Kebersamaan, Cinta, dan Persahabatan

Bagian 9. Kebersamaan, Cinta, dan Persahabatan

Lima tahun beranjak begitu cepat, begitupun kisah mereka sejak pertemuan di pernikahan Yusril mereka masing masing menemukan tambatan hati dan telah menyatukan ikatan mereka dalam suatu janji suci. Komitmen, kepercayaan tetaplah menjadi penyatu utama. Keeratan persahabatan begitupun eratnya cinta mereka selalu menarik dalam suatu kebersamaan.

Setelah acara pernikan itu, Nanung menikah dengan Ferisa dengan acara cukup sederhana namun tetap terasa megah dihati mereka. Disusul Huda yang diam-diam menemukan tambatan hatinya. Huda menikahi gadis cantik bernama Rina, tampaknya sangat cocok dengan Huda yang beribawa menjadi penengah persahabatan kita. Begitupun Rina adalah wanita sederhana yang menerima Huda apa adanya, mengerti akan kesibukannya dan berusaha selalu menjaga keharmonisan keluarganya. Pasangan yang Nampak bijaksana selalu memberikan masukan meluruskan jalan dari langkah yang mungkin salah dan selalu jeli melihat celah sempit untuk menyelesaikan masalah. Begitupun dengan Hisyam telah mengukir janjinya dengan Iis. Keegoisan dan keras kepalanya seakan lebur dengan bertambahnya usia. Ya, semakin dewasa semakin banyak kerut didahi yang menggambarkan banyaknya jalan yang telah kita tapaki. Jika kita sadar terlalu lelah untuk terus marah, mengalah bukan untuk kalah tapi mencoba mengerti apa yang diinginkan hati. Rega pun telah bersama pria yang dia idamkan, memiliki hobi traveling yang sama. Sulit menyebut namanya tapi kita sepakat menyebut suami Rega sebagai om bule. Kita pikir akan sulit menerima seseorang yang berbeda budaya untuk masuk dalam persahabatan kita. Tetapi ini beda, om bule sangat mudah beradaptasi mungkin karena pengelamannya mengelilingi dunia dengan berbagai budaya yang berbeda. Memang akan sulit dimengerti tetapi akan mudah Setelah acara pernikan itu, Nanung menikah dengan Ferisa dengan acara cukup sederhana namun tetap terasa megah dihati mereka. Disusul Huda yang diam-diam menemukan tambatan hatinya. Huda menikahi gadis cantik bernama Rina, tampaknya sangat cocok dengan Huda yang beribawa menjadi penengah persahabatan kita. Begitupun Rina adalah wanita sederhana yang menerima Huda apa adanya, mengerti akan kesibukannya dan berusaha selalu menjaga keharmonisan keluarganya. Pasangan yang Nampak bijaksana selalu memberikan masukan meluruskan jalan dari langkah yang mungkin salah dan selalu jeli melihat celah sempit untuk menyelesaikan masalah. Begitupun dengan Hisyam telah mengukir janjinya dengan Iis. Keegoisan dan keras kepalanya seakan lebur dengan bertambahnya usia. Ya, semakin dewasa semakin banyak kerut didahi yang menggambarkan banyaknya jalan yang telah kita tapaki. Jika kita sadar terlalu lelah untuk terus marah, mengalah bukan untuk kalah tapi mencoba mengerti apa yang diinginkan hati. Rega pun telah bersama pria yang dia idamkan, memiliki hobi traveling yang sama. Sulit menyebut namanya tapi kita sepakat menyebut suami Rega sebagai om bule. Kita pikir akan sulit menerima seseorang yang berbeda budaya untuk masuk dalam persahabatan kita. Tetapi ini beda, om bule sangat mudah beradaptasi mungkin karena pengelamannya mengelilingi dunia dengan berbagai budaya yang berbeda. Memang akan sulit dimengerti tetapi akan mudah

Persahabatan kita selalu terjaga karena kita tau batasnya dan selalu menyesuaikan porsinya. Masalah sensitive pun selalu bisa kita selesaikan dengan canda namun tetap serius mencari solusinya. Memang tidak dipungkiri banyak beda pendapat tetapi tetap kita mencari pendapat yang paling bermanfaat dan semua pun paham cara mainnya. Ya begitulah, jika kita percaya kejujuran adalah sebuah ketulusan mengapa kita harus mencari alas an untuk melakukan suatu kebohongan?.

Dirumah sederhana ini kami hidup bersama. Kehadiran putra lucu yang masih belia menambah ceria dalam rumah ini. “Fer udah siap makananya?”. “Udah kok Nung ”. “Ya, sebentar lagi mereka akan segera dating mengunjungi kita”. “Sayang kamu yang masukin mobil mobilan ke toples cemilan ini?”., tanya Ferisa ke buah hatinya. “Uh mama kok marah sih?”. “Aku cuma pingin kasi kejutan, kan seneng nanti temen-temen ayah kalo buka kue itu terus dapat hadiah ”. “Tapi mobil mobilannya kan kotor nanti yang makan kuenya sakit perut ”, ucap Ferisa sedikit marah. “Nung” panggil Ferisa, “kamu ajarin nih anakmu”. “Sifat jailnya tuh mirip kamu, udah tau salah tetep aja banyak alasan, ngeselin aja ”. Anak laki-laki itu pun berlari menghampiri ayahnya yang sedang duduk diatas meja makan menikmati secangkir kopi hangat. Digondongnya anak itu dan didudukkan di meja tepat dihadapan dia duduk. “Yah, mama bilang aku anak ayah, jadi aku bukan anak mama dong? ”. “Mama menakutkan kalo marah”. Nanung pun bingung menjawabnya. Sambil berpikir Nanung pun berkata. “Ehm, menurutmu gimana, kamu lebih suka kamu anak siapa sayang? ”. Dengan polosnya anak itu menjawab “rambutku sih mirip papa, tapi idungku kayaknya lebih mancung dari punya papa ”. Idungku lebih mirip idung mama, kok bisa ya yah? ”. Ya, idung mancungmu menandakan bahwa kamu orang yang perasa, tapi terkadang sering membohongi kata hatimu seperti

pinokio”. “Mirip mamamu itu tuh”, jawab Nanung sambil tersenyum. “Aku bukan tukang bohong kok yah, aku selalu jujur ”, kata anaknya. “Kalo gitu sapa yang pinokio”. “Mirip mamamu itu tuh”, jawab Nanung sambil tersenyum. “Aku bukan tukang bohong kok yah, aku selalu jujur ”, kata anaknya. “Kalo gitu sapa yang

Kring bel pintu rumah bordering segera Nanung membukakan pintu. Nempak Rega bersama jagoan kecilnya, Huda menggendong putri cantiknya, Hisyam dan Iis dengan putri centilnya, dan Yusril bersama istrinya dengan putri anggun bergaun dengan bando dan rambut dikepang dua. “Ayo langsung ke halaman belakang aja ”. “Gak usah sungkan-sungkan anggap saja rrumah sendiri”. “Ah kita masak pernah sungkan ke kamu Nung”, jawab Hisyam. “Sory rumahnya kecil berantakan ”. Huda pun menjawab “rumahmu walau sederhana, sejuk, dan terasa nyaman Nung ”. “Kalo rumah Yusril kan mewah berkelas, tapi sama-sama membuat kita betah intinya karena selalu ada cinta”. “Rumahmu banyak tanaman ada kebunnya pula membuatku serasa dekat di alam ”, jawab Rega. Nanung pun tersenyum. Ferisa asyik menyiapkan makanan di halaman belakang disambut mereka dengan salam dan saling menyapa buah hati mereka. “Eh Reg mana om bule?”, tanya Nanung. “Oh sory tadi pagi dapat panggilan dadakan dari presiden untuk menghadiri acara duta lingkungan ”. “Nih oleh-oleh titipan dia sebagai tanda maaf tidak bisa hadir ”. “Eh kamu Hud, si Rina kok gak dibawa?”. “Ah dia lagi hamil bawaannya muntah terus ”. ‘Kamu sih bau gak pernah mandi, yang penting gak bau kaki kayak Riskon Nung ”. “Riskon siapa kayak pernah kenal aku ya?”. “Ah lupakan Nung udah jadi bangkai mungkin sekarang”, jawab Huda.

