Proses Pelunasan BPIH Syarat pelunasan

x x Biaya Penyelenggara Ibadah Haji BPIH para calon jama’ah haji karena telah diberlakukan pendaftaran ibadah haji dengan sistem tabungan haji.

a. Proses Pelunasan BPIH

1. Waktu dan besarnya BPIH yang harus dibayar calon jama’ah haji ditentukan oleh Pemerintah yang tertuang didalam Peraturan Presiden PP 2. Pada waktu yang telah ditentukan, calon haji datang ke cabang BPS-BPIH dengan membawa: Bukti Setoran Awal Setoran kekurangan BPIH 5 lima lembar pas fhoto 3. Cabang BPS-BPIH mengimput porsi untuk pelunasan: Menerima setoran kekurangan BPIH sesuai kurs BI Mentrasfer dana setoran BPIH ke Rekening Menteri Agama di Bank Indonesia 4. Calon haji menerima bukti setoran BPIH dari Cabang BPS-BPIH Untuk mempercepat penyerahan berkas setoran BPIH lunas harus sudah berfoto sama dengan setoran awal dan SPPH dan distempel bank, maka perlu sosialisasi ke bank, sbb: a. Lembar 1 Putih diserahkan pada Calon Haji b. Lembar 2 biru diserahkan pada Kandepag dan ditahan di bank c. Lembar 3 Merah diserahkan pada Kandepag dan ditahan dibank d. Lembar 4 Kuning diserahkan pada Kandepag dan ditahan dibank e. Lembar 5 Putih ditahan untuk arsip bank xi xi f. Proses Qur’an untuk pemberkasan dan pemberangkatan sudah harus dilakukan sejak dini. g. Selama proses pelunasan hendaknya Kandepag sudah mengetahui jumlah Calon Haji yang tergabung dengan masing-masing KBIH dan jumlah Calon Haji Mandiri, serta sudah ada gambaran untuk regu dan rombonganya. h. Masing-masing daerah sudah waktunya untuk siap sebagai penyangga, dengan prinsip: Berangkat dari daerah secara bersamaan, walaupun nanti ada yang harus bergabung dengan kloter dibelakangnyadidepannya Apabila harus jadi penyangga akan terpisah dalam bentuk rombonganregu, kecuali CJH mandiri. Semaksimal mungkin tidak akan memecahkan KBIH, kecuali kondisi tidak memungkinkanharus.

b. Syarat pelunasan

1. Calon Haji yang berhak melunasi BPIH adalah: Calon haji yang memiliki nomor porsi masuk dalam alokasi porsi provinsi dan atau porsi kabupaten bagi wilayah yang porsi dibagi per Kabupaten. Calon Haji yang belum pernah menunaikan ibadah haji, telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah Suami, anak kandung dan orang tua kandung yang sudah menunaikan ibadah haji dan akan menjadi mahrom calon haji atau pembimbing xii xii ibadah haji yang telah ditetapkan oleh Kanwil Departemen Agama Provinsi setempat. 2. Calon Haji yang sudah penah menunaikan ibadah Haji dan telah memperoleh nomor porsi serta masuk dalam alokasi Provinsi ditetapkan menjadi daftar tunggu waiting list tahun berjalan. 3. Calon haji yang mendapatkan porsi dan masuk dalam alokasi porsi Provinsi tahun yang bersangkutan namun tidak menyetorkan pelunasan BPIH, atau nomor porsinya tidak masuk dalam porsi provinsi tahun yang bersangkutan, atau telah melunasi BPIH tetapi tidak dapat berangkat, maka secara otomatis menjadi waiting list. 4. Calon Haji yang telah melunasi BPIH tahun sebelumnya namun tidak berangkat dan tidak mengambil BPIHnya, maka harus membayar kekurangan BPIH tahun berjalan apabila lebih dikembalikan dan jika kurang harus menambah. Alur Calon Haji Tunda : Calon Haji menyelesaikan kekurangan pelunasan BPIH Melapor ke Kandepag domisili dengan membawa lembar bukti setoran penambahan BPIH berjalan yang dilengkapi dengan lembar pelunasan BPIH tahun sebelumnya. Kandepag meneliti kelengkapan berkas calon haji tersebut, meliputi: · Bukti Setoran Pelunasan BPIH tahun sebelumnya · Bukti Setoran Penambahan BPIH tahun berjalan xiii xiii Proses penyelesaian dokumen sama dengan penyelesaian dokumen calon haji biasa. 5. Dalam hal porsi provinsi tidak terpenuhi sampai batas akhir masa pelunasan BPIH, Calon Haji diberikan kesempatan melunasi BPIH sesuai dengan urutan nomor porsi provinsi yang bersangkutan dengan batasan waktu tertentu.

c. Ketentuan Mutasi

Dokumen yang terkait

KINERJA DEPARTEMEN AGAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN HAJI KEPADA MASYARAKAT (Studi di Kantor Departemen Agama Kabupaten Bangkalan)

1 59 2

Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umroh (Ditjen Phu) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2010-2011

9 103 102

Prosedur Pemberian Izin Travel Ibadah Haji Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

0 5 92

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI KABUPATEN MADIUN TAHUN 2009 (Berdasar Pada Peraturan Perundang undangan Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji)

4 232 131

REKONSTRUKSI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEPENTINGAN JAMAAH HAJI.

0 0 2

ANALISIS KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN HAJI : STUDI PELAKSANAAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURABAYA TAHUN 2016.

0 11 79

Prosedur Pemberian Izin Travel Ibadah Haji Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

0 1 9

Prosedur Pemberian Izin Travel Ibadah Haji Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

0 0 2

Prosedur Pemberian Izin Travel Ibadah Haji Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

0 0 16

Problematika Waiting List Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Di Indonesia

0 0 24