penaksiran  yang  bias.  Dengan  cara  ini,  pada  dasarnya  kita  bersedia  menerima sejumlah bias tertentu dalam taksiran agar variansi penaksir dapat diperkecil. Taksiran
bias yang diperoleh disini untuk koefisien regresi dalam model :
dinyatakan dengan dan disebut taksiran regresi Ridge.
1.7 Metodologi Penelitian
Adapun metode penelitian dalam skripsi ini adalah : 1.
Terlebih  dahulu  menjelaskan  megenai  operasi  matriks  yaitu  determinan matriks,  invers  matriks,  nilai  eigen  dan  vektor  eigen,  dan  matriks  korelasi,
analisis regresi linier berganda, multikolinieritas, metode analisis regresi Ridge serta metode analisis regresi komponen utama
2. Mendeteksi keberadaan multikolinieritas.
3. Menguraikan penyelesaian masalah multikolinieritas dalam studi kasus PDRB
Propinsi Sumatera Utara dengan menggunakan metode analisis regresi Ridge. 4.
Menguraikan  penyelesaian  masalah  multikolinieritas  menggunakan  metode analisis regresi komponen utama.
5. Menyimpulkan  persamaan  dan  perbedaan  kedua  metode  tersebut  di  atas
dengan kriteria yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1  Aljabar Matriks
2.1.1 Definisi
Matriks
Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang  disusun  secara  teratur  menurut  baris  dan  kolom  sehingga  berbentuk  persegi
panjang,  dimana  panjang  dan  lebarnya  ditunjukkan  oleh  banyaknya  kolom  dan  baris serta dibatasi tanda “[ ]” atau “ ”. Sebuah matriks dinotasikan dengan simbol huruf
besar seperti A, X, atau Z dan sebagainya. Sebuah matriks A  yang berukuran m baris dan n kolom dapat ditulis sebagai berikut :
Atau juga dapat ditulis : A = [
] i
= 1, 2,…, m ; j = 1, 2,…, n
Universitas Sumatera Utara
Kombinasi Linier
Vektor  w  merupakan  kombinasi  linier  dari  vektor-vektor jika  terdapat
skalar sehingga berlaku :
, 2.1
Jika vektor w = 0 maka disebut persamaan homogen dan disebut vektor
yang  bebas  linier,  yang  mengakibatkan ,  tetapi  jika  ada
bilangan yang  tidak  semuanya  sama  dengan  nol,  maka
disebut bergantung linier.
Determinan Matriks
Misalkan    =  [ ]  adalah  matriks
.  Fungsi  determinan  dari    ditulis  dengan atau
. Secara matematiknya ditulis :
Dimana ∑ menunjukkan bahwa suku-suku tersebut harus dijumlahkan terhadap semua permutasi
dan  simbol  +  atau  -    dapat  dipilih  dalam  masing-masing suku sesuai dengan apakah permutasi itu genap atau ganjil. Anton 1995, hal : 64
Teorema
Jika  A  =  [ ]  adalah  matriks
yang  mengandung  sebaris  bilangan  nol,  maka .
Teorema
Jika    adalah  matriks  segitiga  nxn,  maka adalah  hasil  kali  elemen
– elemen pada diagonal utama, yaitu
Universitas Sumatera Utara
Teorema
Jika   adalah sebarang matriks kuadrat, maka .
Invers Matriks
Misalkan A matriks nxn disebut non singular invertible jika terdapat matriks B maka AB = BA = I
Matriks B disebut invers dari A jika tidak terdapat matriks B maka matriks A disebut singular non-invertible.
Secara umum invers matriks A adalah :
Adjoint  matriks  A  adalah  suatu  matriks  yang  elemen-elemennya  terdiri  dari  semua elemen-elemen  kofaktor  matriks  A,  dengan
adalah  kofaktor  elemen-elemen Sehingga dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut :
dengan :
=  minor  entri yaitu  determinan  suatu  matriks  yang  diperoleh  dengan
menghapus baris ke –i  dan kolom ke-j  dari matriks A.
Sifat – sifat invers :
Universitas Sumatera Utara
a. Jika
A adalah
matriks non singular, maka adalah non singular dan
b. Jika A dan B adalah
matriks non singular, maka AB adalah non singular dan
2.1.2 Nilai Eigen dan Vektor Eigen
Jika  A  adalah  matriks  nxn,  maka  vektor  tak  nol  X  di  dalam dinamakan  vektor
eigeneigenvektor dari A jika AX adalah kelipatan skalar dari X yakni : AX = λX
2.2 Untuk suatu skalar
λ. Skalar λ dinamakan nilai eigen eigen value dari A dan X dikatakan vektor eigen yang bersesuaian dengan
λ. Untuk  mencari  nilai  eigen  matriks
yang  berukuran  nxn,  dari  persamaan 2.2 dapat ditulis kembali sebagai suatu persamaan homogen :
Dengan I adalah matriks identitas yang berordo sama dengan matriks A, dalam catatan matriks :
, ,
, X ≠0
Universitas Sumatera Utara
untuk memperoleh nilai
n buah akar Jika  nilai  eigen
disubstitusi  pada  persamaan ,  maka  solusi
dari vektor eigen X
n
adalah 2.3
Jadi apabila matriks mempunyai akar karakteristik
dan ada kemungkinan  bahwa  diantaranya  mempunyai  nilai  yang  sama,  bersesuaian  dengan
akar-akar  karakteristik  ini  adalah  himpunan  vektor –vektor  karakteristik  yang
orthogonal  artinya  masing-masing  nilai  akar  karakteristik  akan  memberikan  vektor karakteristik
sedemikian sehingga : i,j=
1,2,…,n
2.2  Analisis Regresi Linier Berganda
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangannya terdapat dua jenis regresi yang sangat terkenal, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan untuk
menggambarkan  hubungan  antara  suatu  variabel  bebas  X  dengan  satu  variabel  tak bebas Y dalam bentuk persamaan linier sederhana.
i = 1,2,…, n 2.4
Regresi  linier  berganda  merupakan  perluasan  dari  regresi  linier  sederhana. Perluasannya  terlihat  dari  banyaknya  variabel  bebas  pada  model  regresi  tersebut.
Bentuk umum regresi linier berganda dapat dinyatakan secara statistik sebagai berikut: 2.5
dengan : = variabel tak bebas
= variabel bebas = parameter regresi
= variabel gangguan Dalam  melakukan  analisis  regresi  linier  berganda,  sering  dijumpai  masalah
multikolinieritas pada peubah – peubah bebasnya X. Akibatnya adanya pelanggaran
terhadap  salah  satu  asumsi  yang  disyaratkan  pada  penggunaan  regresi  linier  tersebut sehingga  mempengaruhi  sifat
–  sifat  penduga  atau  penaksir  koefisien  regresi  linier bergandanya.
Adapun  asumsi –  asumsi  yang  mendasari  analisis  regresi  berganda  tersebut
antara lain : 1.
Nilai rata-rata kesalahan pengganggu nol, yaitu untuk i
= 1, 2, …, n 2.
,  adalah  konstan  untuk  semua  kesalahan  pengganggu asumsi homokedastisitas.
3. Tidak  ada  otokorelasi  antara  kesalahan  pengganggu    ,  berarti  kovarian
. 4.
Variabel bebas konstan dalam sampling yang terulang dan bebas
terhadap kesalahan pengganggu  . 5.
Tidak ada multikolinieritas diantara variabel bebas X.
Universitas Sumatera Utara
6. ,  artinya  kesalahan  pengganggu  menyebar    mengikuti  distribusi
normal dengan rata-rata 0 dan varian .
Dalam data PDRB propinsi Sumatera Utara, salah satu asumsi yaitu tidak ada multikolinieritas  diantara  variabel  bebasnya  yaitu  antara  faktor
–  faktor  yang mempengaruhinya telah dilanggar sehingga mengakibatkan penduga koefisien regresi
linier  ganda  relatif  tidak  stabil  atau  kurang  tepat  dalam  hal  ini  dianggap  asumsi lainnya telah terpenuhi.
2.3  Penduga Parameter