1969 melalui eksperimen ATEX Atlantic Tradewind Experiment dan pada tahun 1983
melalui eksperiment JASIN. Pada eksperimen ATEX yang dilakukan bulan Februari di
dapatkan bahwa perbedaan suhu permukaan laut dan suhu udara di atasnya kurang dari
0.5
˚C, ketebalan ABL untuk wilayah lautan ±600 m dan lapisan transisi isotermal
ketebalannya ±50 m. Sedangkan pada eksperimen JASIN yang di lakukan di
Atlantik Timur Laut didapatkan batas lapisan stratocumulus
yang digunakan
sebagai parameter ketebalan ABL adalah 500 m.
Lapisan ABL yang dangkal juga terdapat di daerah pantai ketika aliran udara hangat dari
darat mengalir ke lautan yang dingin.
2.3 Bogor,
Karawang, dan
Pulau Pramuka
Bogor, Karawang, dan Pulau Pramuka merupakan wilayah di Pulau Jawa yang
memiliki karakter cuaca yang berbeda, karena ketiganya
terletak di
dataran dengan
ketinggian yang berbeda.
Gambar 6 Peta wilayah kajian Bogor, Karawang, dan Pulau Pramuka
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya
relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban
udaranya kurang lebih 70. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling
sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh
angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat Pemerintah
Kota Bogor 2010. Profil vertikal unsur-unsur cuaca wilayah Bogor di peroleh dari data
sounding Bogor yang berasal dari stasiun Bogor yang terletak 6.58 S dan 106.79 E pada
ketinggian 248 m dpl.
Wilayah kajian yang kedua adalah Kabupaten Karawang. Sesuai dengan bentuk
morfologinya Kabupaten Karawang terdiri dari
dataran rendah
yang mempunyai
temperatur udara rata-rata 27 C dengan
tekanan udara rata-rata 0,01 mb, penyinaran matahari 66 dan kelembaban nisbi 80.
Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 –
3.200 mmtahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup angin Muson Timur Laut dan
sekitar bulan Juni bertiup angin Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30
– 35 kmjam, lamanya tiupan rata-rata 5
– 7 jam Pemerintah Kabupaten Karawang 2010.
Data variabel
meteorologi Karawang
diperoleh dari data sounding di stasiun Karawang yang terletak pada 107.51 E dan
6.38 S pada ketinggian 53 m dpl. Pulau Pramuka adalah salah satu gugusan
Kepulauan Seribu yang merupakan pusat pemerintahan
kabupaten administrasi
Kepulauan Seribu Dinas Pariwisata Kep. Seribu 2010. Karena letaknya berada di
tengah-tengah perairan Laut Jawa data sounding dari Pulau Pramuka digunakan
untuk menganalisis profil ABL untuk lautan. Data sounding dari Pulau Pramuka di ambil
dari satsiun Pulau Pramuka yang terletak pada 106.62 E dan 5.74 S pada ketinggian 1 m dpl.
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di
Laboratorium Meteorologi dan Pencemaran Udara,
Departemen Geofisika
dan Meteorologi,
FMIPA-IPB pada
Bulan Februari 2011 hingga Bulan Juni 2011
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah: 1.
Seperangkat Personal Computer PC yang digunakan untuk mengolah data
2. Perangakat lunak Microsoft Office
3. Perangkat lunak Matlab 7.7.041 2008b
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah data radiosonde pada tanggal 1 Februari 2010
–10 Februari 2010 yang di ambil pada pukul
01.00, 04.00, 07.00, 10.00, 13.00, 16.00, 19.00, dan 22.00 WIB dari tiga stasiun
pengamatan yaitu Bogor, Karawang, dan Pulau Pramuka, yang terdiri dari data tekanan
udara
P, ketinggian
Z, ketinggian
geopotensial Φ, kecepatan angin M, arah angin α, suhu udara T, kelembaban nisbi