Workshop Owner, East Halmahera
Workshop Owner, East Halmahera
Topan Kukuh Kurniawan
Pemantauan Mitra Binaan “Kurnia Body Repair” milik Topan Kukuh Kurniawan (tengah).
Monitoring foster partner “Kurnia Body Repair” owned by Topan Kukuh Kurniawan (in the middle).
Awalnya Kukuh bekerja sebagai Welder di sebuah perusahaan sebelum diberhentikan pada tahun 2014. Dengan bekal kemampuan yang dimiliki, Kukuh bergabung dengan bengkel mobil dan sepeda motor kakaknya. Dia dipercaya untuk mengelola perbaikan bodi dan rangka mobil yang dikerjakan dirumahnya sendiri. Karena tempat dan modal terbatas serta peralatan yang sederhana, tidak semua perbaikan bodi mobil bisa dikerjakan. Hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya dan berkat ketekunannya Kukuh mampu menyerap pelanggan yang cukup banyak.
Kukuh mulai mengelola usahanya sendiri dengan nama “Kurnia Body Repair” dengan mendapat persetujuan pinjaman usaha sebesar Rp20 juta. Dengan modal tersebut, Kukuh mulai meperbaiki tempat usahanya dan menambah peralatan pekerjaan. Setelah berjalan 6 bulan, usahanya menunjukkan perkembangan signifikan, antara lain:
1. Perluasan tempat usaha yang semula menggunakan terpal diganti menjadi atap seng.
2. Omset penjualan naik menjadi 2 kali lipat.
3. Laba bersih meningkat rata-rata Rp1 juta per bulan.
4. Memiliki mesin las sebanyak 2 buah.
5. Memiliki 2 karyawan lokal.
6. Memiliki 1 buah motor roda 3 untuk jasa angkutan kopra. Kukuh initially worked as a welder in a company before being laid off in 2014. With his abilities, Kukuh joined
the automobile and motorcycle repair shop owned by his brother. He was entrusted to manage body and frame repair of cars that was carried out in his own home. Due to limited space and capital as well as owning only simple equipment, not all auto body repairs could be performed. However this did not dampen his spirits and thanks to his diligence many customers were attracted to him.
Kukuh began managing his own business under the name “Kurnia Body Repair” following approval of a business loan totaling Rp20 million. With this additional capital, Kukuh upgraded his place of business and procured additional work equipment. After running for six months, the business showed significant growth, among others:
1. Expansion of business premises, the original tarpaulin top was replace with a tin roof.
2. Sales turnover increased two-fold.
3. Net income increase on average of Rp1 million per month.
4. Owning 2 welding machines.
5. Hiring 2 local subordinates.
6. Owning a three-wheeled Viar for copra transport services.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report www.antam.com
Strategi Keberlanjutan ANTAM
Memperhatikan Pegawai
Mengutamakan
Memberi Manfaat
ANTAM Sustainability Strategy
sebagai Mitra
Kelestarian Lingkungan
Sosial Ekonomi
Treating Our Employees as Partners
Ensuring Environmental Sustainability
Delivering Socio-Economic Benefits
ANTAM melalui program kemitraan selalu berupaya Through partnership programs ANTAM continually strives to mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat di
stimulate growth of economic activities in the vicinity of its sekitar daerah operasi. Penyaluran dana (PK) dalam bentuk:
operational areas. ANTAM disbursed PK funding in the form of: • Pemberian pinjam modal dengan syarat lunak yang
• Soft loans under favorable terms for business dipergunakan untuk pengembangan usaha.
development.
• Pembinaan kewirausahaan melalui pendidikan dan • Fostering entrepreneurship through education and pelatihan, pendampingan usaha dan pengembangan
training, business assistance and market development. pasar.
Penyaluran dana PK terbagi menjadi tujuh sektor yakni Disbursement of PK funding is divided into seven economic industri, perdagangan, perkebunan, peternakan, pertanian,
sectors namely industry, trade, plantation, animal husbandry, perikanan dan jasa. ANTAM berfokus pada pengembangan
agriculture, fisheries and services. ANTAM focuses on kluster-kluster usaha, untuk mendapatkan dampak positif
the development of business clusters to obtain positive yang meliputi efisiensi pengawasan, kemudahan koordinasi
impacts, through efficient supervision, ease of coordination dan komunikasi dengan mitra binaan. Pada tahun 2015,
and communication with development partners. In 2015, contoh kluster usaha yang dikembangkan adalah kluster
examples of business cluster developed include cultivation usaha budi daya kentang di Kabupaten Garut Jawa Barat, dan
of potatoes in Garut regency, West Java, and the culinary kluster usaha kuliner di Bogor.
business cluster in Bogor.
Melalui PK, ANTAM telah menyalurkan sejumlah dana pada Through PK, in 2015 ANTAM channelled funds to sugarcane tahun 2015 untuk petani tebu di daerah Cirebon, Lampung,
farmers in Cirebon, Lampung, and Jombang as one of the dan Jombang sebagai salah satu upaya membantu program
efforts in support of the government’s program in achieving pemerintah mewujudkan swasembada gula.
self-sufficiency in sugar.