37
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penggunaan kendali jarak jauh pada traktor mini menggunakan Kubota B6100 telah diujicoba dan berfungsi sesuai yang diharapkan.
2. Pengujian jalan lurus dengan mengikuti base line menunjukkan bahwa kendali traktor dengan kendali jarak jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kendali
konvensional dengan posisi operator berada di ujung base line. 3. Jari-jari putar yang dihasilkan pada pengujian dengan kemudi jarak jauh dan konvensional
tidak menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan. Jari-jari putar traktor searah jarum jam tanpa rem pada kendali konvensional yaitu 2.24 m dan lebih besar 0.02 m pada kendali
nirkabel. Jari-jari putar traktor searah jarum jam dengan rem yaitu 1.69 m pada kendali konvensional dan lebih besar 0.01 m pada kendali nirkabel. Jari-jari putar traktor berlawanan
arah jarum jam tanpa rem 2.25 m pada kendali konvensional dan lebih besar 0.04 m pada kendali nirkabel. Jari-jari putar traktor berlawanan arah jarum jam dengan rem 1.84 m pada
kendali konvensional dan lebih kecil 0.1 m pada kendali nirkabel. 4. Kapasitas lapangan efektif pada pengolahan kendali manual yaitu 0.030 hajam, kapasitas
lapangan teoritis sebesar 0.050 hajam dan efisiensi lapang pada pengolahan tanah sebesar 61.0. Pada pengolahan tanah dengan kendali jarak jauh diperoleh kapasitas lapangan
efektif sebesar 0.025 hajam, kapasitas lapangan teoritis sebesar 0.044 hajam dan efisiensi lapang pada pengolahan tanah sebesar 57.7. Nilai efisiensi lapang dengan kendali manual
lebih baik dibandingkan dengan kendali jarak jauh.
B. Saran
1. Diperlukan penelitian lanjutan untuk pengendalian tuas hidrolik three point hitch, sistem kopling dan pengereman sehingga traktor dapat berfungsi secara penuh untuk pengendalian
jarak jauh 2. Pemasangan sistem pemutus otomatis yang akan mematikan mesin traktor bila traktor sudah
berada di luar jangkauan sinyal radio untuk mencegah terjadinya kecelakaan 3. Perlu diteliti lebih lanjut efektivitas dan kualitas pengolahan lahan dengan kendali jarak jauh
4. Penggunaan remote controller pad yang lebih ergonomis dan memiliki tuas kontrol yang disertai dengan skala sehingga akurasi pada pengendalian nirkabel dapat ditingkatkan
38
DAFTAR PUSTAKA
Anami S. 2008. Evaluasi kinerja tarik traktor Kubota B6100 dengan bahan bakar cocodiesel [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Anonim. ____________.
Handout alat
dan mesin
pengolahan tanah.
http:ocw.usu.ac.id...tep.202_handout_alat_dan_mesin_pengolahan_tanah [22
Februari 2012].
Anonim. 2004. Convert your existing lawn mower into a hybrid remote control lawn mower. http:www.evat ech.netEvatechBluePrintRCLMKITaa.pdf [5 Maret 2012].
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1990. SNI 02-1807-1990. Spesifikasi penumpu tiga titik traktor pertanian.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 02-3155-1992. Cara uji traktor pertanian bergandar ganda – Bagian 3: lingkaran putar dan spasi putaran.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2003. SNI 02-1213-2003. Bajak singkal traktor pertanian – Kelengkapan baku dan cara uji.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1212:2008. Bajak piringan traktor pertanian roda empat - Kelengkapan baku dan cara uji.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2010. SNI 7416:2010. Traktor pertanian roda empat – Unjuk kerja dan cara uji.
Bahri S. 2006. Rancang bangun ditcher berpengeruk untuk pembuatan saluran drainase pada budidaya tebu lahan kering [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Chandue. 2010. Mesin alat pemanen padi chandue dan traktor remote control robot. http:chandue-tanindo.blogspot.com201007mesin-padi.html [27 Februari 2012].
Indiarto AK. 2004. Sistem pengontrol otomatis dengan teknologi nirkabel untuk pemberian pakan ikan [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Liu Juhua. _____ . Principle and Operation of Radio-Controlled Full Size Off-Road Vehicle. http:lamar.colostate.edu~jhliuradio_control_tractor.html [5 Maret 2012].
Lutz TJ, Homce GT. 2000. Remote controls on agricultural tractor for performing ASAESAE field upset tests. Milwaukee: National Institute for Occupational Safety and Health
Miller J, Fragar L. 2006. Farm machinery injury: injury involving tractor run-over. Rural Industries Research and Development Publication No 0633
Nammoto M. 1998. Remote toy steering mechanism. US Patent 6,113,459. Oksanen Timo. ______ . Embedded control system for large scale unmanned tractor. Espoo: Aalto
University Finland Prasimax Mikron. ______ . SPC Wireless Gamepad Interface - Mikron123.
http:www.mikron123.comcomponentscom_virtuemartshop_imageproductc7389c67358 48123bc651209a3d9017c.jpg [5 Maret 2012].
