Jalur Prioritas

D. Jalur Prioritas

Jalur Prioritas adalah fasilitas dalam mekanisme pelayanan kepabeanan di bidang impor yang diberikan kepada importir yang mempunyai reputasi sangat baik dan memenuhi persyaratan/kriteria yang ditentukan untuk mendapatkan pelayanan khusus, sehingga penyelesaian importasinya dapat dilakukan dengan lebih sederhana dan cepat. Fasilitas ini merupakan wujud kebijakan fair treatment kepada importir berdasarkan kepada tingkat kepatuhannya terhadap peraturan yang ada. Importir yang bereputasi baik (tercermin dari profil importir) akan dilayani dengan baik. Sebaliknya importir yang bereputasi tidak baik akan diawasi secara ketat.

Tujuan dan Manfaat

Kebijakan Jalur Prioritas ditetapkan dengan tujuan :

1. Memperlakukan imnportir secara adil berdasarkan reputasinya

2. Mendorong importir untuk senantiasa memperbaiki reputasinya sehingga mendapatkan pelayanan yang semakin baik

3. Memberikan insentif keuangan kepada importir yang melakukan kegiatan produksi melalui fasilitas pembayaran berkala untuk impor bahan baku, bahan pembantu dan barang modal.

4. Mengalokasikan sumber daya yang dimiliki DJBC dengan lebih efisien sehingga pengawasan terhadap impor yang dilakukan oleh perusahaan yang bereputasi kurang baik dapat dilakukan secara lebih efektif.

Jalur Prioritas diberikan kepada importir yang mempunyai reputasi sangat baik yang memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan. Dalam aturan yang berlaku saat ini, persyaratan yang ditetapkan untuk mendapatkan fasilitas ini adalah :

1. Importir memiliki bidang usaha (nature of business) yang jelas;

2. Importir tidak pernah menyalahgunakan fasilitas di bidang kepabeanan selama satu tahun terakhir;

3. Importir tidak pernah memberitahukan jumlah dan jenis barang serta nilai pabean yang berbeda dengan yang diimpor selama satu tahun terakhir;

4. Importir telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak pernah mendapatkan opini disclaimer atau adverse;

5. Importir tidak mempunyai tunggakan utang berupa kekurangan pembayaran Bea Masuk kepada Direktorat Jenderal.

Sebagai bentuk penghargaan atas reputasinya yang sangat baik, kepada importir penerima fasilitas Jalur Prioritas DJBC memberikan berbagai kemudahan dalam proses pelayanan kepabeanan di bidang impor. Beberapa fasilitas yang dapat dinikmati oleh importir Jalur Prioritas adalah :

1. Terhadap impor yang dilakukan dengan PIB tidak dilakukan pemeriksaan fisik barang kecuali terhadap barang impor sementara, re-impor dan barang yang ditetapkan pemerintah.

2. Pemeriksaan fisik barang terhadap barang impor dengan PIB Jalur Prioritas dapat dilakukan di lokasi importir, tanpa terlebih dahulu mengajukan ijin pemeriksaan di lokasi.

3. Pengeluaran barang impor dengan PIB Jalur Prioritas dapat dilakukan dengan Trucklossing

4. Pembayaran berkala (kredit) untuk impor bahan baku, bahan penolong dan barang modal dengan masa kredit maksinal 2 bulan.

5. Kemudahan-kemudahan lain yang diberikan oleh operator pelabuhan, misalnya penyediaan tempat penimbunan khusus Jalur prioritas dan loket pelayanan khusus untuk pengurusan surat pengeluaran barang (SP2).

Sesuai dengan tujuannya, kebijakan pemberian fasilitas dan kemudahan tersebut terhadap importir diharapkan dapat mengurangi ekonomi biaya tinggi dalam proses pengeluaran barang dan merangsang investasi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nasional.

