2.2.4 Diagnosa Keperawatan Konsep Diri Berdasarkan North American
Nursing Diagnoses Assocation NANDA
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan gangguan konsep diri Riyadi, 2009 diantaranya yaitu :
1. Gangguan penyesuaian individu.
2. Keputuasaan.
3. Ketidakefektifan koping.
4. Isolasi sosial .
5. Ketidakberdayaan.
6. Sindrom trauma perkosaan.
7. Gangguan pola tidur.
8. Distres spiritual.
9. Harga diri rendah situasional.
10. Gangguan identitas pribadi.
11. Gangguan citra tubuh.
12. Hambatan komunikasi verbal.
13. Gangguan perawatan diri.
14. Gangguan performa peran.
15. Ansietas.
16. Gangguan seksualitas.
17. Prilaku kekerasan terhadap orang lain diri sendiri.
2.2.5.Perencanaan
Perawat menyusun rencana dengan berkolaborasi dengan klien dan orang pendukung jika mungkin, berdasarkan status kesehatan klien, tingkat ansietas,
sumber-sumber, mekanisme koping, dan afisilasi sosiokultural dan agama. Tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan dapat bervariasi, bergantung pada
diagnosa dan batasan karakterisitk yang berkaitan dengan masing-masing individu.
2.2.6. Kriteria Hasil 1. Defenisi
Nursing Outcomes Clasification NOC
Defenisi Nursing Outcomes Clasification NOC adalah hasil keperawatan klien yang senditif yang meliputi individu, keluarga, atau prilaku masyarajat, atau
persepsi yang di ukur sepanjang kontinum dalam menanggapi intervensi keperwatan.
Nursing outcome classification NOC menggambarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan. NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil klien sebagai dasar
untuk menjamin keperawatan sebagai partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain.
2. Tujuan dari aplikasi Nursing Outcomes Clasification NOC
Tujuan dari aplikasi Nursing Outcomes Clasification NOC ini adalah hal yang akan kita tuju atau capai selama perawatan klien. Dalam penentuan tujuan
outcomes inilah perawat dituntut untuk berfikir secara sistematis dan kritis.
Tujuan dari aplikasi ini dinyatalan dengan prinsip SMART Spesifik, Measureable, Achieveable, Rational, Time Line. Indikator juga dinyatakan
dalam penilaian skala sebagai berikut: 1. tidak dilakukan
2. jarang dilakukan 3. kadang dilaukan.
4. sering dilakukan 5. selalu dilakukan.
Manfaat NOC dalam keperawatan adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif.
2. Sebagai hasil dari intervensi keperawatan.
3. Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada klien dan dapat
digunakan perawat-perawat dan disiplin ilmu lain. 4.
Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang umum.
5. Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan
informasi kuantitatif Bulecheck dan McClokey, 1996
3. Perumusan Nursing outcomes clasification NOC
Perumusan Nursing outcomes clasification NOC perawat dituntut harus dapat berfikir secara sistematis dan kritis. Penentuan noc dengan kriteria hasil
yang akan kita capai harus sesuai dengan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan tujuan yang akan kita capai melalui intervensi keparawatan .
4. Penulisan Nursing outcomes clasification NOC
Penulisan NOC diawali dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan kriteria hasil dengan skala yang ditentukan dan membuat waktu pencapaian dari
pelaksanaan tujuan keperawatan tersebut. Sehingga dengan adanya kriteria hasil dari tujuan yang dicapai, perawat dapat menentukan bagaimana tingkat
pencapaian dari intervensi keperawatan yang akan dilaksanakan.
