Hasil dan Pembahasan

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

Secara umum perkembangan penularan TB tiap tahunnya tidak menetap. Namun tingginya penularan TB di Desa Pasayangan di tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat akan faktor lingkungan yang mempengaruhi penularan TB sekitar masyarakat di Desa Pasayangan. Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui secara detail mengenai penularan kuman TB di sekitar lingkungannya. Sehingga masalah lingkungan tersebut dianggap sepele oleh masyarakat. Tingkat penularan TB di Desa Pasayangan dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 4.1 Penularan TB di Desa Pasayangan Martapura Kabupaten Banjar selama 6 Tahun Terakhir

Dalam hasil observasi yang dilakukan, ternyata di Desa Pasayangan Martapura Kabupaten Banjar lebih banyak orang dewasa khususnya laki-laki dibandingkan dengan anak-anak. Hal ini dikarenakan orang dewasa lebih sering berinteraksi dengan orang lain tanpa menyadari bahwa orang tersebut terserang kuman TB. Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok tembakau dan minum alkohol sehingga dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh, sehingga lebih mudah terpapar dengan agent penyebab TB-Paru.

Adapun hasil penelitian eksperimen yang dilakukan pada uji laboratorium oleh penulis untuk mengetahui bahwa seseorang tersebut positif terserang penyakit TB yaitu dengan melakukan penelitian terhadap dahak penderita.

Gambar 4.2 Hasil Penelitian Dahak Penderita TB Dari hasil penelitian dahak penderita TB dapat dilihat pada gambar diatas terdapat noda garis merah yang menunjukkan adanya mikrobakteri dalam sampel dahak. Seorang laki-laki berusia 60 tahun menderita batuk, produksi sputum dan dahak yang bercampur dengan darah dan berwarna biru. Warna dalam dahak menunjukkan hasil Tuberkulosis (TB).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Puskesmas Pasayangan berlokasi di Pasayangan Martapura yang mempunyai 11 kelurahan, diantara nya : Pasayangan barat, Pasayangan Utara, Pasayangan Selatan, T. Irang, Keraton, Ulu, Tambak Baru, Tambak Baru Ilur, Tungkaran, Murung Kenanga dan Murung Keraton. Diantara 11 Kelurahan tersebut, yang paling banyak dan rentan terhadap adanya penyakit Tuberkulosis (TB) adalah kelurahan Keraton, karena di daerah tersebut terdapat jumlah penduduk yang padat disertai dengan lingkungan yang kurang bersih. Ada pun di kelurahan Murung keraton juga ada beberapa orang yang terkena atau tertular penyakit Tuberkulosis (TB) dikarenakan daerah tersebut berdekatan dengan pasar yang lingkungannya tidak terjaga sehinga penyebaran TB dapat tertular dengan cepat.

4.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Penyakit Tuberkulosis (TB) ini banyak menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB ( mycobacterium tuberculosis ) dan dapat ditularkan melalui sekresi pernafasan yang di hembuskan oleh penderitanya kemudian di hirup oleh orang lain yang jaraknya berdekatan dengan si penderita.

Dari hasil observasi yang kami lakukan, penyebaran kuman TB yang paling cepat tersebar yaitu dengan seringnya masyarakat berinteraksi dengan seseorang dimana seseorang tersebut tanpa disadari telah terserang TB. Seperti yang terjadi di kelurahan Pasayangan, pada awalnya hanya beberapa orang yang terserang TB namun, karena padatnya penduduk dan masyarakat sering melakukan interaksi dengan penderitan sehingga hal ini mempengaruhi percepatan penularan TB.

Sumber penularan penyakit Tuberkulosis (TB) adalah pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan, kuman TB Paru tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman Tuberkulosis ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).

Gejala penyakit Tuberkulosis (TB) kadang tidak terlihat. Gejala TB antara lain rasa sakit di dada, kehilangan berat badan, dan nafsu makan serta banyak mengeluarkan keringat, terutama di malam hari.

4.2.3 Lingkungan Tempat Tinggal Penderita TB

Penderita Tuberkulosis (TB) dapat di pengaruhi akibat dari lingkungan tempat tinggal penderita. Seperti di Desa Pasayangan kelurahan Keraton dan

Kelurahan Murung Keraton umumnya penderita TB tinggal di daerah yang kumuh, penuh, dan sesak serta ventilasi rumah yang kurang memadai berisiko tertular penyakit ini. Kebiasaan masyarakat yang jarang membuka jendela rumah juga mempengaruhi penyebaran kuman TB dimana sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah dan mengakibatkan kelembaban di dalam rumah. Sebenarnya, apabila masyarakat memiliki kebiasaan yang rajin membuka jendela setiap pagi, maka kuman TB yang terdapat di udara rumah dapat mati.