Kebijakan pemberian fasilitas Jalur Prioritas kepada importir mulai diujicobakan pada 1 Oktober 2002. Dalam evaluasi pelaksanaannya diperoleh kesimpulan bahwa fasilitas ini

Manfaat Jalur Prioritas

ternyata mendapat sambutan yang

1. Kecepatan dan kepastian Terhadap arang impor Jalur Prioritas tidak dilakukan

baik dari para importir dan pelaku

pemeriksaan dokumen dan fisik barang sehingga

usaha di pelabuhan. Berdasarkan proses pengeluaran barang dapat dilakukan lebih

cepat dan lebih pasti

hasil evaluasi ini DJBC secara

2. Cash Flow dan Inventory

resmi menerapkan kebijakan Jalur

Kecepatan dan kepastian proses pengeluaran barang, ditambah lagi dengan fasilitas pembayaran berkala,

Prioritas sejak 1 April 2003. akan berdampak positif bagi biaya yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan dan mengurangi tingkat

Sampai dengan tanggal 10 Juli stok persediaan untuk keperluan produksi. 2003 DJBC telah memberikan fasilitas Jalur Prioritas ini kepada 33 (tiga puluh tiga) importir / perusahaan dari berbagai bidang industri.

Berdasarkan pengamatan dan evaluasi yang dilakukan secara intensif terhadap penggunaan fasilitas Jalur Prioritas sejak diberlakukan pada tanggal 1 April 2003, manfaat fasilitas dan kemudahan yang diberikan terbukti sangat signifikan bagi para importir Jalur Prioritas. Jaminan kecepatan dan ketepatan waktu pengeluaran barang telah memungkinkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian manajemen inventorynya menuju zero inventory yang sangat menguntungkan. Disamping itu perusahaan juga dapat melakukan penghematan biaya penumpukan dan penanganan kontainer di pelabuhan.

Penghematan Biaya Pengeluaran Barang 1. Biaya Pindah Lokasi : Rp. 1,2 – 1,5 juta per kontainer 2. Biaya Demorage

: US $ 2,5 per kontainer per hari (progresif) 3. Biaya Lain-lain *

: Rp. 500.000 – 600.000 per kontainer

*= Biaya handling, movement, lift-on lift-off Sumber : Harian Bisnis Indonesia, 16 Januari 2003

Tabel : Daftar Perusahaan Penerima Fasilitas Jalur Prioritas No Nama Perusahaan

No. Keputusan Tanggal Bidang Industri

1. Pantja Motor, PT

31 Maret 2003 Otomotif 2. Astra Daihatsu Motor, PT

KEP-72/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 3. Sharp Yasonta Indonesia, PT

KEP-73/BC/2003

31 Maret 2003 Elektronik 4. Yamaha Indonesia Motor Mfg., PT

KEP-74/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 5. Hilex Indonesia, PT

KEP-75/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 6. Hilex Parts Indonesia, PT

KEP-76/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 7. Sanyo Industries Indonesia, PT

KEP-77/BC/2003

31 Maret 2003 Elektronik 8. Hyundai Indonesia Motor, PT

KEP-78/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 9. Tri Dharma Wisesa, PT

KEP-79/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 10. Toyota Astra Motor, PT

KEP-80/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 11. Aisin Indonesia, PT

KEP-81/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 12. Arnott’s Indonesia, PT

KEP-82/BC/2003

31 Maret 2003 Makanan 13. Asahimas Flat Glass, PT

KEP-83/BC/2003

31 Maret 2003 Kaca 14. Denso Corporation Indonesia, PT

KEP-84/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 15. Federal Superior Chain, PT

KEP-85/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 16. Filamendo Sakti, PT

KEP-86/BC/2003

31 Maret 2003 Filamen 17. General Motor, PT

KEP-87/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 18. Kayaba Indonesia, PT

KEP-88/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif Parts 19. Topjaya Antariksa Electronics, PT

KEP-89/BC/2003

31 Maret 2003 Elektronik 20. Pelangi Indah Canindo, PT

KEP-90/BC/2003

31 Maret 2003 Pengemas 21. Astra Honda Motor, PT

KEP-91/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 22. Samsung Electronics Indonesia, PT

