Protokol 3 Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht 20 Protokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD Dewasa

2.10.3. Protokol 3 Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht 20

Meningkatnya Ht 20 menunjukkan bahwa tubuh mengalami defisit cairan sebanyak 5 . Pada keadaan ini terapi awal pemberian cairan adalah dengan memberikan infus cairan kristaloid sebanyak 6-7 mlkgjam. Pasien kemudian dipantau setelah 3-4 jam pemberian cairan. Bila terjadi perbaikan yang ditandai dengan tanda-tanda hematokrit menurun, frekuensi nadi turun, tekanan darah stabil, produksi urin meningkat maka jumlah cairan infus dikurangi menjadi 5 mlkgBBjam. Dua jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan tetap menunjukkan perbaikan maka jumlah cairan infus dikurangi menjadi 3 mlkgBBjam. Bila dalam pemantaun keadaan tetap membaik maka pemberian cairan dapat dihentikan 24-48 jam kemudian. Apabila setelah pemberian terapi cairan awal 6-7 mlkgBBjam tapi keadaan tetap tidak membaik, yang ditandai dengan hematokrit dan nadi meningkat, tekanan nadi menurun 20 mmHg, produksi urin menurun, maka kita harus menaikkan jumlah cairan infus menjadi 10 mlkgBBjam. Dua jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan menunjukkan perbaikan maka jumlah cairan infus dikurangi menjadi 5 mlkgBBjam tetapi bila keadaan tidak menunjukkan perbaikan maka jumlah cairan infus dinaikkan menjadi 15 mlkgBBjam dan bila dalam perkembangannya kondisi menjadi memburuk dan didapatkan tanda-tanda syok maka pasien ditangani sesusi dengan protokol tatalaksana sindrom syok dengue pada dewasa. Bila syok telah teratasi maka pemberian cairan dimulai lagi seperti terapi pemberian cairan awal. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8. Protokol 3 Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht 20

2.10.4. Protokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD Dewasa

Perdarahan spontan dan masif pada penderita DBD dewasa adalah : perdarahan hidungepistaksis yang tidak terkendali walaupun telah diberikan tampon hidung, perdarahan saluran cerna hematemesis dan melena atau hematoskesia, perdarahan saluran kencing hematuria, perdarahan otak atau perdarahan tersembunyi dengan jumlah perdarahan sebanyak 4-5 mlkgBBjam. Pada keadaan seperti ini jumlah dan kecepatan pemberian cairan tetap seperti keadaan DBD tanpa syok lainnya. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dan jumlah urin dilakukan sesering Universitas Sumatera Utara mungkin dengan kewaspadaan Hb, Ht dan trombosis serta hemostasis harus segera dilakukan dan pemeriksaan hb,Ht dan trombosit sebaiknya diulang setiap 4-6 jam. Pemberian heparin diberikan apabila secara klinis dan laboratoris didapatkan tanda-tanda koagulasi intravaskular diseminata KID. Transfusi komponen darah diberikan sesuai indikasi. FFP diberikan bila didapatkan defisiensi faktor-faktor pembekuan PT dan APTT yang memanjang, PRC diberikan bila nilai Hb kurang dari 10 gdl. Transfusi trombosit hanya diberikan pada pasien DBD dengan perdarahan spontan dan masif dengan jumlah trombosit 100.000mm 3 disertai atau tanpa KID. Gambar 2.9 Protokol 4 Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD Dewasa

2.10.5. Protokol 5.Tatalaksana Sindrom Syok Dengue pada Dewasa