Tia Nurjanah, 2014 Penerapan Model CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition untuk
Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh
yang ditimbulkannya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas di atas, dapat disimpulkan bahwa
dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintrospeksi, bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya
sebagai seorang
gurupengajar diharapkan
cukup professional
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Grundy Kemmis dalam Sanjaya, 2010, hlm. 30-31 tujuan PTK meliputi tiga hal yaitu peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan
peningkatan situasi tempat praktik berlangsung. Sesuai dengan tujuan PTK di atas, maka PTK memiliki beberapa
karakteristik, yakni tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar, masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat
praktis, fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran, tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi, PTK dilaksanakan
sesuai dengan program pembelajaran yang sedabg berjalan, artinya pelaksanaan PTK tidak di-setting secara khusus untuk kepentingan penelitian semata.Sanjaya,
2010, hlm. 33-34
B. Model Penelitian
Model pada dasarnya merupakan rancangan yang dapat digunakan untuk menerjemahkan sesuatu ke dalam realitas yang sifatnya lebih praktis. Menurut
Nadler dalam Sanjaya 2010, hlm.49 model yang baik adalah model yang dapat menolong pengguna untuk mengerti dan memahamai suatu proses secara
mendasar dan menyeluruh. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
Tia Nurjanah, 2014 Penerapan Model CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition untuk
Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kurt Lewin, , model Ebbut, model Elliot, model Hopkins, dan model Kemmis dan Mc. Taggart.
Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Model Kemmis dan Mc. Taggart. Di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen,
keempat komponen tersebut, meliputi: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi
awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi yang dapat diuraikan Ekawarna 2013, hlm.21 sebagai berikut. 1.
Perencanaan atau sebagai refleksi awal Perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perencanaan disusun sebelum tindakan
dimulai. 2.
Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan.
3. Observasi
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Selain itu untuk mengumpulkan
informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru.
4. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.
Terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.