KEP-92/BC/2003

KEP-93/BC/2003 31 Maret 2003 Elektronik 23. Dumaco Chemicals, PT

31 Maret 2003 Kimia 24. Indomobil Suzuki International, PT

KEP-94/BC/2003

31 Maret 2003 Otomotif 25. National Gobel, PT

KEP-95/BC/2003

25 April 2003 Elektronik 26. Gemala Kempa Daya, PT

KEP-110/BC/2003

30 April 2003 Elektronik 27. Inti Ganda Perdana, PT

KEP-113/BC/2003

30 April 2003 Otomotif Parts 28. Mesin Isuzu Indonesia, PT

KEP-114/BC/2003

03 Juli 2003 Otomotif 29. Showa Indonesia Manufacturing, PT

KEP-133/BC/2003

03 Juli 2003 Otomotif Parts 30. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk, PT KEP-135/BC/2003

KEP-134/BC/2003

03 Juli 2003 Keramik 31. Lintas Adhikrida, PT

03 Juli 2003 Sepatu 32. Essence Indonesia, PT

KEP-136/BC/2003

03 Juli 2003 Flavour 33. Daimlerchrysler Indonesia, PT

KEP-137/BC/2003

KEP-138/BC/2003

03 Juli 2003 Otomotif

Pengawasan dan sanksi

DJBC menyadari bahwa fasilitas dan kemudahan yang diberikan kepada importir Jalur Prioritas dapat disalahgunakan oleh importir meskipun kemungkinan untuk itu sangat kecil. Sebagai alat untuk menguji dan menjamin kepatuhan importir Jalur Prioritas terhadap ketentuan yang berlaku, DJBC telah menetapkan bahwa mekanisme pengawasan terhadap kegiatan semua importir penerima fasilitas Jalur Prioritas dilakukan melalui :

▪ Audit Kepabeanan Terhadap perusahaan penerima jalur prioritas, dilakukan audit secara periodik

untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan fasilitas. Pada tahun pertama audit akan dilakukan sekali dalam 6 bulan dan selanjutnya audit dilakukan berdasarkan analisis sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen risiko.

▪ Pemeriksaan Mendadak (Spot Check) Pada saat melakukan pengeluaran barang, impor dengan fasilitas Jalur

Prioritas dimungkinkan mendapatkan pemeriksaan fisik oleh Tim Spot Check dari Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebenaran pemberitahuan impor dan kesesuaian fisik barang serta mengukur kinerja sistem pelayanan kepabeanan di bidang impor, termasuk di dalamnya kinerja dan integritas pegawai DJBC.

▪ Melalui Nota Hasil Intelijen Jika terdapat informasi yang akurat tentang adanya dugaan telah terjadinya

penyalahgunaan fasilitas dan atau pelanggaran kepabeanan oleh importir jalur prioritas, maka DJBC dapat menggunakan mekanisme penerbitan Nota Hasil Intelijen (NHI) untuk melakukan pemeriksanaan fisik barang.

Jika dari kegiatan pegawasan tersebut diatas, dapat dibuktikan bahwa telah terjadi pelanggaran kepabeanan, maka disamping harus memenuhi sanksi-sanksi dan kewajiban sebagaimana ketentuan kepabeanan yang ada, terhadap importir Jalur Prioritas juga dikenakan sanksi sebagai berikut :

- Pencabutan Sementara Pencabutan selama 6 bulan diberikan kepada importir jalur prioritas bila terbukti melakukan pelanggaran atas syarat-syarat untuk mendapatkan fasilitas jalur prioritas. Jika dalam 6 bulan masa hukuman tersebut importir dapat menunjukkan performance yang sangat baik, maka fasilitas Jalur Prioritas dapat diberikan lagi. Sebaliknya jika importir tidak menunjukkan performance yang memuaskan, maka fasilitas Jalur Prioritas yang pernah diterimanya dapat dicabut secara permanen.

- Pencabutan Tetap Sanksi pencabutan fasilitas Jalur Prioritas dijatuhkan kepada importir jalur prioritas yang melakukan pelanggaran berat atau tindak pidana di bidang kepabeanan. Dalam kasus ini, selain dicabut fasilitas Jalur Prioritas yang - Pencabutan Tetap Sanksi pencabutan fasilitas Jalur Prioritas dijatuhkan kepada importir jalur prioritas yang melakukan pelanggaran berat atau tindak pidana di bidang kepabeanan. Dalam kasus ini, selain dicabut fasilitas Jalur Prioritas yang