kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik perempuan maupun laki-laki dalam pengelolaan sistem agroforestri.
1.2 Perumusan Masalah
Laki-laki dan perempuan memiliki peran masing-masing dalam segala kehidupan, baik kegiatan produktif maupun non produktif dalam membangun
sistem agroforestri. Pembagian peran antara perempuan dan laki-laki merupakan wujud dari peran gender. Secara umum ada kerja sama yang erat antara
pembagian peran tersebut untuk pengambilan keputusan. Pengelolaan agroforestri sangat mempengaruhi dalam penciptaan lowongan
kerja bagi masyarakat terutama masyarakat sekitar hutan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari di kehidupan masyarakat. Selain itu juga dapat
mempengaruhi pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki dalam sebuah keluarga.
Pembagian peran antara perempuan dan laki-laki merupakan wujud dari peran gender. Pembagian peran tersebut dilihat dari pengambilan keputusan dan
curahan waktu kerja. Pembagian peran di dalam pengelolaan agroforestri tergantung pada faktor sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomi yang diperhatikan
dalam penelitian ini adalah adalah tingkat pendidikan, usia, dan luas lahan garapan.
Kegiatan masyarakat yang dipelajari pada penelitian ini adalah mengenai pembagian peran dalam rumah tangga di dalam kehidupan masyarakat dalam
pengelolaan agroforestri, meliputi sejauh mana partisipasi anggota rumah tangga laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan dan juga dalam kegiatan
agroforestri, serta bagaimana pembagian dan curahan waktu kerja anggota rumah tangga laki-laki dan perempuan dalam kegiatan produktif dan reproduktif.
1.3 Tujuan
1 Mendeskripsikan pembagian peran perempuan dan laki-laki dalam
kegiatan pengelolaan agroforestri, yaitu dalam pengambilan keputusan dan curahan waktu kerja.
2 Menjelaskan faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap pembagian
peran perempuan dan laki-laki dalam kegiatan pengelolaan agroforestri.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran peranan anggota rumah tangga petani baik laki-laki dan perempuan, serta pengambilan keputusan
dalam kegiatan pengelolaan agroforestri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA