10 Tabel 5. Uji Kehomogenan nilai tengah populasi berdasarkan periode produksi
Pengujian Periode
n YS
TS EL
Uji Kehomogenan nilai tengah
beberapa kelompok
H :
H
1
: tidak semua sama
Uji Anova Keputusan tolak
H
o
jika f-hitung f-tabel
10 Okt 2012
268 27.59
39.20 27.60
6-7 Nov 2012 272
27.40 39.03
27.42
17-18 Des 2012 337 26.32
37.78 27.73
f-tabel = 3.00 f-hit
576.07 485.03
22.49 f-hit f-tabel
Tolak H Tolak H
o
Tolak H
10 Okt 2012 268
27.593 39.19
27.60
6 Nov2012 146
27.144 38.88
27.24
7 Nov2012 126
27.705 39.20
27.63
17 Des 2012 129
26.529 37.49
27.79
18 Des 2012 208
26.188 37.95
27.69 f-tabel
=2.37
f-hit 367.71
277.99 20.44
f-hitf-tabel Tolak H
Tolak H
o
Tolak H
3.5. Keterkaitan Hasil Input, Proses Produksi Output
Perusahaan dalam proses produksinya melakukan aktivitas pengawasan dalam mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat dicapai
dengan melakukan aktivitas pengawasan kualitas yang konsisten. Tahapan pengawasan kualitas dapat berupa pengawasan terhadap tahapan sistem produksi
yang terdiri dari tahapan input, proses produksi dan outputkualitas produk. Pengawasan kualitas produk pada batang kawat baja ini salah satunya dapat
dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap nilai sifat-sifat mekanik baja produk yang sesuai dengan batas spesifikasi. Batas spesifikasi tersebut dapat
ditentukan oleh perusahaan atau sesuai dengan keinginan dari konsumen. Terdapat tiga sifat mekanik baja yaitu YS, TS dan EL, namun hanya sifat mekanik
baja TS yang memiliki batas spesifikasi dikarenakan peubah TS sifat kuat tarik baja merupakan sifat yang paling dominan menyatakan baja berkualitas. Peubah
TS memiliki batas spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan ataupun konsumen. Pada peubah TS, batas spesifikasi yang
ditentukan perusahaan sebesar ≤ 38 kgmm
2
dan batas yang diinginkan konsumen sebesar ≤ 37 kgmm
2
. Grafik scatter plot untuk ketiga sifat mekanik baja YS, TS dan EL dapat dilihat pada
gambar 4, 5 dan 6.
Gambar 4. Scatter plot peubah titik batas kekuatan Yield StrengthYS
25,00 26,00
27,00 28,00
29,00
200 400
600 800
11
Gambar 5. Scatter plot peubah kuat tarik baja Tensile StrengthTS
Gambar 6. Scatter plot peubah kelenturan ElongationEL Pada ketiga sifat mekanik baja tersebut sudah dilakukan pengujian
kehomogenan ragam dan nilai tengah untuk melihat kestabilan ragam dan nilai tengah berdasarkan perbedaan periode waktu produksinya. Berdasarkan hasil
pengujian dinyatakan bahwa setiap periode waktu produksi memiliki keragaman yang tinggi data tidak homogen yang ditengarai disebabkan karena belum
ditemukannya metode operasi yang optimal agar mendapatkan nilai sifat mekanik baja yang sesuai. Oleh karena itu, data pada periode waktu produksi yang berbeda
tidak dapat digabungkan untuk dilakukan analisis selanjutnya dalam pengambilan kesimpulan tentang populasinya. Sedangkan, berdasarkan hasil pengujian
eksploratif menggunakan grafik scatter plot menggambarkan bahwa pada grafik peubah TS banyak pengamatan yang berada diluar batas spesifikasi produk yang
ditentukan perusahaan
dan yang diinginkan konsumen .
Hal ini yang menandakan bahwa nilai sifat peubah TS memiliki keragaman yang tinggi pada periode waktu produksi yang berbeda.
Keragaman yang tinggi pada hasil nilai sifat mekanik baja diduga diakibatkan oleh beberapa peubah. Berdasarkan dari banyaknya peubah tersebut
ingin diketahui peubah yang berpengaruh terhadap nilai sifat mekanik baja. Pada tahapan ini akan dilakukan eksplorasi untuk melihat pengaruh peubah input dan
proses produksi terhadap outputkualitas produk pada periode waktu produksi yang berbeda yaitu dengan melihat keterkaitan berdasarkan batas spesifikaasi dan
pergerakan grafik pada masing-masing peubah.
Eksplorasi pengendalian pada peubah input dan proses produksi dalam tahapan sistem produksi merupakan pengendalian terhadap bahan bakukomposisi
35,00 36,00
37,00 38,00
39,00 40,00
41,00 42,00
200 400
600 800
25,50 26,00
26,50 27,00
27,50 28,00
28,50 29,00
29,50
200 400
600 800
12 dan temperatur pada proses rolling. Pengendalian input batang kawat baja cold
heading ini merupakan pengendalian pada komposisi kimia yang digunakan. Unsur C, Si, dan Mn merupakan unsur komposisi kimia utama dalam pembuatan
batang kawat baja cold heading. Gambar 7 merupakan hasil eksplorasi komposisi kimia dengan grafik scatter plot dapat dikatakan bahwa komposisi untuk unsur C
dan Mn sesuai dengan batas spesifikasi namun untuk unsur Si banyak pengamatan yang berada diluar batas spesifikasi.
Gambar 7. Sactter plot peubah komposisi kimia Selanjutnya eksplorasi pengendalian pada proses produksi yaitu
pengendalian pada tahapan temperatur proses rolling. Ada beberapa tahapan temperatur proses rolling °C yang terdiri dari temperatur di FCE Furnace,
NTM No Twist Mill, LHD Laying Head dan SMC Stelmor Conveyor. Gambar 8 merupakan hasil eksplorasi grafik scatter plot. Pada grafik scatter plot
0,01 0,02
0,03 0,04
0,05 0,06
0,07
200 400
600 800
0,01 0,02
0,03 0,04
0,05 0,06
0,07
200 400
600 800
0,2 0,25
0,3 0,35
0,4 0,45
200 400
600 800