Impor Sektor Perekonomian di Kabupaten Kudus
1 yaitu hanya sebesar 0,855317. Dengan nilai Indeks Derajat Kepekaan tertinggi diantara sektor-sektor pertanian lainnya berarti output
dari sektor padi yang paling banyak dimanfaatkan sebagai input oleh sektor-sektor perekonomian lainnya. Sebagai contoh adalah pada industri
jenang yang banyak memanfaatkan output ketan untuk dijadikan input dalam proses produksinya.
Dari Tabel 5.10. juga dapat diketahui bahwa sektor yang mempunyai Indeks Derajat Kepekaan _1 adalah sektor industri makanan, minuman
dan tembakau 1,833585, sektor industri lainnya 1,770972 dan sektor perdagangan 1,530285. Berarti ketiga sektor tersebut mempunyai nilai
keterkaitan ke depan di atas rata-rata semua sektor perekonomian lainnya, atau dengan kata lain ketiga sektor tersebut memiliki pengaruh yang tinggi
terhadap semua sektor perekonomian lainnya. Artinya, output dari ketiga sektor tersebut banyak diminta atau dimanfaatkan oleh sektor
perekonomian lain sebagai input dalam proses produksi. Adapun besarnya pengaruh sektor padi terhadap sektor-sektor
perekonomian lainnya yang memanfaatkan output dari sektor padi dapat dilihat pada Tabel 5.11. berikut :
Tabel 5.11. Permintaan Output Sektor Padi oleh Sektor Perekonomian lain di Kabupaten Kudus Tahun 2002 dalam puluhan ribu rupiah
Kode Sektor Permintaan
Persentase 1
Padi 411.962,7500 2,45
2 Tanaman Bahan Makanan Lainnya
0,0000 0,00
3 Tanaman Perkebunan
0,0000 0,00
4 Peternakan dan hasil-hasilnya
1.575,8605 0,01
5 Kehutanan 0,0000
0,00 6
Perikanan 2,7612 0,00
7 Pertambangan dan Penggalian
0,0000 0,00
8 Industri Makanan, Minuman dan
Tembakau 14.988.621,0460 89,12
9 Industri Lainnya
293,7359 0,00
10 Listrik, Gas dan Air Minum
0,0000 0,00
11 Bangunan 0,0000
0,00 12 Perdagangan
2.158,7927 0,01
13 Restoran dan Hotel
0,0000 0,00
14 Pengangkutan dan Komunikasi
0,0000 0,00
15 Lembaga Keuangan, Real Estate
dan Jasa Perusahaan 0,0000
0,00 16
Pemerintahan Umum dan Pertahanan 3,7720
0,00 17 Jasa-jasa
8,5837 0,00
18 Kegiatan yang
Belum Jelas
Batasannya 0,0000 0,00
180 Permintaan Antara
15.404.627,3020 91,59
309 Permintaan Akhir
1.413.642,8820 8,41
310 Total Permintaan
16.818.270,1840 100,00
Sumber : Diolah dari Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 5.11. dapat diketahui bahwa sektor yang memiliki
permintaan terbesar terhadap output sektor padi adalah sektor industri makanan, minuman dan tembakau, yaitu sebesar Rp. 149.886.210.460,00
atau sekitar 89,12 dari total permintaan atas sektor padi. Selain itu dapat juga diketahui adanya permintaan akhir terhadap sektor padi yaitu sebesar
Rp.14.136.428.820,00 atau sebesar 8,41 dari total permintaannya. Apabila dibandingkan dengan permintaan akhir yang hanya sebesar 8,41
dari total permintaan, permintaan antara terhadap sektor padi ternyata jauh lebih besar, yaitu 91,59. Hal ini menunjukkan bahwa sektor padi
sebagian besar digunakan untuk memenuhi permintaan antara dari sektor lainnya, terutama sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Jadi
jika sektor padi tidak ada tentu saja sektor industri makanan, minuman dan tembakau tidak akan dapat berkembang. Sebagai contoh adalah pada
industri jenang yang mebutuhkan output sektor padi yang berupa beras ketan yang selanjutnya digunakan sebagai input dalam produksi
pembuatan jenang.