21 akan semakin baik setelah kebijakan yang
tepat diputuskan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia salah satunya dilakukan dengan
menetapkan dan melaksanakan rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca GRK
secara sukarela pada sektor-sektor penghasil emisi
utama.Target penurunan
emisi GRKyang ditetapkan oleh pemerintah dalam
rencana aksi nasional penurunan emisi gas rumah kaca RAN-GRK adalah sebesar 26
dengan pendanaan domestik dan 41 dengan
tambahan pendanaan
dari internasional.RAN-GRK
tersebutmemerlukan suatu sistem pemantauan yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi
measurable, reportable and verifiable – MRV yang bersifat transparan dan dapat
diakui secara internasional.
DNPI dalam mengembangkan satu sistem MRV melakukan pendekatan secara ekstensif
dan inklusif dengan melibatkan para pihak kunci pemerintah, non-pemerintah, sehingga
teridentifikasi berbagai elemen-elemen kunci, baik aspek teknis maupun non-teknis.Evaluasi
terhadap pengembangan dan penerapan sistem MRV membutuhkan mekanisme pengukuran,
pelaporan dan verifikasi yang komprehensif terkait dengan adanya potensi kendala
tersendiri pada masing-masing sektor.Setiap tahapan
dalam sistem
MRV, yakni
pengukuran, pelaporan dan verifikasi akan memberikan kendala yang spesifik dan
berantai. Tahapan pengukuran pada sektor kehutanan dan lahan gambut misalnya,
memerlukan mekanisme pengukuran yang detail dan akurat terkait dengan adanya
kesulitan pada pengukuran kedalaman dan volume dari suatu wilayah gambut.Hal
tersebut berlaku juga pada sektor-sektor lainnya dalam RAN-GRK.
Kendala teknis
tersebut dapat
diminimalisir dengan adanya mekanisme komprehensif dan terstandardisasi dalam
melakukan kegiatan pengukuran, pelaporan, dan verifikasi dari pelaksanaan program-
program
RAN-GRK.Selain itu,
adanya transfer teknologi, pendanaan internasional,
serta penguatan kapasitas kelembagaan MRV juga perlu dibangun dalam memberikan
arahan, tuntutan, dan rekomendasi teknis pelaksanaan MRV yang akurat, efisien,
lengkap, serta
konsisten dan
dapat dibandingkan.
5.2 Saran
Kedepannya, sistem dan lembaga MRV yang dibangun diharapkan bukan hanya
melingkupi kegiatan di bidang perubahan iklim saja, melainkan melingkupi berbagai
kegiatan lainnya di luar isu perubahan iklim kegiatan pembangunan dan perekonomian,
program kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat,
kegiatan penanggulangan
terhadap suatu bencana, serta isu lainnya yang menyangkut hajat hidup masyarakat secara
luas.Sehingga berbagai program pemerintah yang direncanakan dapat terlaksana sesuai
dengan rencana awal.Hasil penelitian ini dapat dijadikan tahap awal untuk menuju ke arah
tersebut.
Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kajian ini dapat dielaborasi dan dianalisis
lebih lanjut dalam kajian yang lebihmendalam mengenai komponen-komponen yang ada
dalam sistem MRV.Beberapa komponen MRV
yang direkomendasikanuntuk
dielaborasi diantaranya adalah mengenai penggunaan data spasial dalam mendukung
sistem MRV, pengukuran perhitungan emisi GRK dari sektor lainnya, pengembangan
metodologi dan analisis MRV, verifikasi hasil pada tahapan pengukuran dalam MRV, serta
topik-topik kajian lainnya yang bersifat teknis dan sesuai dengan bidang keilmuan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas. 2010a. Draft Lampiran
Peraturan Presiden Mengenai Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca GRK. Jakarta: Bappenas.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas. 2010b. Laporan Rencana
Aksi Nasional Perubahan Iklim 2010- 2020. Jakarta: Bappenas.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas.
2010c. Rencana
Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca 2010-2020. Jakarta: Bappenas. Corfee-Morlot J, Guay B, Larsen KM. 2009.
Financing Climate Change Mitigation: Towards a Framework for Measurement,
Reporting and
Verification. Paris:
OECDIEA. Dewan
Nasional Perubahan
Iklim DNPI.2010a.
