Pergeseran Peran Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik

2.2. Pergeseran Peran Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Salah satu fungsi utama dalam penyelenggaraan pemerintah adalah memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Untuk itulah perumusan tentang peran pemerintah merupakann bagian yang sangat penting, karena dari sinilah bisa dipetakan fungsi-fungsi penyelengaraan pemerintah dalam pelayanan publik. Sejarah membuktikan bahwa seiring berjalan waktu, dominasi peranan pemerintah dan swasta dalam penyelengaraan pelayanan pasang surut.Namun secara umum, dari waktu ke waktu peran negara yang teralalu dominan terus digugat. Gugatan terhadap dominasi negara tersebut pada dasarnya juga mencerminkan pertentangan dua ideologi besar yang terjadi pasca Perag Dunia II, yaitu antara sosialime di satu sisi dengan liberslisme di sisi yang lain. Sosialisme memposisikan instusi negara sebagai aktor dominan dalam mengelola kepentingan publik. Sementara itu liberalisme justru memposisikan negara pada posisi yang sebaliknya. Walaupun tetap membutuhakan kehadiran negara, akan tetapi negara-negara pasar memiliki peran yang lebih dominan Pratikno,2007:123 dalam Pusat kajian Manajemen Pelayanan LAN RI Makin meluasnya ideologi liberlisme, yang ditandai dengan keruntuhan tembok berlin, bubarnya Uni Soviet dan negara negara satelitnya di Eropa Timur, membuat dominasi negara sebagaimana digagas oleh ideologi sosialime makin merosot. Pierre dan Peters 2000:4 mencatat bahwa tahun 1980-an sampai dengan tahun 1990-an merupakan era dimana peran negara mengalami kemerosotan yang paling significant. D inegara-negara Eropa, terutama Inggris di masa pemerintahan Margareth Thatcher, gelombang privatisasi terjadi secara Universitas Sumatera Utara besar-besaran. Inefisiensi yang terjadi di berbagai perusahaan negara seperti kereta api, air minum, listrik, dan lain-lain membuat pilihan privatisasi menjadi cara yang dianggap paling baik untuk menyelamatkan keungan negara. Di luar Eropa, peran negara yang sangat penting sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia juga mengalami penurunan yang sangat radikal pasca krisis ekonomi yang melanda kawasan ini pada tahun 1998. Skema IMF dan bank Dunia dalam memberikan bantuan yang mensyaratkan negara-negara yang dilanda krisis untuk memangkas peran pemerintah dalam berbagai sektor merupakan salah satu penyebab makin mengecilnya peran negara di kawasan Asia tersebut. Bahkan sebelum krisis melanda negara-negara Asia Fukuyama 2002:6 dalam Pusat kajian Manajemen Pelayanan LAN RI menyebut IMF, Bank Dunia serta pemerintah Amerika Telah mengeluarkan suatu paket yang disebut sebagai “Konsesus Washington” yang menekankan pentingnya serangkaian langkah yang mengurangi derajat campur tangan negara dalam menangani masalah perekonomian. Namun demikian, sejarah juga mencatat bahwa memberikan peran kepada sektor swatsa terlalu berlebihan ternyata juga berimplikasi sama buruknya dengan melakukan monopoli kekuasan yang dilakukan oleh negara. Krisis ekonomi melanda Amerika Serikat saat ini yang dipicu oleh berbagai skandal oleh sektor swasta melalui praktik-praktik bisnis yang curang pasca kejatuhan Lehman Brothers, Meryll Linch dan berbagai perusahaan besar lainnya membuat para penganjur liberalisme melai berfikir ulang. Skema bailout yang diusulkan oleh pemerintah Obama menunjukan adanya gejala meningkatnya kembali peran Universitas Sumatera Utara negara manakala pasar dianggap mampu memecahkan semua urusan publik dengan lebih efektif, efisien dan resfonsif ternyata gagal mewujudkan janjinya Purwanto,2009 dalam Pusat kajian Manajemen Pelayanan LAN RI Singkat kata, berbagai kegagalan praktik pasar bebas mengindikasikan bahwa negara masih akan memiliki peran yang cukup penting dalam memberikan pelayanan publik. Di Indonesia, berbagai bentuk pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi publik dan pemenuhan kebutuhan bahan pokok yang lain seperti sembako , masih membutuhkan intervensi negara. Di lain pihak meskipun negara masih memiliki peran yang penting hal ini tidak berarti bahwa sektor swasta dan masyarakat madani civil society organization CSO tidak perlu diberi peran. Realitas bahwa prinsip prinsip yang diterapkan oleh manajeman swasta dalam mengelolah pelayanan lebih efisien dan tanggap pada kepentingan pelanggan serta pendekatan yang dilakukan oleh CSO yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat menunjukan bahwa pemerintah perlu belajar dan bekerja sama bagaiman sektor swasta dan CSO bekerja memberikan pelayanan publik. Universitas Sumatera Utara 2.3 Kualitas Pelayanan 2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan