Daya Mengikat Air DMA Keempukan Daging Pengukuran pH Daging

18 Penguraian Karkas Karkas yang telah disimpan dalam chiller, dikeluarkan dan ditimbang bobotnya, kemudian dicatat sebagai bobot karkas dingin. Karkas dibelah sepanjang tulang belakang dari leher Ossa vertebrae cervicalis sampai sakral Ossa vertebrae sacralis. Masing-masing separuh karkas ditimbang sebagai bobot karkas sebelah kiri dan kanan. Karkas yang akan diurai adalah karkas sebelah kanan dan dipotong menjadi delapan potongan sesuai dengan potongan komersial domba, yaitu neck, shoulder, rack, loin, leg, shank, breast, dan flank. Bobot masing-masing potongan ditimbang bobotnya. Masing-masing dari potongan komersial tersebut kemudian diurai menjadi daging, tulang, lemak subkutan, dan lemak intermuskular, kemudian ditimbang bobotnya. Setelah itu diambil otot bagian biceps femoris pada bagian leg untuk dilakukan pengujian sifat fisik dan kimia daging. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ada 9 peubah, yaitu 4 peubah dari sifat fisik dan 5 peubah dari sifat kimia. Sampel daging yang digunakan dalam penelitian adalah otot Biceps femoris, salah satu otot yang berada di potongan komersial leg paha.

1. Sifat Fisik

a. Daya Mengikat Air DMA

Daya Mengikat Air DMA dianalisis berdasarkan persentase air yang keluar mgH 2 O, yaitu dengan cara mengambil sampel sebanyak 0,3 gram, kemudian sampel di bebani atau dipress dengan carper press elama 5 menit dengan tekanan sebesar 35 kgcm 2 . Area pada kertas saring yang tertutup sampel daging yang telah pipih dan area basah disekelilingnya ditandai. Luas area basah dapat diperoleh dengan mengurangkan area yang tertutup daging dari total area yang terbentuk pada kertas saring. Luas area basah yang dalam inchi dikonfersikan ke dalam centimeter 1 inchi = 2,54 cm. Kandungan air yang keluar dari daging setelah penekanan dapat dihitung dengan rumus : 0,0948 8,0 2 cm Basah Area Luas O 2 mgH 19 Persentase air yang yang keluar dari sampel daging dapat digunakan sebagai pendekatan kemampuan daging dalam mengikat air DMA. Persentase air yang terlepas dapat dihitung dengan rumus : 100 mg 300 terlepas yang air Berat x keluar yang air Persentase Semakin tinggi nilai mgH 2 O yang keluar dari daging, maka daya mengikat airnya semakin rendah. Gambar 2. a. Carper Press, b. Plat Besi, c. Alat Beban, d. Alat Pompa Tekanan, e. Kertas Saring yang telah di press a b c d e 20

b. Keempukan Daging

Keempukan daging diperoleh dengan cara merebus daging dalam panci dan daging ditusuk dengan termometer agar terlihat suhu dalam daging. Daging direbus sampai suhu dalam daging mencapai 81°C. Setelah suhu dalam daging mencapai 81°C, daging didinginkan. Setelah daging dingin kemudian di score dengan alat score meter. Satuan dari score meter adalah kgcm 2 . a b c Gambar 3 : a. Warner Blatzer score meter, b. Selongsong Warner Blatzer, c. Daging yang telah di Corning

c. Pengukuran pH Daging

Daging diukur dengan menggunakan pH-meter. Sebelum digunakan untuk mengukur pH daging, pH-meter dikalibrasi dengan larutan buffer dengan nilai pH 4 dan 7. Setelah itu daging diukur dengan cara ditusuk dengan plat dari pH-meter, kemudian nilai pH daging akan tertera pada layar pH-meter. Gambar 4 : a. pH Meter 21

d. Susut Masak