b. Peta Rawan Kekeringan dengan Bobot Parameter Sama untuk Curah Hujan Musim Kering
Gambar 13 menunjukkan peta rawan kekeringan dengan bobot parameter sama dan dimana terdapat empat kelas kekeringan, yaitu kelas tidak rawan, kelas
cukup rawan, kelas rawan, dan sangat rawan. Sebagian besar kecamatan termasuk ke dalam kelas cukup rawan dan rawan kekeringan, sedangkan kelas tidak rawan
dan sangat rawan hanya terjadi di beberapa kecamatan saja Lampiran 6. 1. Kelas Tidak Rawan
Daerah tidak rawan ini memiiliki luasan 979 ha 0,47 dengan curah hujan 20 - 40 mmbln. Bentuk lahan yang banyak dijumpai dikelas ini adalah
dataran Aluvial bentuk lahan lain yang berada pada kondisi tidak rawan adalah daerah pantai, rawa pasang surut dan dataran. Penggunaan lahan yang tidak
berpotensi kekeringan tambak, kebun campuran dan perkebunan. Kemiringan lereng kelas ini 0 - 3, mempunyai drainase buruk sampai dengan sangat buruk,
dan berada pada buffer sungai 0 - 100 m. 2. Kelas Cukup Rawan
Kelas cukup rawan mempunyai luasan sebesar 173.711 ha 84,12 dengan curah hujan berkisar antara 30 - 40mmbln. Kelas ini didominasi oleh
bentuk lahan dataran Aluvial dan dataran dengan kemiringan lereng 0 - 8 dan mempunyai drainase buruk sampai dengan sangat buruk. Penggunaan lahan yang
banyak berpotensi cukup rawan kekeringan adalah sawah, kebun campuran, permukiman, perkebunan, dan tambak dengan berada pada buffer sungai 500m.
3. Kelas Rawan Kelas rawan mempunyai luasan sebesar 31.559 ha 15,28 dengan curah
hujan berkisar antara 20 - 40mmbln. Kelas ini didominasi oleh bentuk lahan dataran Aluvial dengan kemiringan lereng 0 - 8 dan mempunyai drainase buruk
sampai baik. Penggunaan lahan yang berpotensi adalah sawah, permukiman, tanah terbuka, perkebunan, dan semak dengan berada pada buffer sungai 500m.
4. Kelas Sangat Rawan Luasan wilayah yang berpotensi kekeringan pada kelas sangat rawan
adalah 244 ha 0,47 dengan kisaran curah hujan 20 - 30mmbln. Kelas ini
didominasi oleh bentuk lahan perbukitan dengan kemiringan lereng 8 - 15 dan mempunyai drainase baik. Penggunaan lahan yang berpotensi sangat rawan
kekeringan adalah tanah terbuka dan berada pada buffer sungai 500m. Adapun luas dari masing-masing tipe penggunaan lahan menurut kelas
rawan kekeringan disajikan pada Tabel 13, dimana penggunaan lahan yang dominan berpotensi kekeringan adalah penggunaan lahan sawah.
Secara umum karakteristik wilayah dari kelas cukup rawan sampai sangat rawan kekeringan untuk bobot parameter sama dengan curah hujan musim kering
adalah bentuk lahan dataran aluvial, dengan penggunaan lahan sawah, kelas kelerengan 0 - 3, drainase buruk sampai dengan sangat buruk, curah hujan 30 -
40mmbulan, dan pada buffer sungai 500m. Kecamatan terluas yang berpotensi kekeringan adalah Kecamatan Gantar, Kecamatan Trisi, Kecamatan Losarang,
Kecamatan Cikedung, Kecamatan Kroya, Kecamatan Anjatan, Kecamatan Tukdana, Kecamatan Sukra, dan Kecamatan Haurgeulis.
Tabel 13. Penggunaan LahanPenutupan Lahan yang Berpotensi Rawan Kekeringan dengan Bobot parameter Sama
Penggunaan Lahan Kelas ha
Cukup Rawan Rawan
Sangat Rawan Hutan
7.091 421
Kebun Campuran 23.968
621 Lahan Terbangun
393 422
Perkebunan 14.586
920 Permukiman
15.357 5.955
Pertanian Lahan Kering 10
Sawah 96.234
21.214 Semak
790 726
Tambak 14.255
2 Tanah Terbuka
121 1.244
244 Tegalan
901 30
Total 173.711
31.559 244
Gambar 13. Peta Rawan Kekeringan dengan Bobot Parameter Sama untuk Curah Hujan Musim Kering
5.3 Perbedaan Antara Peta dengan Bobot Parameter Beda dan Bobot