Identifikasi Masalah Perumusan Masalah

xxiv atau SOP yang menjadi pedoman bagi implementor di dalam bertindak. SOP yang digunakan dalam pelaksanaan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang mengacu pada buku pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional yaitu Buku 2 Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Penilaian Portofolio. Dalam pelaksanaan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang dibentuk struktur organisasi pelaksana dengan mengacu pada buku pedoman. Kinerja semua komponen dalam struktur organisasi ini harus maksimal karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Terkait kondisi sosial maka status sosial kebanyakan guru SD di Kabupaten Semarang mampu mendukung pelaksanaan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang. Para guru SD tersebut memiliki status sosial setara dengan tokoh-tokoh formal dan informal yang berada di desa. Mereka merupakan kelompok intelektual pada masyarakat desa sehingga banyak terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Program sertifikasi bagi guru SD ini juga memberikan harapan bagi peningkatan kesejahteraan bagi para guru yang berujung pada peningkatan kualitas pendidikan. Dengan kesejahteraan yang meningkat maka guru diharapkan akan lebih konsentrasi pada tugasnya sebagai pendidik. Hal-hal tersebut merupakan gambaran awal dari penelitian tentang implementasi sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang ini. Penelitian ini diharapkan dapat mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang. Penelitian ini akan difokuskan pada implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang dan faktor- faktor yang mempengaruhinya.

F. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

xxv Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum implementasi kebijakan sertifikasi guru di Indonesia sudah berjalan meskipun menemui kendala terkait dengan sumber daya, pembiayaan, komunikasi dan sosialisasi. Begitu juga dalam implementasi kebijakan tersebut bagi guru SD di Kabupaten Semarang dengan identifikasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana komunikasi yang dilakukan dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana komitmen Pemerintah Kabupaten Semarang dalam hal ini pelaksana sertifikasi guru SD Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang dalam mengimplementasikan kebijakan sertifikasi guru ? 3. Bagaimana kemampuan yang dimiliki implementor baik sumber daya manusia maupun finansial dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD sehingga dapat berjalan dengan efektif ? 4. Bagaimana sikap para pelaksana dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang? 5. Bagaimana stuktur birokrasi organisasi pelaksana dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang? 6. Bagaimana lingkungan sosial ekonomi dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang?

2. Perumusan Masalah

xxvi Dari identifikasi masalah di atas, selanjutnya penelitian ini difokuskan pada permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana faktor komunikasi dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana faktor sumber daya dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD sehingga dapat berjalan dengan efektif ? 3. Bagaimana faktor sikap para pelaksana dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang? 4. Bagaimana faktor stuktur birokrasi organisasi pelaksana dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang? 5. Bagaimana faktor lingkungan sosial ekonomi dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru SD di Kabupaten Semarang?

G. Tujuan Penelitian