Kurva Biaya
Cost Curve Pengurangan Gas Rumah Kaca
Indonesia. Jakarta: DNPI. Dewan Nasional Perubahan Iklim DNPI.
2010b. Rekomendasi Langkah Tindak: Pengembangan Measurable, Reportable
and Verifiable MRV. Jakarta: DNPI.
Fransen, T. 2009. Enhancing Today’s MRV Framework to Meet Tomorrow’s Needs:
The Role of National Communications and Inventories. Kertas Kerja WRI.
Washington, DC:
World Research
Institute. Fukuda K, Yoshino M. 2010. MRV-related
Systems in
Non-Climate Regimes.Measurable, Reportable and
Verifiable MRV:
Trends and
Developments in
Climate Change
Negotiations: 64-77. Grassi G, Federici S, Monni S, Mollicone D.
2008.Guidance on Reporting.Reducing greenhouse
gas emissions
from deforestation
and degradation
in developing countries: a sourcebook of
methods and procedures for monitoring, measuring and reporting: 173-184.
Inter-governmental Panel
on Climate
ChangeIPCC. 2006.
2006 IPCC
Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories, Prepared by the National
Greenhouse Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Buendia L., Miwa K.,
Ngara T. and Tanabe K. eds. Published: IGES, Japan.
Jasmin, F. 2010. Eksklusif: Bincang-bincang dengan
Menteri Bappenas.
http:iklimkarbon.com. 15 September 2010.
Kementerian Kehutnanan. 2008. IFCA 2007 Consolidation
Report: Reducing
Emissions from Deforestation and Forest Degradation in Indonesia. Jakarta:
FORDA.
Kementerian Lingkungan Hidup KLH. 2010. Sistem Inventarisasi Gas Rumah
Kaca Nasional. Jakarta: KLH. Nasution,
S. 2003.
Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Tarsito. Osaki M, Honma T, Hirano T, Takahashi H,
Helmy F. 2010. Wild Fire and Carbon Management
in Peat-Forest
in Indonesia.
Sapporo: Hokkaido
University. Satuan Tugas Pembentukan Kelembagaan
REDD+. 2010.
Indonesia REDD+
Institutional Development
dalam Pertemuan Teknis MRV ke-5. November
2010, Jakarta. Stahlhut dan Rieley. 2007. Uncertainties in
Mapping The Area of Peatland and Estimating the Depth and Volume of
Peat in Central Kalimantan, Indonesia. Prosiding International Symposium and
Workshop on Tropical Peatland, 27-29 Agustus 2007, Yogyakarta, Indonesia:
41-49.
Sumarjo Saharudin. 2006. Metode-metode Partisipatif
dalam Pengembangan
Masyarakat. Magister
Program Pengembangan Masyarakat, Program
Pascasarjana IPB. Tanabe,
K. 2010.
Greenhouse Gas
Inventories. Measurable, Reportable and Verifiable
MRV: Trends
and Developments
in Climate
Change Negotiations: 28-35.
23 Tamura K, Fukuda K. 2010. MRV for
Developing Countries
Support.Measurable, Reportable and Verifiable
MRV: Trends
and Developments
in Climate
Change Negotiations: 38-48.
United Nation Framework Convention on Climate Change UNFCCC. 2000.
UNFCCC Guidelines on Reporting and Review. Bonn: UNFCCC.
United Nation Framework Convention on Climate Change UNFCCC.2007. COP
13 Decision 1: Bali Action Plan. Bonn: UNFCCC.
United Nation Framework Convention on Climate Change UNFCCC. 2010.
National Reports. http:unfccc.int. 3 September 2010.
24
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar narasumber dalam wawancaradan diskusi yang dilakukan. Kategori