2.2.7 Intervensi Keperawatan
1. Pengetian Nursing Intervention clasification NIC
Nursing Interventions Classification NIC adalah suatu klasifikasi pengelompokan dari tindakan- tindakan yang sudah terstandarisari secara
komprehensif yang dilakukan oleh perawat. Nursing Intervention Classification digunakan disemua area keperawatan dan spesialis. Intervensi
keperawatan merupakan tindakan yang berdasarkan kondisi klinik dan pengetahuan yang dilakukan perawat untuk membantu klien mencapai hasil yang
diharapkan. Dibawah ini merupakan beberapa tujuan dari NIC yaitu:
1. Merencanakan sebuah asuhan,
2. Dokumentasi pencatatan klinis,
3. Pengaturan komunikasi antar asuhan
4. Penyatuan antara data-data sistematis
5. Keefektifan penelitian
6. Pengukuruan produktivitas
7. Evalusai yang kompetetif
8. Penghemat pembiayaan rumah sakit
9. Pengajaranedukasi
10. Pengaturan perencanaan
Pengelompokanklasifikasi intervensi yang dibentuk di dalam NIC merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan perawat berdasarkan kebutuhan klien,
intervensi mandiri dan kolaboratif, asuhan keperawatan langsung dan tidak langsung. Intervensi didefenisikan sebagai suatu perlakuan treatment
berdasarkan penemuan klinis dan pengetahuan yang dilakukan oleh seorang perawat untuk meningkatkan kemajuan pada kondisi klien.
2. Tujuan Dari Aplikasi Nursing Interventions Classification NIC
Nursing Interventions Classification NIC dapat ditujukan pada semua setting tempat dari pelayanan akut sampai unit pelayanan intensif, pelayanan
home care , pelayanan komunitas dan pelayanan dasar dan semua kekhususan dari asuhan keperawatan jiwa, asuhan, asuhan keperawatan medikal keperawatan
kritis ke asuhan keperawatan anak bedah dan keperawatan gerontik. Secara umum Intervensi dalam NIC menyangkut pada dua hal yaitu kebutuhan fisiologis
seperti manejemen asam basa dan kebutuhan psikologis seperti penurunan kecemasan.
3. Perumusan Nursing Interventions Classification NIC
Perumusan NIC berhubungan dengan NANDA–I North American Nursing Diagnoses Assocation International sebagai diagnosa keperawatan. Sebuah
intervensi muncul ketika ditemukan masalah keperawatan. Masalah keperawatan
yang dirumuskan dalam NANDA yang mengacu pada hasil pengkajian perawat. Hasil pengkajian berupa data subjektif dan objektif yang tertuang dalam batasan
karakteristik defining characteristic di buku NANDA.
4. Penulisan Nursing Interventions Classification NIC
Penulisan NIC diawali dengan tindakan intervensi seperti kaji,observasi pantau assesst, observe, monitoring yang artinya perawat dalam melakukan
perencanaan kegiatan selalu diawali dengan melakukan reevaluasi. Selanjutnya diikuti dengan tindakan mandiri, kemudian tindakan kolaboratif, dan diakhiri
dengan edukasi kesehatan. Dalam penentukan intervensi ini juga tetap tidak lepas dari diagnosa yang sudah ditentukan.
2.2.8. Evaluasi
Evaluasi perkembangan kesehatan klien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan dapat dicapai
dan memberikan feedback terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Langkah langkah evaluasi :
1. Daftarkan tujuan-tujuan klien
2. Lakukan pengkajian apakah klien dapat melakukan sesuatu
3. Bandingkan tujuan dan kemampuan klien
4. Diskusikan dengan klien, apakah tujuan dapat tercapai atau tidak. Jika
tujuan tidak tercapai, makan perlu dikaji ulang letak kesalahannya, dicari jalan keluarnya, kemudian catat apa yang ditemuakan, serta apakah perlu
dilakukan perubahan intervensi, Tarwoto wartonah 2003.
2.3 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
Pengkajian dalam laporan karya tulis ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini.
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. MUHAMMAD ILDREM MEDAN
2.3.1 Pengkajian
I. BIODATA
INDENTITAS KLIEN
Nama Jenis Kelamin
Umur Status Perkawaninan
Agama Pendidikan
Pekerjaan Alamat
Tanggal Masuk RS No. Register
RuanganKamar Golongan Darah
Tanggal Pengkajian Tanggal Operasi
: :
: :
: :
: :
: :
: :
: :
Tn. V Laki-Laki
36 Tahun Menikah
Kristen Protestan SLTA
Wiraswasta Jl. Gambir Raya no 19 Perumnas
Simalingkar 542005
02.58.10 Singgalang
O 1852015
-