Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, BCA Syariah, dan Bank Syariah Bukopin dalam bentuk jutaan rupiah Rp.
E. Teknik Analisis Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan dari data cross section dan data time series. Kombinasi dari
gabungan kedua data tersebut adalah data panel. Data time series merupakan data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu
individu sedangkan data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu. Metode data panel adalah
suatu metode yang digunakan untuk melakukan analisis empirik dengan perilaku data yang lebih dinamis.
Data cross section dalam penelitian ini adalah 8 Bank Umum Syariah yang telah memenuhi kriteria untuk pemilihan sampel. Sedangkan
data time series dalam penelitian memiliki 20 waktu pengamatan, yaitu selama 5 tahun 2011-2015 dengan menggunakan laporan triwulan.
Sehingga jumlah pengamatan observation sebanyak 160 pengamatan 8 x 20 = 160.
Teknik analisis yang dipakai adalah dengan analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 8.0 sebagai program pengolah
datanya. Selain itu juga digunakan software Ms. Exel sebagai software pembantu dalam mengkonversi data dalam bentuk baku yang disediakan
oleh sumber ke dalam bentuk yang lebih representative untuk digunakan pada software utama di atas.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan data panel, yaitu sebagai berikut:
a. Data panel bersifat heterogen. b. Data panel memberikan data yang lebih informatif, lebih variasi,
rendah tingkat kolinieritas antar variabel, lebih besar degree of freedom dan lebih efisien karena menggunakan penggabungan data
time series dan cross section. c. Data panel merupakan gabungan data time series dan data cross
section, sehingga dapat mengatasi masalah yang timbul ketika terdapat penghilangan variabel.
Dengan mempertimbangkan keunggulan data panel di atas, maka dalam penelitian ini akan digunakan data panel dalam upaya
mengestimasi model yang ada, model ekonometrik dituliskan dengan:
JDM = α + β
1
TBHDM + β
2
INF + β
3
PDB +
e
it ……………………………………………
Selanjutnya model tersebut akan ditransformasikan ke dalam bentuk LN sebagai berikut:
LN JDM = α + β
1
LNTBHDM + β
2
LNJKL + β3LNINF +
β4LNPDB + e
it ……….....................................................
Keterangan:
JDM : Jumlah Deposito Mudharabah Bank Syariah Rp.
Jutaan α
: Konstanta β
1
β
2
β
3
β
4
: Koefisien masing-masing variabel TBHDM
: Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Bank Syariah
JKL : Jumlah kantor Layanan
INF : Laju Inflasi
PDB : Produk Domestik Bruto
e : Error term
1. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian terhadap asumsi klasik bertujuan untuk
mengetahui apakah model regresi tersebut baik atau tidak jika digunakan untuk melakukan penaksiran. Suatu model dikatakan
baik apabila bersifat BLUE Best Liniar Unbiased Estimator, yaitu memenuhi asumsi klasik atau terhindar dari masalah-masalah
normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Untuk mendapatkan hasil memenuhi sifat tersebut perlu
dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam
statistic parametric satistik inferensial. nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi
tersebut mendekati rata-ratanya.
3
Ada beberapa metode untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi residual antara lain Jarque-Bera Test J-B
Test dan metode grafik. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode J-B Test, apabila nilai J-B hitung lebih
besar dari X
2
tabel atau nilai Probabilitas JB Jarque-Bera hitung lebih kecil dengan tingkat signifkan 0,05 5, maka
dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal dan sebaliknya, apabila nilainya lebih kecil maka residual tidak
berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier variabel independen. Karena melibatkan beberapa
variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana yang terdiri atas satu
variabel dependen dan satu variabel independen. Masalah multikolinearitas biasanya muncul karena jumlah observasi
3
Neni Nuraini, Analisa Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba, skripsi s1, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, h. 96