Uji Kebocoran Validasi dan verifikasi proses pengemasan susu kental manis sachet dengan mesin filling piltz

36 horizontal 163 o C dan tekanan 60 bar. Penggunaan suhu dan tekanan yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap penggunaan energi yang lebih banyak. Selain itu diduga umur pakai dari heater akan lebih singkat dan kondisi permukaan sealing tool akan lebih cepat aus sehingga akan lebih cepat memerlukan penggantian. Validasi Proses Sealing

1. Uji Kebocoran

Parameter sealing yang meliputi suhu, tekanan dan waktu kontak merupakan faktor yang kritis dalam proses filling sachet. Parameter ini diperlukan untuk memastikan bahwa produk tidak bocor. Kebocoran apabila terjadi, akan mengganggu penanganan di gudang atau di tahapan berikutnya. Selain itu dari segi keamanan produk, kebocoran bisa menyebabkan terjadinya rekontaminasi yang menyebabkan produk tidak aman, dan tidak layak dikonsumsi. Berdasarkan hasil percobaan uji kebocoran di awal penentuan parameter proses, didapatkan parameter yang terpilih adalah sebagai berikut: suhu vertical sealing kiri dan kanan 165 o C, horizontal sealing kiri dan kanan 163 o C, tekanan sebesar 60 bar dan waktu kontak 0,9 detik per pcs sachet kecepatan pengisian 67 pcs sachetmenit. Untuk menguji konsistensi performance, parameter tersebut perlu diuji secara lebih jauh dengan melihat hasilnya selama waktu tertentu. Tujuan lainnya adalah untuk melihat kemampuan mesin dalam menghasilkan performance yang optimum. Sesuai dengan rancangan dan AQL yang ditetapkan, setiap ulangan diambil contoh sebanyak 150 renceng 25 renceng per filling tube atau 900 sachet per ulangan trial validasi. Setiap renceng yang diambil kemudian dilakukan uji kebocoran dengan tekanan 4 bar selama 5 menit. Kriteria sukses dari validasi ini adalah dari sejumlah contoh yang diambil tidak boleh ada satupun yang mengalami kebocoran. Apabila ada kebocoran harus diindetifikasi penyebabnya untuk menjustifikasi apakah parameter yang ditetapkan perlu dilakukan pengujian 37 pengulangan, atau penentuan parameter proses baru. Jumlah kebocoran dari setiap ulangan validasi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah kebocoran sachet hasil validasi Ulangan 1 2 3 4 5 6 Tgl 26907 21007 231007 21107 111107 161107 Jenis produk CE PLAIN CE CHOCO CE PLAIN IMC CE PLAIN CE PLAIN Kode Produk R9JUN08 V3OCT08 L0JUL08 A5NOV08 B7AUG08 H2AUG08 Jumlah contoh pcs 900 900 900 900 900 900 Jumlah Bocor renceng 0 0 3 15 4 0 Jumlah bocor pcs 0 0 3 27 5 0 Reject renceng 0 0 2 18 3,3 Reject pcs 0 0 0,3 3 0,5 0 Hasil ulangan pertama dan kedua tidak ditemukan kebocoran berdasarkan pressure test yang ditetapkan. Kebocoran ditemukan pada ulangan ketiga sebanyak 3 renceng. Sesuai kriteria sukses, maka perlu dilakukan ulangan dan analisa penyebabnya. Sampai dengan ulangan kelima ternyata masih ditemukan kebocoran pada sealing performance dari kemasan yaitu pada bagian horizontal sealing. Setelah dilakukan evaluasi yang mendalam terhadap mesin, ternyata ditemukan adanya plat seam setebal 0,1 mm. Plat seam ini mengganjal pada permukaan sealing bar horizontal yang menyebabkan sealing area tidak merata dan mengakibatkan kebocoran. Hal ini terlihat dari data kebocoran sebagaimana tercantum pada Lampiran 4. Renceng sachet yang bocor pada ulangan ketiga sampai dengan kelima tidak ditemukan merata pada semua filling tube. Kebocoran pada ulangan ketiga hanya ditemukan pada renceng sachet yang berasal dari filling tube 6 dengan jumlah yang bocor sebanyak 3 renceng. Ulangan keempat ditemukan 38 kebocoran pada filling tube 2-6 dengan jumlah renceng yang bocor terbanyak ditemukan di filling tube 5 dan 6, sementara filling tube 1 tidak ditemukan kebocoran. Demikian juga pada ulangan kelima hanya ditemukan pada filling tube 1, 2, dan 6 dengan jumlah renceng yang bocor terbanyak ditemukan di filling tube 1. Pemasangan plat seam sebenarnya merupakan hal yang biasa pada waktu setting mesin. Tujuannya adalah untuk meratakan suatu permukaan mesin sehingga pada waktu pengencangan baut didapat permukaan yang rata. Permasalahannya pemasangan ini tidak diketahui dari awal, sehingga seiring waktu pengoperasian mesin, akibat efek mekanis antara kedua permukaan pressure bar horizontal, terjadi pengendoran pada baut penahan. Hal ini menimbulkan ketidakrataan pada permukaan sealing heating block yang mengakibatkan terjadinya kebocoran. Selanjutnya setelah plat tersebut diganti dan diset ulang, ulangan ke-6 tidak ditemukan lagi kebocoran pada contoh yang diambil sebanyak 150 renceng dari semua filling tube. Dari data di atas menunjukkan bahwa parameter yang ditetapkan telah memenuhi kriteria sukses yang ditetapkan. Untuk mendukung lebih jauh dan meyakinkan bahwa parameter tersebut dapat lebih optimum dan konsisten perlu diverifikasi dari long running mesin secara komersial. Selain untuk melihat performance mesin, long running mesin ini bertujuan memperoleh data sebagai dasar evaluasi sortir 100.

2. Pengujian Berat Produk