terletak di kecamatan Kabandungan, Sukabumi. Batas-batas wilayah TNGHS berdasarkan administrasi pemerintah adalah :
1. Sebelah utara, dibatasi oleh kecamatan Nanggung, kecamatan Jasinga
kabupaten daerah tingkat II Bogor dan kecamatan Cipanas kabupaten daerah tingkat II Lebak.
2. Sebelah barat, dibatasi oleh kecamatan Leuwiliang kabupaten daerah
tingkat II Bogor dan kecamatan Kabandungan kabupaten tingkat II Sukabumi.
3. Sebelah selatan, dibatasi oleh kecamatan Cikidang dan kecamatan Cisolok
kabupaten daerah tingkat II Sukabumi dan kecamatan Bayah kabupaten daerah tingkat II Lebak.
4. Sebelah timur, dibatasi oleh kecamatan Cibeber kabupaten daerah tingkat
II Lebak.
2. Topografi dan Tanah
Kawasan TNGHS memiliki ketinggian tempat berkisar antara 500- 2.000 meter di atas permukaan laut. Topografi di kawasan ini pada umumnya
bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung. Kemiringan lahan berkisar antara 25 - 44. Beberapa gunung yang terdapat di kawasan ini antara lain,
G. Salak 1 2.211 mdpl, G. Salak 2 2.180 mdpl, G. Sanggabuana 1.920 mdpl, G. Halimun utara 1.929 mdpl, G. Halimun selatan 1.758 mdpl, G.
Kendeng 1.680 mdpl, G. Botol 1.850 mdpl dan G. Pangkulahan 1.150 mdpl.
Secara geologis, kawasan Gunung Halimun terbentuk oleh
pegunungan tua yang terbentuk akibat adanya gerakan tektonik yang mendorong ke atas. Sedangkan untuk kawasan pada bagian Gunung Salak
merupakan gunung berapi strato type A, dimana tercatat terakhir Gunung Salak meletus tahun 1938, memiliki kawah yang masih aktif dan lebih dikenal
dengan nama Kawah Ratu. Berdasarkan Peta Tanah Tinjau Propinsi Jawa Barat skala 1 : 250.000
dari Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1966, jenis tanah di kawasan TNGHS terdiri atas asosiasi adosol coklat dan regosol coklat, asosiasi latosol
coklat kekuningan, asosiasi latosol coklat kemerahan dengan latosol coklat, asosiasi latosol merah, latosol coklat kemerahan dan literit air tanah, komplek
latosol kemerahan dan litosol, asosiasi latosol coklat dan regosol kelabu.
3. Iklim
Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di daerah TNGHS dan sekitarnya tergolong tipe iklim B dengan nilai Q sebesar 24,7,
yaitu tipe iklim tanpa musim kering dan tergolong ke dalam hutan hujan tropika yang selalu hijau. Adapun curah hujan rata-rata 4.000-6.000
mmtahun, musim hujan terjadi pada bulan Oktober – April dan musim kemarau berlangsung pada bulan Mei – September dengan curah hujan sekitar
200 mmbulan. Jumlah hari hujan setiap tahunnya rata-rata 203 hari. Suhu rata-rata harian 20 °C – 30 °C dan kondisi angin dipengaruhi oleh angin
muson yang berubah arah menurut musim. Di sepanjang musim kemarau angin bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan rendah. Kelembaban
udara rata-rata sebesar 80.
4. Hidrologi