahan yang tidak terkendali.
5. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk semua untuk mengatasi Isu Belum optimalnya pengelolaan di tingkat pendidikan dasar. Upaya tambahan diarahkan pada program-program RPJMD yang terkait, yaitu dengan pelayanan sarana prasarana pendidikan yang memadai dan tenaga pengajar yang berkualitas.
6. Menjamin Kehidupan yang Sehat untuk mengatasi Isu Belum optimalnya penyediaan pelayanan kesehatan. Upaya tambahan diarahkan pada program- 6. Menjamin Kehidupan yang Sehat untuk mengatasi Isu Belum optimalnya penyediaan pelayanan kesehatan. Upaya tambahan diarahkan pada program-
7. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, serta Mendorong Inovasi untuk mengatasi Isu Frekuensi dan Intensitas Banjir semakin tinggi disebabkan oleh rendahnya tingkat resapan jalur hijau dan kondisi drainase serta badan air, Isu Meningkatnya resiko kebakaran dan bencana lain di Kota Bandung dan Isu Tingginya tingkat kemacetan. Upaya tambahan diarahkan pada program-program RPJMD yang terkait, yaitu dengan pembangunan tol air dan kolam retensi untuk penanganan banjir di beberapak titik lokasi. Pembangunan flyover untuk mengatasi antrian kemacetan