Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
185
pendidikan berbasis kewilayahan di Kabupaten Indramayu dalam konteks Otonomi Daerah.
B. Lokus dan Informan Penelitian
1. Lokus Penelitian
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka secara umum lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah Kabupaten Indramayu khususnya di Dinas
Pendidikan Kabupaten Indramayu. Mengingat fokus penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk menganalisis empirik berkenaan dengan Implementasi
Kebijakan Pengembangan Pendidikan dalam Kerangka Otonomi Daerah di Kabupaten Indramayu yang pada awal diterapkannya kebijakan Otonomi Daerah
20012002 termasuk kabupaten yang Indeks Pembangunan Manusia IPM nya sangat rendah di Provinsi Jawa Barat, maka selain eksitensi Dinas Pendidikan
Kabupaten Indramayu menjadi lokasi sentral dalam peneltian ini, keberadaan UPTD Pendidikan Kecamatan dan Sekolah Kepala Sekolah, Guru menjadi
tempat dalam penelitian ini. Hal ini urgen dilakukan mengingat betapa pentingnya eksistensi mereka
dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan berbasis kewilayahan di Kabupaten Indramayu. Dari merekalah sumber data dapat diperoleh, sehingga
dengan mengakses semua informasinya, diharapkan hasil penelitian juga dapat ditemukan data-data yang sempurna sehingga eksistensi penelitian benar-benar
bisa mendatangkan hasil yang diharapkan.
Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
186
2. Informan Penelitian
Informan utama peneilitian ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu sebagai pemimpin di Institusi Pendidikan tersebut. Namun demikian,
karena yang menjadi obyek penelitian adalah implementasi kebijakan pendidikan berbasis kewilayahan kabupaten, maka melibatkan pula Staf Dinas Kabupaten,
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah, dan guru sebagai pelakasana kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dapat ditegaskan di sini bahwa informan penelitian dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan sitilah populasi, oleh Spradley dalam Sugiyono,
2005:49 dinamakan “social situation” atau situasi social yang terdiri atas tiga
elemen yaitu tempat place, pelakau actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis sebagaimana diperlihatkan pada gambar 3.1. :
Place
Actor Activity
Sumber : Sugiyono 2005 : 50
Gambar 3.1. Social Situation Situasi Sosial
Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransfer ke tempat lain
Social Situation
Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
187
pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana 1989:34 populasi adalah “totalitas semua nilai yang mungkin, hasil perhitungan ataupun ukuran kuantitatif
maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas serta mengetahui sifat-
sifat sebagaimana mestinya”. Selanjutnya dikemukakan lagi, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi baik anggota
maupun karakteristik yang ingin dipelajari Sudjana, 1989 : 35. Sampel bisa berupa informan, yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan sejumlah
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, dan masalah penelitian yang dirinci menjadi sejumlah pertanyaan penelitian Moelong, 1990 : 59, bahwa
sampel bertujuan memiliki sejumlah kriteria sebagai berikut : 1
Rancangan sampel yang muncul, artinya penentuan suatu sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu;
2 Penentuan sampel ecara berurutan;
3 Penyusunan berkelanjutan dari sampel;
4 Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan.
Dengan demikian, penggalian data dan informan subjek penelitian akan berkembang menjadi internal sampling yang benar-benar mengetahui
permasalahan yang sedang diteliti. Oleh karena informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan
dari subyek lainnya, maka termasuk populasi dan sampel atau sebagai subyek utama adalah Pimpinan Knator Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu,
Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
188
sedangkan staf Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah dan Guru sebagai cross check terhadap
self assessment pimpinan kantor Unit Pelayanan Teknis Dinas Kabupaten Indramayu.
Secara keseluruhan informan yang akan diteliti berada pada lokasiobyek penelitian sebagai berikut :
1. Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu
Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan
Undang Undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa “Bidang
pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian,
perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi, dan tenaga kerja”.
Khusus dalam bidang pendidikan Kabupaten Indramayu diberi kewenangan untuk menyelenggarakan desentralisasi pendidikan secara optimal.
Hal ini mengacu pada penyerahan kewenangan pemerintahan dalam bidang pendidikan kepada daerah kota untuk menyelenggarakan pendidikan dengan
tidak melepaskan kebijakan-kebijakan dari tingkat provinsi maupun kebijakan nasional.
Upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Indramayu khususnya dalam bidang pendidikan sejak diberlakukannya Undang Undang No. 22 tahun 1999
Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
189
yang direvisi dengan Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sangat terasa dampak positifnya. Hal ini terbukti dengan kebijakan
pemerintah Kabupaten Indramayu, seperti: a
Diberlakukannya Struktur Organisasi Tata Kerja SOTK di lingkungan Dinas Pendidikan yang terdiri dari lima Subdin dan satu bagian, yaitu :
1. Sub Dinas Pendidikan Dasar Dikdas;
2. Sub Dinas Pendidikan Menengah Dikmen;
3. Sub Dinas Pendidikan Masyarakat Dikmas;
4. Sub Dinas Pendidikan Keagamaan Dikag;
5. Sub Dinas Olahraga dan Kesiswaan Orsis; dan
6. Bagian Tata Usaha
b Diangkatnya Kepala SD, SMP, SMA, SMK NegeriDiperbantukan DPK
dan Pengawas TK, SD, SMP, SMA, SMK oleh Bupati Indramayu atas pertimbangan saran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, yang
sebelumnya pengangkatan ini dilakukan di tingkat Provinsi Jawa Barat melalui Kepala Kantor Wilayah Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
c Meningkatnya dana untuk kebutuhan pendidikan Kabupaten Indramayu,
mencapai di atas 30 mulai tahun anggaran 2004.
2. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan
Berdasarkan data dari Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu tahun 2008, bahwa jumlah UPTD
Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
190
Pendidikan Kecamatan terdapat 31 kecamatan yang menyebar dari ujung Barat Kecamatan Sukra ke Timur Kecamatan Karangampel, sebagai berikut :
Tabel 3.1. Daftar UPTD Pendidikan di Kabupaten Indramayu
Tahun 2008 NO.
NAMA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN
ALAMAT 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
INDRAMAYU SINDANG
PASEKAN ARAHAN
CENTIGI BALONGAN
JUNTINYUAT KARANGAMPEL
KEDOKAN BUNDER KRANGKENG
JATIBARANG SLIYEG
TUKDANA BANGODUA
WIDASARI LOHBENER
KERTASEMAYA SUKAGUMIWANG
LELEA LOSARANG
KANDANGHAUR CIKEDUNG
TERISI KROYA
GABUSWETAN BONGAS
PATROL SUKRA
ANJATAN HAURGEULIS
GANTAR Jl. Song-Indramayu
Desa Sindang Desa Pasekan
Desa Arahan Desa Centig
Desa Sukaurip Desa Juntikebon
Desa Karangampel Desa Kedokan Bunder
Desa Krangkeng Desa Bulak
Desa Sliyeg Desa Karangkerta
Desa Wanasari Desa Ujunghaya
Desa Lohbener Desa Teluk Agung
Desa Sukagumiwang Desa Lelea
Desa Puntang Desa Ilir
Desa Cikedung Lor Desa Cibereng
Desa Kroya Desa Gabuswetan
Desa Bongas Desa Patrol
Desa Sukra Desa Anjatan
Desa Haurgeulis Desa Gantar
Warsiman, 2009 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
191
3. Sekolah SDMI, SLTP, SLTA
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu tahun 2008, bahwa jumlah sekolah menurut jenjang dan jenis tertulis sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 3.2. Daftar Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Dan Jenis
Tahun Pelajaran : 20072008
N0. JENJANG
SEKOLAH SEKOLAH MENURUT STATUS
JUMLAH NEGERI
SWASTA
1 T K
2 248
250 2
S D 868
11 879
3 S M P
71 77
148 4
S M A 18
34 52
5 S M K
14 31
45
J U M L A H 973
401 1.374
C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data