Rega menikmati indah bunga mawar dihalaman dengan bunga matahari disamping tanaman mawar. “Wah idah sekali Nung, tapi bunga mataharinya terlihat kontras dengan mawarnya ”. “Gak tau tuh Nanung, aku sih suka bunga mawar dia suruh tanem juga bunga mataharinya ”. “Weh itu ada maknannya Reg”, sela Nanung. “Apa maknanya?”. “Ferisa kan suka mawar merah, tuh saya suruh tanam bunga matahari karena saya ingin menyinari kegemaran Ferisa, selalu mendukung, memberi kebebasan tentang apa yang dia kerjakan ”. “Seperti cinta kita yang selalu bersinar ceria ”. “Ah pikiranmu selalu gak biasa Nung, apa Ferisa paham keromantisanmu? ’. “Ehm aku baru tau juga tuh maknanya Reg”, jawab Ferisa. “Dia memang selalu begitu Reg, kadang kejutannya sulit dipahami ”. “Tapi itulah hidup jadi gak monoton karena dia menyimpan teka-teki yang membuat hidupku selalu bermakna disampingnya ”. “Ya Fer aku juga beruntung punya kamu yang selalu sabar menemani kegilaanku ”. “Cie, cie…”, ejek Rega. “Ya begitulah hidup dibikin kayak game aja banyak tantangan, kalo bosan dan tak lagi menyenangkan justru game over tuh ” jawab Nanung. Hahahha… “Bener juga bagiku hidup adalah petualangan menikmati alam ”. “Banyak hal yang didapat dialam loh”.

“Reg” panggil Hisyam. “Anakmu hitam buluk dekil begitu bener anaknya om bule?, bikin yang bener lah perbaiki keturunanmu ”. “Hu dasar, itu nurun aku jadi kayak gitu keseringan ku bawa traveling jadi item tuh ”. Mereka tertawa. Sambil melihat buah hati mereka bermain bergembira. Putri Hisyam yang centil, tampak riang dan lucu. Tiba tiba kami dikagetkan dengan buah hati kecil Nanung junior yang tiba tiba membawa kertas sambil naik diatas kursi. “Mau ngapain anakmu Nung ?”, tanya Huda. “Pasti mau orasi” jawab Yusril. Tiba-tiba Nanung junior mengucap beberapa kalimat yang membuat kita kaget namun tertawa selanjutnya.

Cinta tak dapat dilihat oleh tatap mata Cinta bagai hukum termodinamika, dan ayahku telah membuktikannya Percayalah cinta itu sangatlah nyata Dan, itulah kita!!

“Wah parah anakmu Nung, emang cocok jadi pujangga cinta” ucap Huda sambil bertepuk tangan … Ferisa pun tersenyum dan merekapun tertawa bersama.

Melihat tingkah lucu mereka dan banyak perbincangan yang kita bicarakan. Tentang semuanya.

Mereka bersenda gurau bernostalgia cerita masa muda mereka. Dibawah pohon nan teduh. “Ah, tak terasa kita dah punya anak yang menjadi harapan dan penerus kita ”. “Apa kira-kira yang akan kita wariskan pada mereka”, tanya Yusril. Hisyam dan Iis menjawab “Ferrari jadulku bro, biar hanya besi tua tapi itu tersimpan banyak kenangan dan cerita ”. Huda berpikir sejenak, “wah apa ya kok kayaknya aku hanya punya hal yang biasa-biasa saja ”. “Ah bener Hud”, jawab Yusril. “Aku rasa harta juga hal yang biasa, seberapapun banyaknya tetap tak ada yang istimewa menurutku ”. Rega pun menjawab “aku akan mewariskan foto-foto prjalananku ”. “Tapi aku sedih tidak ada gambar kalian yang menemaniku”. “Kalau foto kebersamaan kita rasanya tak cukup menggambarkan kekonyolan dan kegilaan kita ”. “Buku tulisanku juga tidak menulis cerita tentang kita lebih ke keindahan alam ”. “Ah, bagaimana kalau menanam pohon sebagai warisan anak cucu kita agar anak cucu kita dapat menik mati indahnya, hijaunya segarnya berteduh di bawah pohon ini ”.

