3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola. Keterampilan memimpin dan mengelola adalah keterampilan untuk membuat
perubahan-perubahan secara dinamis agar lebih unggu dan terdepan. 4. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi adalah keterampilan personal untuk bekerja sama dan membuat jejaring network untuk
mengomunikasikan hasil berpikir kreatif. 5. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.
Keterampilan teknik usaha adalah keterampilan khusus untuk menjalankan usaha, seperti keterampilan untuk mengombinasikan sumber daya,
keterampilan untuk menghasilkan produk baru, keterampilan untuk memasarkan, keterampilan untuk menghitung risiko, keterampilan untuk
membukukan, mengadministrasikan, dan keterampilan spesifik lainnya.
2.3.3 Faktor Yang Mendorong Berwirausaha
Menurut Van Gelderen, et al. 2008:6, empat faktor yang mendorong berwirausaha, yaitu:
1. Desires adalah sesuatu dalam diri seseorang yang berapa keinginan untuk memulai suatu usaha.
2. Preferences adalah suatu dalam diri seseorang yang menujukkan bahwa berwirausaha adalah suatu kebutuhan yang harus dicapai.
3. Plans adalah suatu harapan yang ada dalam diri seseorang untuk memulai suatu usaha dimasa akan datang.
Universitas Sumatera Utara
4. Behavior exspectancies adalah suatu kemungkinan untuk berwirausaha dengan diikuti oleh target memulai usaha.
Menurut Abdinagoro 2004:2, faktor sebenarnya yang mengerakkan seseorang untuk memiliki usaha sendiri. Pertanyaan ini kerap muncul ketika
kesuksesan seseorang dipublikasi pada media, pengakuan ini bukanlah suatu hal yang mudah didapatkan. Lust of power atau harus akan kekuasaan dapat dikatakan
sebagai alasan seseorang ingin menjadi wiraswastawan, mereka yakin apabila mereka punya power atau kekuasaan, mereka dapat melakukan sesuatu lebih
lancar dan lebih efisien. Menurut Anogara 2004:243, dengan pengetahuan dan kemampuan yang
mereka miliki dapatlah merubah cara pengerjaan sesuatu apapun, maka faktor- faktor yang mendorong wiraswastawan memulai usaha kecil adalah sebagai
berikut : 1. Modal
Modal merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam berbagai aktivitas yang dilakukan, karena modal dapat membiayai semua kegiatan
operasional dalam usaha, seperti: untuk pengadaan bahan baku, membayar upah tenaga kerja, pemasaran, produksi dan lain-lain. Akan tetapi masalah
modal kadangkala tidak menjadi masalah bagi orang yang mempunyai kelebihan dana, tetapi bagi orang yang yang mempunyai dana relatif kecil itu
memang menjadi masalah. Kedua kelompok tersebut, ketika akan memulai usaha jelas mempunyai keinginan yang sama. Apabila seseorang mempunyai
Universitas Sumatera Utara
jiwa wirausahaan, maka dia mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan itu.
2. Peluang Banyak orang membayangkan dirinya mengelola bisnis milik mereka sendiri,
membuat keputusan-keputusan kunci, dan menghasilkan keuntungan. Peluang merupakan suatu kesempatan dalam menjalankan usaha. Seorang
wirausahawan harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang sehingga dapat memberikan keuntungan bagi usahanya.
Peluang atau kesempatan tidak datang berulang-ulang, tetapi mungkin hanya sekali saja dalam waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan antisipasi
dan waktu yang tepat untuk melihat berbagai peluang agar tidak mengalami kegagalan. Para wirausahawan harus dapat mengukur dan memperkirakan
ukuran pertumbuhan dan potensi laba dari setiap peluang yang ada, dan berhati-hati dalam mengevaluasi peluang sebelum memilih pasar dan sasaran
yang ingin dicapai. Ada tiga fase pendekatan mengindefikasi peluang dalam bisnis, yaitu:
1 Menemukan gagasan. 2 Mengindefikasi peluang yang ada.
3 Melaksanakan manajemen usaha yang diciptakan. 3. Pendidikan
Pendidikan salah satu faktor yang diperlukan dalam memulai dan menjalankan usaha, baik usaha kecil maupun usaha menengah. Pendidikan
diperlukan untuk membuat perencanaan bisnis yang meliputi perencanaan
Universitas Sumatera Utara
keuangan dan pengelolaan usaha. Pada umumnya hanya sedikit yang mempumyai laporan keuangan yang sederhana, hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan formal, seperti: dari SMU atau Perguruan Tinggi, dan pendidikan
non formal, seperti: pelatihan tentang UMKM atau kursus. 4. Emosional
Suatu keadaan yang mampu mempengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan suatu rencana yang dikehendakinya. Tindakan emosional itu juga
merupakan dorongan pribadi seseorang untuk melakukaan suatu kegiatan. Dengan dorongan emosi maka orang dapat bertindak sesuai dengan
keinginannya. Menurut Mowen 2002:208, faktor emosional adalah fenomena kelas mental
yang secara unik dikarakteristikkan oleh pengalaman yang disadari, yaitu keadaan perasaan subjektif, yang biasanya muncul bersama-sama dengan
suasana hati konsumen. 5. Pengalaman
Pengalaman merupakan pengetahuan yang didapat dari pekerjaan yang terakhir maupun pada pekerjaan yang pernah dilakukan pada masa sekarang.
Dengan adanya pengalaman sering kali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki
pelayanan dan menduplikasikan konsep bisnis dalam lokasi yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Longenecker 2000:95, pengalaman dapatlah merupakan suatu hal yang sangat berharga karena dengan adanya pengalaman seseorang dapat
lebih memahami terhadap apa yang sedang dikerjakan.
2.4 Penelitian Terdahulu