9
Firsty Wildaniah, 2013 Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman
Isola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mahasiswa  di  TPA  tersebut  sehingga  perkembangan  psikologisnya  mengalami peningkatan.
Namun  pendidikan  dan  pembelajaran  di  TPA  masih  memiliki  keterbatasan dalam  mengoptimalkan  potensi  anak-anak  usia  dini  khususnya  perilaku  prososial.
Secara umum, para pengasuh di TPA belum memiliki program bimbingan khususnya untuk  mengembangkan  sikap  prososial  anak  usia  dini  sehingga  seyogyanya  terdapat
program  yang  dapat  membantu  pengasuh  dalam  mengoptimalkan  perkembangan sosial anak usia dini.
Berdasarkan  uraian  tersebut  maka  perlu  dikaji  mengenai  program  bimbingan anak  usia  dini  untuk  mengembangkan  perilaku  prososial  di  TPA  Taman  Isola
Bandung.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Perilaku  prososial  menurut  Hasting,  Utendale    Sullivan  2007:639 didefinisikan  sebagai tanggapan proaktif dan reaktif terhadap kebutuhan lain yang
berfungsi  untuk  mendorong  kesejahteraan  orang  lain.  Sementara  Rosen 2010:148  mendefiniskan  perilaku  prososial  sebagai  perilaku  aktif  yang
menunjukkan  perasaan  sosial  yang  positif  dan  inklusif  meliputi  kerjasama, berbagi,  peduli,  mengekspresikan  empati,  ramah  dan  memberikan  kebaikan
kepada  orang  lain.  Perilaku-perilaku  tersebut  merupakan  perilaku  yang  sering dilakukan dan diperlihatkan oleh anak-anak usia dini.
Pengembangan perilaku prososial anak usia dini menurut Hasting, Utendale Sullivan 2007:643 dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
10
Firsty Wildaniah, 2013 Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman
Isola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Keluarga,  profil  orangtua  yang  sesuai  untuk  mengembangkan  perilaku
prososial pada anak usia dini adalah memberikan arahan dan bimbingan yang konsisten,  memiliki  kontrol  emosi  yang  baik,  fleksibel  dan  tanggap  terhadap
keinginan  anak,  hangat,  banyak  melakukan  kegiatan  bersama,  memberikan kontrol perilaku terhadap anak, lebih banyak memberikan pujian dibandingkan
kritikan, memberikan dorongan untuk melakukan kegiatan perilaku prososial. b.
Saudara  Kandung,  sebagai  media  pelatihan  dalam  melakukan  perilaku prososial  pada  anak  usia  dini  karena  dalam  bermain  akan  belajar  untuk
mengetahui  perbedaan  persepsi,  keinginan  dan  beragam  perbedaan  lainnya. Namun  dengan  saudara  kandung  khususnya  kakak  yang  usianya  lebih  tua
biasanya  dapat  memberikan  pengasuhan,  pengawasan  dan  contoh  model dalam menerapkan perilaku prososial.
c. Teman sebaya, setelah anak memasuki usia pra sekolah 3 tahun anak akan
menerima perlakuan spontan, berbagi, altruisme dari teman-temannya. Teman dijadikan  sebagai  model  pembelajaran  bagi  anak  usia  pra  sekolah  dalam
mengembangkan  perilaku  prososial  sebagai  hubungan  timbal  balik  dari perilaku yang diperolehnya dari teman sebaya.
d. Guru, profil guru yang hangat, peduli, memiliki hubungan yang dekat dengan
anak,  memiliki  kontrol  emosi  dan  mengembangkan  sikap  afektif  lainnya. Sekolah  sebagai  lembaga  pendidikan  memiliki  peran  penting  dalam
mengembangkan perilaku prososial anak dengan membiasakan anak didiknya untuk  saling  menolong,  menghargai  dan  menghormati  terhadap  teman,  guru
dan  para  pegawai  sekolah  lainnya.  Akan  lebih  baik  jika  sekolah  memiliki
11
Firsty Wildaniah, 2013 Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman
Isola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
program sosial yang berkala sebagai salah satu media pembelajaran bagi anak dalam mengembangkan perilaku prososial.
Dari keempat faktor tersebut, penelitian ini dibatasi pada kegiatan bimbingan yang  dilakukan  oleh  guru  dan  interaksi  dengan  teman  sebaya  di  sekolah  dalam
mengembangkan perilaku prososial anak usia dini.
2. Rumusan Masalah