Prihandono H. 2008. Rancang bangun prototipe remotely operated vehicle bawah air: aspek sistem kendali elektronik [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Saksono M. 2011. Deteksi rintangan menggunakan kamera CCD untuk aplikasi pada traktor tanpa awak [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Shippen JM, Ellin CR, Clover CH. 1980. Basic Farm Machinery. Oxford: Pergamon Press Ltd. Srivastava A, Goering CE, Rohrbach RP. 1993. Engineering Principles of Agricultural Machines.
Michigan: American Society of Agriculture Engineers.
40
Lampiran 1. Spesifikasi traktor pengujian
Spesifikasi Traktor Pengujian
Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian: MerkType
Kubota B6100 Tahun pembuatan
1981 Bahan bakar
Diesel Jumlah silinder
3 Isi silinder
700 cc Jumlah power
14 HP Putaran
2800 rpm Pendingin
Air Kapasitas oli mesin
3.9 liter Kapasitas tangki solar
12.9 liter Jarak sumbu
124 cm Ukuran ban depan
4 – 9 Ukuran ban belakang
7 – 16 Jenis system kemudi
Manual Transmisi
Manual Tipe transmisi
Tanpa sinkron Jumlah gigi
6 maju, 2 mundur Kapasitas oli transmisi
11.5 liter Berat
469 kg
41
Lampiran 2. Cara pengukuran dan perhitungan kadar air 1. Ring sampel ring + tutup ditimbang dan diberi nomor.
2. Sampel tanah ring + tutup + contoh tanah ditimbang dan dicatat hasilnya sesuai dengan nomor urut.
3. Contoh tanah dikeringkan dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 105 4. 24 jam kemudian tanah yang telah dikeringkan ring + tutup + contoh tanah ditimbang
kembali 5. Kadar air tanah dihitung dengan cara:
=
−
× 100
Dimana: KA = kadar air m
tb
= massa tanah basah g m
tk
= massa tanah kering g
42
Lampiran 3. Pengukuran kadar air uji belok
Nomor Cawan
Berat cawan g
Berat tanah basah g
Berat cawan + tanah basah g
berat cawan + tanah kering g
Berat tanah kering g
Kadar Air
1 60.8
40 100.8
90.4 29.6
35.14 2
60.9 40
100.9 90.4
29.5 35.59
3 63.4
40 103.4
93.2 29.8
34.23 4
61.2 40
101.2 90.7
29.5 35.59
5 62.2
40 102.2
91.4 29.2
36.99 6
61 40
101 90.6
29.6 35.14
7 60.1
40 100.1
90 29.9
33.78 8
61.7 40
101.7 91.6
29.9 33.78
9 61
40 101
90.9 29.9
33.78 10
60.1 40
100.1 90.3
30.2 32.45
rata-rata 34.65
43
Lampiran 4. Pengukuran penetrasi tanah uji belok
Gaya kgf pada skala penetrometer dengan kedalaman tertentu
Titik 5 cm
10 cm 15 cm
20 cm
1 3
12 18
39 2
7 15
40 49
3 7
10 36
49 4
7 17
34 48
5 8
11 40
49 6
11 18
30 46
7 11
23 37
43 8
9 27
48 55
9 12
22 48
55 10
17 36
52 60
rata-rata 9.2
19.1 38.3
49.3
Tahanan penetrasi tanah kPa pada kedalaman tertentu
Titik 5 cm
10 cm 15 cm
20 cm
1 147
588 882
1911 2
343 735
1960 2401
3 343
490 1764
2401 4
343 833
1666 2352
5 392
539 1960
2401 6
539 882
1470 2254
7 539
1127 1813
2107 8
441 1323
2352 2695
9 588
1078 2352
2695 10
833 1764
2548 2940
rata-rata 450.8
935.9 1876.7
2415.7
44
Grafik hasil pengukuran tahanan penetrasi tanah
5 10
15 20
25 500
1000 1500
2000 2500
3000 3500
K e
d a
la m
a n
c m
Tahanan Penetrasi Tanah kPa
Tit ik 1 Tit ik 2
Tit ik 3 Tit ik 4
Tit ik 5 Tit ik 6
Tit ik 7 Tit ik 8
Tit ik 9 Tit ik 10
45
Lampiran 5. Pengukuran Jari-jari putar
Pengukuran Dengan Kendali Manual 2050 RPM
A. Searah Jarum Jam Tanpa Rem Pengukuran 1