Nanung pun menjawab “kenapa khawatir nampaknya aku yang bisa mewariskan ke anak cucuku dan anak cucu kalian ”. “Weh apa Nung, yapz buku ini tertulis nama kalian, walaupun jelek lah tapi aku rasa cukup istimewa ”. “Tak cukup hanya menanam pohon saja Reg ”. “Jika buku adalah hasil dari pohon, warisilah buku akan cerita kita dan sebuah buku kosong agar anak cucu kita menulis ceritanya ”. “Sudah gak zaman kita mewariskan benda pusaka keris dan semacamnya ”. “Harta juga akan berubah nilainya suatu saat nanti dan apakah anak cucu kita dapat dengan b enar menggunakannya?”. “Pohon hanya mampu menjadi saksi bisu kisah kita tapi dengan buku kisah kita dapat menggema menjadi cerita ketika anak cucu kita baca ”. “Wah kamu keren”. “Ya, kita akan buat lah kisah biografi kita walau sedikit ”. “Walaupun kita tidak terkenal dan tidak menginspirasi Nanung pun menjawab “kenapa khawatir nampaknya aku yang bisa mewariskan ke anak cucuku dan anak cucu kalian ”. “Weh apa Nung, yapz buku ini tertulis nama kalian, walaupun jelek lah tapi aku rasa cukup istimewa ”. “Tak cukup hanya menanam pohon saja Reg ”. “Jika buku adalah hasil dari pohon, warisilah buku akan cerita kita dan sebuah buku kosong agar anak cucu kita menulis ceritanya ”. “Sudah gak zaman kita mewariskan benda pusaka keris dan semacamnya ”. “Harta juga akan berubah nilainya suatu saat nanti dan apakah anak cucu kita dapat dengan b enar menggunakannya?”. “Pohon hanya mampu menjadi saksi bisu kisah kita tapi dengan buku kisah kita dapat menggema menjadi cerita ketika anak cucu kita baca ”. “Wah kamu keren”. “Ya, kita akan buat lah kisah biografi kita walau sedikit ”. “Walaupun kita tidak terkenal dan tidak menginspirasi

“Ingatlah, ketika kita renta tak mampu melihat dan mulai lupa, anak cucu kita dapat mebacakan buku kisah kita bagai dongeng pengantar tidur, hingga kita terlelap menutup mata!! ”

Dokumen yang terkait

KANDUNGAN PESAN DAKWAH DALAM FILM AYATAYAT CINTA (Analisis Isi Film Ayat Ayat Cinta (AAC) Karya Hanung Bramantyo)

0 39 2

PROSES PENCARIAN JATI DIRI SEORANG REMAJA (Analisis Semiotik pada Film Realita, Cinta dan Rock n Roll karya Upi)

3 48 2

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

UNSUR KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM INDONESIA (Analisis Isi Pada Film “7 Hati 7 Cinta 7 Wanita” Karya Robby Ertanto)

1 72 50

Daya Tarik Isi Pesan Acara Program Rase Cinta Indonesia di Radio Rase 102,3 FM Bandung (Studi Deskriptif Tentang Daya Tarik Isi Pesan Acara Program Rase Cinta Indonesia Di Radio Rase 102,3 FM Bandung Dalam Meningkatkan Minat Dengar Khususnya di Kalangan K

0 57 205

Representasi Makna Wanita Korban Kekerasan Seksual Suami Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Representasi Makna Wanita Korban Kekerasan Seksual Suami Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita)

2 12 1

Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Menggunakan Selebriti Endorser Afgan Dan Cinta Laura Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Motor Honda Beat Di PT. Sinar Rejeki Lembang

3 87 173

Perancangan Poster Acara Majelis Ta'aruf Bersama Ustadz Cinta Di PT. Salamadani Pustaka Semesta

0 10 1

Stategi Komunikasi Guru Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Melalui Kegiataan Menanam Di Polybag Terhadap Pembentukan Sikap Siswa Untuk Cinta Lingkungan Di SMP Gema Pancasila Bandung

0 13 1

Kampanye Cinta Produk Alami Ramah Lingkungan (Kasus Studi Anyaman Pandan Rajapolah)

0 4 1