Instansi Narasumber
Dewan Nasional Perubahan Iklim
Agus Purnomo, Farhan Helmy, Doddy Sukadri, Suzanty Sitorus
Bappenas Umiyatun Hayati Triastuti
Satgas Nasional REDD+
Heru Prasetyo Kementerian
Lingkungan Hidup Dida Migfar
Pemerintah
Kementerian Kehutanan
Ruandha Agung Sugardiman, Saipul Rahman Hokkaido University
Mitsuru Osaki, Kazuyo Hirose, Hendrik Segah Akademisi
Nihon University Noriyuki Kobayashi
ESRI Indonesia Bima Priadi, Ali Suwanto, Gilang Widyawisaksana
PT. Rimba Makmur Utama
Dharsono Hartono PT. Waindo Specterra
G H Anto Swasta
PT. Solid Sphere Solution
Lim Harjanto
25 Lampiran 2 Rangkaian FGD, lokakarya, dan pertemuan yang diikuti.
TanggalTempat Kegiatan
• 12 Februari 2010 DNPI, Jakarta
2
nd
Technical Roundtable on Low Carbon Economy Initiatives
• 18-19 Februari 2010 Hotel Grand Preanger, Bandung
Lokakarya “Roadmap Infrastruktur Informasi Geospasial” • 10-12 Maret 2010
Sanur Paradise Plaza Hotel and Suites, Bali
4
th
GEOSS Asia-Pacific Symposium • 15 Maret 2010
DNPI, Jakarta 1
st
Indonesian Policy and Modeling Forum IPMF • 19 Maret 2010
DNPI, Jakarta 3
rd
Technical Roundtable on Low Carbon Economy Initiatives
• 23 Maret 2010 DNPI, Jakarta
Pertemuan Konsolidasi Kegiatan MRV • 29 Maret 2010
KLH, Jakarta Pertemuan Interdep “Inventarisasi GRK yang terukur,
terlaporan dan terverifikasi” • 30 Maret 2010
DNPI, Jakarta Pertemuan Teknis Model Perencanaan Energi Nasional
Terkait dengan Intervensi Kebijakan Perubahan Iklim • 31 Maret 2010
DNPI, Jakarta Pertemuan Teknis Hasil Analisis Abatement Cost Sektor
ListrikEnergi • 30 April 2010
Hotel Nikko, Jakarta 1
st
Roundtable Discussion: “Perspective of Green Technology and Industry on Climate Change”
• 24 Mei 2010 DNPI, Jakarta
2
nd
Indonesian Policy and Modeling Forum IPMF • 15 Juni 2010
Hotel Sultan, Jakarta 2
nd
Roundtable Discussion: “Perspective of Green Technology and Industry on Climate Change”
• 22 Juli 2010 Hotel Akmani, Jakarta
1
st
Technical Roundtable on MRV • 9 Agustus 2010
Hotel Sultan, Jakarta 3
rd
Roundtable Discussion: “Perspective of Green Technology and Industry on Climate Change”
• 19 Agustus 2010 Hotel Borobudur, Jakarta
2
nd
Technical Roundtable on MRV • 27 Agustus 2010
DNPI, Jakarta Expert Briefing: “Kemajuan Teknologi Satelit dalam
Mendukung MRV dan REDD” • 31 Agustus 2010
Hotel Sultan, Jakarta 4
th
Roundtable Discussion: “Perspective of Green Technology and Industry on Climate Change”
• 20 September 2010 Hotel Akmani, Jakarta
3
rd
Technical Roundtable on MRV • 14-15 Oktober 2010
DNPI, Jakarta Open
Source Impacts
of REDD+
Incentive SpreadsheetOSIRISTraining
• 20 Oktober 2010 DNPI, Jakarta
3
rd
Indonesian Policy and Modeling Forum IPMF • 5 November 2010
Hotel Akmani, Jakarta 5
th
Technical Roundtable on MRV
26 Lampiran 2Rangkaian diskusi, lokakarya, dan pertemuan yang diikuti lanjutan.
TanggalTempat Kegiatan
• 9 November 2010 DNPI, Jakarta
Expert Briefing:Peatland Management: Risks, Challenges, and Opportunities
• 16-17Desember 2010 Hotel Aryaduta, Jakarta
Indonesia Carbon Update 2010
ABSTRACT
JANNATA GIWANGKARA. The Evaluation onDevelopment and Implementation of Measurable, Reportable and Verifiable MRV Climate Change Mitigation In Indonesia.
Supervised by AKHMAD FAQIH and FARHAN HELMY. Various efforts to reduce emissions whether mandatory or voluntaryhave been made by developed
and developing countries globally in the context of sustainable development as a response to the climate change impacts. Those emission reduction efforts should be accompanied with a scheme to
be recognized internationally. This scheme requires that activities which are being undertaken, should be measurable, reportable, and verifiable, or known as MRV. Indonesia as a developing
country, was committed to reduce its emissions voluntarily in 2020 by 26 about 0.767 GtCO
2
e and 41 about 1.210 GtCO
2
e in total with international support. The emission reduction plan was stipulated in the National Action Plans on Greenhouse Gases Emissions Reduction RAN-
GRK. The National Action Plans, which are being built, is expected to obey the MRV scheme in order to be recognized on international scale. This study discusses and elaborates the development
and application of MRV schemes in Indonesia from the technical aspects, implementation modeled in one of National Action Plans’s sector, and from the institutional aspect. From the technical
aspect, implementations of MRV on National Action Plans are expected to accommodate the essential functions and principles accurate, efficient, complete, and consistent and comparable
way. The MRV in one of National Action Plans’s sector, which is LULUCF and Peatland, requires a comprehensive MRV system regarding to the existence of uncertainties in the
measurements of peatland’s emission and carbon stock. From the institutional aspect, the existing MRV schemes should be formed in a single institution that involves all agenciesinstitutions and
have an independent unit to verify the activities which have been carried out in the action plan. In addition,the institution should be able toprovide directions, demands, and technical
recommendations.In the future, the MRV systems and institution are expected not only deal with the issue of climate change, but also encompassesa variety of activities aside from the climate
change issues. Keywords:MRV, National ActionPlan, Greenhouse GasEmissions, Climate Change, Mitigation.
ABSTRAK
JANNATA GIWANGKARA. Evaluasi Pengembangan dan Penerapan Measurable, Reportable, Verifiable MRV Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia.Dibimbing oleh AKHMAD FAQIH dan
FARHAN HELMY. Berbagai upaya pengurangan emisi, baik yang sifatnya wajib maupun secara sukarela, dilakukan
oleh negara-negara maju dan berkembang di seluruh dunia dalam konteks pembangunan berkelanjutan sebagai respon terhadap dampak perubahan iklim.Dalam pelaksanaannya, upaya-
upaya pengurangan emisi tersebut harus mengikuti skema tertentu agar dapat diakui secara internasional.Skema tersebut mensyaratkan berbagai kegiatan yang dilakukan dapat terukur
measurable, dapat dilaporkan reportable, dan dapat diverifikasi verifiable,atau dikenal dengan istilah MRV.Indonesia sebagai negara berkembang berkomitmen untuk menurunkan
emisinya secara sukarela pada tahun 2020 sebesar 26 sekitar 0,767 GtCO
2
e dan 41 sekitar 1,210 GtCO
2
esecara keseluruhan dengan dukungan internasional.Aksi pengurangan emisi tersebut ditetapkan dalam sebuah Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
RAN-GRK.RAN-GRK yang sedang dibangun dan ditetapkan diharapkan dapat mengikuti skema MRV agar dapat diakui pada skala internasional.Kajian ini membahas dan mengelaborasi
pengembangan dan penerapan skema MRV di Indonesia baik dari aspek teknis,model penerapan pada salah satu rencana aksi, maupun dari aspek kelembagaannya.Dari aspek teknis, pelaksanaan
dari sistem MRV dalam RAN-GRK diharapkan mampu mengakomodasi fungsi dan prinsip esensial akurat, efisien, lengkap, serta konsisten dan dapat dibandingkan dalam rencana
aksinya.Sebagai contoh, implementasi teknis MRV di salah satu sektor RAN-GRK, yakni kehutanan dan lahan gambut, memerlukan suatu sistem yang komprehensif terkait dengan adanya
beberapa kesulitan pada perhitungan emisi dan stok karbonnya.Pada aspek kelembagaan, skema MRV yang ada sebaiknya terbentuk dalam satu lembaga yang melibatkan setiap lembagainstansi
yang terkait serta memilikiunit yang independen dalam memverifikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan rencana aksi.Sehingga lembaga tersebut diharapkan mampumemberikan arahan,
tuntutan, dan rekomendasi teknis pelaksanaan MRV.Kedepannya, sistem dan lembaga MRV yang dibangun diharapkan bukan hanya melingkupi kegiatan di bidang perubahan iklim saja, melainkan
melingkupi berbagai kegiatan lainnya di luar isu perubahan iklim. Kata kunci:MRV, Rencana Aksi Nasional, Emisi Gas Rumah Kaca, Perubahan Iklim, Mitigasi.
1
I. PENDAHULUAN