Multikolinieritas Uji Korelasi Serial Autokorelasi

4.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

4.6.1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang cukup besar antar sesama variabel bebas X. Korelasi yang terlalu tinggi antar sesama X akan berpengaruh pada menurunnya korelasi secara simultan terhadap variabel Y. Untuk mendeteksi terjadinya multikolinieritas digunakan uji Klein yaitu dengan perbandingan nilai R 2 model, dengan nilai R 2 Tabel 4.8. Hasil Regresi Parsial untuk Uji Multikolinieritas regresi dari masing- masing variabel independen. Fungsi Nilai R 2 KMSK= Penduduk, Investasi, Inflasi, PDRB 0.605206 INVS = PDDK, INFL, PDRB 0.167067 INFL = PDRB, INVS, PDDK 0.158636 PDDK= Investasi, Inflasi, PDRB 0.503369 PDRB = INFL, INVS, PDDK 0.565455 Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai R 2 LINVES, LINF, LPDDK, LPDRB = 0.605206 lebih besar dibandingkan dengan nilai R 2

4.6.2. Uji Korelasi Serial Autokorelasi

masing-masing dalam regresi parsial di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak terdapat multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi serial dalam model penelitian ini dilakukan uji Lagrange Multiplier LM Test. Pemilihan LM Test untuk melakukan uji autokorelasi karena lebih mudah diinterpretasikan bila dibandingkan dengan Uji Universitas Sumatera Utara Durbin-Watson dan dapat diterapkan dalam regresi yang menggunakan variabel lag. LM Test dilakukan dengan membandingkan nilai X 2 hitung dengan X 2 tabel 1 Jika nilai X dengan kriteria sebagai berikut: 2 hitung X 2 tabel 2 Jika nilai X , maka hipotesis yang menyatakan tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan ditolak. 2 hitung X 2 tabel Berikut ini hasil estimasi dari LM Test: , maka hipotesis yang menyatakan tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan tidak dapat ditolak. Tabel 4.9. Hasil Estimasi Uji Korelasi Serial Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.765991 Probability 0.484753 ObsR-squared 2.108428 Probability 0.348466 Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan hasil LM Test di atas, besarnya nilai X 2 hitung ObsR-squared adalah 2.10 X 2 tabel sebesar 24,9 pada α = 5 persen, sementara itu nilai probability sebesar 0.348466 0.05. Dengan demikian hipotesis nol H yang menyatakan tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan diterima. Hal ini berarti model yang diestimasi tidak mengandung korelasi parsial autokorelasi antar faktor pengganggu error term. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara. 2. Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara. 3. Jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara. 4. PDRB berpengaruh negatif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Peningkatan jumlah penduduk perlu dikendalikan dengan menjalankan kembali program KB, melaui penguatan tugas pokok dan fungsi lembaga teknis yang menangani pengendalian ledakan penduduk melalui program Keluarga Berencana di setiap Pemerintah Daerah di seluruh Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara