sifat tanah tersebut mencakup kadar air, bobot isi, ruang pori total, distribusi ukuran pori pada pF, pori drainase, air tersedia, dan permeabilitas. Pengambilan
contoh tanah utuh untuk penetapan bobot isi, ruang pori total, dan distribusi ukuran pori dilakukan harus hati-hati sehingga dapat terhindar dari guncangan-
guncangan yang dapat merusak struktur tanah. Tahapan yang dilakukan dalam pengambilan contoh tanah utuh yaitu
dengan terlebih dahulu membersihkan dan meratakan lapisan tanah yang akan diambil kemudian ring ditekan sampai tiga perempat bagiannya masuk kedalam
tanah. Ring lain kedua diletakkan diatasnya kemudian ditekan kembali sehingga bagian bawah ring kedua masuk sekitar 1 cm kedalam tanah. Ring pertama
diambil dengan digali kemudian memisahkan kedua ring dengan memotong kelebihan tanah sehingga rata dengan pinggir ring. Tutup ring dipasang rapat dan
ring diletakkan dalam koper sampel.
3.3.4 Pengolahan Data
Pengolahan data dianalisis menggunakan model korelasi, regresi, dan regresi stepwise. Data dikorelasikan untuk mengetahui hubungan antara laju
infiltrasi dengan berbagai jenis penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan beberapa sifat fisik tanah. Hasil korelasi ini dapat dijadikan pertimbangan untuk
membuat regresi karena pada umumnya apabila nilai korelasinya nyata maka peubah tersebut akan memberikan pengaruh nyata pula pada hasil regresi.
Regresi dilakukan antara laju infiltrasi dengan berbagai jenis penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan beberapa sifat fisik tanah yang berkorelasi nyata
secara simultan bersama-sama. Lebih jauh dari korelasi, regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu peubah terhadap peubah yang lainnya.
Analisis lanjutan dilakukan dengan metode regresi stepwise. Metode ini dilakukan untuk menangani data yang mengalami
multikolinearitas dan metode ini berjalan untuk mencari peubah yang tepat melalui pereduksian peubah dengan
cara melibatkan seluruh peubah bebas untuk diregresikan dengan peubah respon. Selanjutnya sistem akan menghilangkan peubah-peubah yang dianggap
tidak memberikan pengaruh secara nyata pada step selanjutnya. Sistem juga dapat mengembalikan peubah yang telah dihilangkan apabila peubah tadi dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peubah respon pada step yang lebih lanjut. Langkah tersebut di ulang-ulang hingga didapatkan regresi terbaik
yang mengandung peubah-peubah yang dianggap memiliki pengaruh yang nyata terhadap peubah respon. Peubah-peubah yang digunakan untuk analisis data pada
penelitian ini adalah: Laju
= laju infitrasi cmjam Land = landuse bentuk nilai NDVI
LRG = kemiringan lereng KA
= kadar air vol BD
= bulk densitybobot isi gcc PD
= particle density gcc KA pada pF1, pF2, pF2,54, pF 4,2 vol
RPT = ruang pori total vol
PDC = pori drainase cepat vol PDL = pori drainase lambat vol
AT = air tersedia vol
PM = permeabilitas cmjam
Penelitian ini juga menganalisis secara langsung keterkaitan masing- masing penggunaan lahan terhadap laju infiltrasi. Keterkaitan tersebut kemudian
dikelaskan berdasarkan klasifikasi yang ditetapkan oleh Kohnke 1968.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN