BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Pra-Tindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti melakukan suatu kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil
survei awal menunjukkan bahwa kemampuan memerankan tokoh drama kelas XI IPA 1 SMA Negeri Kerjo masih rendah. Hal tersebut terindikatori oleh: 1 siswa
kurang tertarik mengikuti pembelajaran sastra khususnya pembelajaran drama; 2 siswa kurang memperhatikan hal-hal yang terkait seperti lafal, intonasi, ekspresi,
dan sebagainya dengan pemeranan; 3 siswa belum menggunakan teknik bermain drama dalam memerankan tokoh drama; 4 guru masih kurang dalam
memberikan materi tentang pemeranan tokoh drama terutama terkait dengan teknik pemeranan.
Dari kegiatan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang menjadi kolaboran dalam penelitian ini, serta dari observasi
peneliti terhadap kegiatan pembelajaran di kelas yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan, diketahui bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh:
1. Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi
apresiasi drama secara lebih apresiatif. Selama ini dalam mengajarkan mengenai apresiasi drama pada siswa, guru
menggunakan metode ceramah dan menyuruh siswa untuk mencoba memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam drama tersebut. Namun ternyata
75
metode tersebut terbukti tidak begitu efektif sebab siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti pelajaran serta kemampuan siswa dalam
mengapresiasikan drama masih rendah. 2.
Guru kesulitan dalam membangkitkan minat siswa Dalam setiap pembelajaran apresiasi drama yang dilaksanakan, siswa terlihat
kurang berminat. Hal tersebut terindikasi dari sikap siswa selama pelajaran berlangsung. Siswa terlihat tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada
pelajaran yang berlangsung. Ada beberapa orang siswa yang berbicara sendiri dan tidak memperhatikan pelajaran. Pada saat guru secara tiba-tiba mendekati
atau menanyakan sesuatu pada siswa yang tidak memperhatikan tersebut, siswa yang bersangkutan terlihat kaget dan tidak dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan padanya. 3.
Guru hanya mengandalkan teks drama sebagai media dalam pembelajaran. Bentuk drama yang berupa dialog menyebabkan siswa mengalami kesulitan
dalam mempelajari naskah drama apabila drama tersebut masih dalam bentuk teks tertulis. Oleh karena itu, perlu dicari solusi untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari drama Berdasarkan hasil survei tersebut dan pembicaraan dengan guru kolaboran dan
pihak sekolah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dicapailah suatu kesepakatan bahwa penelitian ini akan dimulai pada hari Jumat, tanggal 7
November 2008. Setelah mengetahui kondisi awal yang terjadi dalam pembelajaran yang dilakukan, pada siklus yang pertama langsung menerapkan
teknik bermain drama Rendra.
B. Hasil Penelitian