I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mangga Mangifera indica L. merupakan salah satu jenis buah tropika yang banyak digemari oleh masyarakat. Buah mangga banyak mengandung
nutrisi terutama vitamin, mineral dan serat. Pada saat proses pematangan, buah mangga banyak mengandung vitamin C, sedangkan pada buah mangga yang telah
matang vitamin C terdapat dalam konsentrasi yang sedang, namun kaya akan provitamin A, vitamin B1dan B2 Litz 1997. Ribeiro et al. 2007 melaporkan
bahwa selain mengandung antioksidan seperti asam askorbat, buah mangga juga mengandung phenol dan karotenoid.
Salah satu kultivar mangga yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu kultivar Arumanis. Mangga Arumanis banyak disukai konsumen karena
memiliki aroma yang khas serta rasanya yang manis dan segar. Keunggulan lain yang dimiliki oleh mangga arumanis adalah bobot buahnya yang besar yaitu rata –
rata 400 gbuah. Mangga Arumanis merupakan tanaman diploid dengan jumlah kromosom
2n = 40 Mukherjee 1950. Mangga Arumanis memiliki tipe biji poliembrionik, dimana dalam satu biji mangga, terdapat lebih dari satu embrio. Salah satunya
merupakan embrio zigotik dan embrio yang lainnya terbentuk dari nuselus Litz 1997. Mangga Arumanis memiliki ukuran biji yang besar, hampir mencapai
¼ bagian dari keseluruhan bagian buahnya. Perakitan tanaman triploid diharapkan dapat menghasilkan tanaman mangga yang seedless, sehingga dapat
meningkatkan kualitas buahnya. Perakitan tanaman triploid dapat dilakukan secara konvensional dengan melakukan persilangan antara tanaman induk
tetraploid dengan tanaman diploid. Namun metode konvensional ini sulit dilakukan karena tingkat gugur bunga dan buah yang tinggi. Kendala lain metode
ini adalah masa juvenil mangga cukup panjang 3-5 tahun sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan metode konvensional adalah dengan menginduksi embriogenesis sel
endosperma secara in vitro. Teknik ini
2 memanfaatkan sel endosperma yang merupakan bagian dari biji yang terbentuk
dari hasil penggabungan satu sel gamet jantan dengan dua inti polar. Endosperma umumnya terdapat pada tanaman angiospermae yang berfungsi sebagai sumber
nutrisi bagi pertumbuhan embrio zigotik. Melalui kultur sel endosperma telah berhasil mendapatkan tanaman
triploid pada tanaman jeruk, padi, Asparagus officinalis dan Azadirachta indica. Selain itu juga berhasil dilakukan pada Ricinus communis, Jatropha
panduraefolia dan Actinidia deliciosa Thomas dan Chaturvedi 2008. Umur buah yang digunakan merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan dalam kultur sel endosperma karena singkatnya keberadaan viabilitas sel endosperma Costa et al. 2004. Menurut Litz 1997, sel
endosperma pada tanaman mangga masih ditemukan dalam kondisi viabel pada buah yang berumur 1 minggu sampai 8 minggu. Selanjutkan endosperma akan
digunakan untuk pertumbuhan embrio zigotik. Selain umur buah, faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu komposisi
media yang digunakan. Jenis media ini terkait dengan unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan endosperma. Bagan
alir penelitian induksi tanaman triploid mangga disajikan pada Gambar 1.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mempelajari umur buah mangga Mangifera indica L. varietas Arumanis klon 143 yang optimal untuk induksi embriogenesis sel endosperma secara in
vitro. 2.
Mempelajari berbagai komposisi media untuk menginduksi embriogenesis sel endosperma mangga Mangifera indica L. varietas Arumanis klon 143
secara in vitro. 3.
Memperoleh umur buah yang tepat dan jenis media yang optimal dalam menginduksi embriogenesis sel endosperma mangga Mangifera indica L.
varietas Arumanis klon 143 secara in vitro. Dalam jangka panjang diharapkan dapat diperoleh tanaman triploid dari
mangga varietas Arumanis klon 143 melalui embriogenesis sel endosperma.
3
Hipotesis
1. Terdapat umur buah mangga Mangifera indica L. varietas Arumanis klon 143 yang optimal untuk induksi embriogenesis sel endosperma
2. Terdapat media yang optimal untuk menginduksi embriogenesis sel endosperma mangga Mangifera indica L. varietas Arumanis klon 143
3. Terdapat kombinasi umur buah yang tepat dan komposisi media yang paling tepat untuk menginduksi embriogenesis sel endosperma mangga Mangifera
indica L. varietas Arumanis klon 143 secara in vitro.
Gelap Gelap 6-8 mg
20 hr Gelap
20 hr
Gelap Gelap
14 hr 14 hr
Terang 14 hr
Gambar 1. Bagan alir penelitian induksi embriogenesis in vitro sel endosperma mangga Mangifera indica L. varietas Arumanis klon 143
Penanaman eksplan :
- nuselus
- embriozigotik
- endosperma
Induksi kalus
Proliferasi embriogenik sel
endosperma dan
pendewasaan embrio
Induksi embriosomatik
dan zigotik fase torpedo
Induksi embriosomatik
dan zigotik fase kotiledon
Induksi embriosomatik
dan zigotik fase globular
Induksi sel embriogenik
II. TINJAUAN PUSTAKA