Tujuan dan Kegunaan Penelitian Metode Penelitian
prosedur penelitin yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diminati.
23
Dalam penelitian yang dilakukan, pennyusun mengumpulkan data dengan menggambarkan keadaan masyarakat Kampung Rebang Tinggi
dalam hal mendapatkan informasi atas jejak pendapat kepada para responden terkait efektivitas mediasi nonlitigasi dalam penyelesaian
masalah keluarga. 2.
Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif,
yaitu data yang tidak berbentuk angka.
24
Berupa tangkapan atas perkataan subjek penelitian dalam bahasanya sendiri. Pengalaman orang diterangkan secara
mendalam, menurut makna kehidupan, pengalaman dan interaksi sosial dari subjek penelitian sendiri. Dengan demikian, peneliti dapat memahami masyarakat
menurut pengertian mereka sendiri, Sesuai dengan jenis data yang digunakan penelitian ini, maka yang menjadi sumber data adalah:
a. Sumber Data Primer bahan-bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai
kekuatan mengikat secara umum. Dalam penelitian ini, data yang dipergunakan adalah Al-
Qur’an, Hadis, Undang-Undang yang berkaitan dengan permasalahan dan hasil wawancara dengan mediator seperti kiyai,
tokoh adat dan beberapa masyarakat setempat.
23
Lexy J.
Moloeng, Metode
Penelitian Kualitatif Bandung:
PT. Remaja
Rosdakarya,2013, h. 4
24
J. Supranto, Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2003, h. 20.
b. Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung sumber data primer
berupa buku-buku dan literatur yang berkaitandengan mediasi, data yang diperoleh dari pihak lain bukan diusahakan sendiri pengumpulannya inilah
yang disebut secondary data data sekunder.
25
Buku-buku yang terkai dengan pembahasan ini seperti buku yang berjudul Mediasi Menyelesaikan
Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat karya Takdir Rahmadi, sehat menyikapi masalah rumah tangga karya Dindin M. Machfudz, Mediasi
Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan karya Nurmaningsih Amriani dan psikologi keluarga karya Save M. Dagun.
c. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberi penjelsan terhadap bahan hukum yang memberi primer dan bahan hukum sekunder,
seperti kamus atau ensiklopedi.
26
Diantaranya, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karya Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa
Indinesia KBBI karya Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, kamus istilah fikih karya M. Abdul Mujieb, Madruri Tholhah dan Syafi’ah
Ain, serta ensiklopedi hukum Islam karya Aabdul Aziz Dahlan. 3.
Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dari sumber data, maka peneliti menggunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut:
25
Supranto, Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 67.
26
Ibid, h. 68.
a. wawancara
wawancara interview adalah cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan tertentu
27
. Dilakukan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian, Tipe
wawancara yang digunakan adalah wawancara yang terarah dengan menggunakan daftar pertanyaan yang mana dimaksudkan untuk
mendapatkan data yang akurat dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang akanditeliti. Untuk mendapatkan data, penyusun
melakukan wawancara dengan pemuka-pemuka agama kiyai atau modin, tokoh-tokoh adat, pejabat pemerintahan dan masyarakat lainnya.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas serta
dibutuhkan dalam penelitian hukum deskriptif. Studi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan atau memahami data sekunder dengan berpijak pada
berbagai literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian. c.
Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai ha-hal atau variabel
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
28
Metode ini digunakan untuk menghimpun atau memperoleh data. Pelaksanaan metode ini dengan
mengadakan pencatatan baik berupa arsip-arsip atau dokumentasi maupun
27
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013, h. 95
28
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cetakan Ke-8 Jakarta: Rieneka Cipta, 1991, h.118.
keterangan yang berhubungan dengan gambaran umum lokasi penelitian yaitu Kampung Rebang Tinggi Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan.
4. Populasi dan Sampel
Populasi yaitu semua kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan.
29
Populasi pada penelitian ini adalah beberapa masyarakat kampung Rebang Tinggi kecamatan Banjit kabupaten Way Kanan
yaitu tokoh adat, tokoh masyarakat, kiyai dan masyarakat yang melakukan penyelesaian permasalahan keluarga dengan mediasi non litigas dimana dalam
satu kampung tersebut terdapat enam tokoh adat, sembilan tokoh agama kiyai dan terhitung ada 19 kasus yang pernah dihadapi dalam masyarakat. Sampel yaitu,
sebagian populasi yang hendak digeneralisasikan, sampel samplingadalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel contoh. Dinamakan penelitian sampel
apabila kita
bermaksud untuk
menggeneralissasikan hasilpenelitian
sampel.
30
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh.
31
Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Kepala KUA Kecamatan Banjit: 1 orang
b. Tokoh Adat: 2 orang
c. Tokoh Masyarakat: 2 orang
d. Tokoh Agama: 2 orang
e. Masyarakat: 3 orang
29
Ibid, h. 188
30
Ibid, h.109.
31
Ibid, h. 111.
Jadi total seluruh sampel berjumlah 10 orang. dalam hal menentukan sampel penyusun menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu. Yakni untuk memilih responden yang benar-benar tepat, relevan dan kompeten dengan masalah yang
dipecahkan. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah orang yang dianggap dapat memberikan informasi tentang mediaasi non litigasi dalam
penyelesaian masalah keluarga dari sudut hukum Islam.
5. Tehnik Pengelolaan Data
Setelah keseluruhan data terkumpul maka tahap selanjutnya dengan cara: a. pemeriksaan data editing adalah mengoreksi apakah data yang terkumpul
sudah cukup lengkap, sudah benar, dan sudah sesuai, atau relevan dengan masalah.
b. Penandaan data cading yaitu pemeriksaan catatan atau tanda yang menyatakan jenis sumber data buku literatur, peraturan dalam ilmu hukum
atau dokumen, pemegang hak cipta nama penulis, tahun penerbitan, atau urutan rumusan masalah masalah yang pertama A masalah kedua B, dan
seterusnya. c. Rekontruksi data recontructing yaitu menyusun ulang data secara teratur,
logis sehingga mudah difahami dan di interpretasikan.
6. Metode Analisis Data
Setelah data yang dikumpulkan telah di edit, di coded dan telah diikhtisarkan, maka langkah selanjutnya adalah analisis terhadap hasil-hasil yang
telahdiperoleh.
32
Metode analisa data yang dilakukan secara kualitatif, dalam metode ini berfikir induktif,yaitu berfikir dengan berangkat dari fakta-fakta atau
peristiwa-peristiwa yang konkrit yang khusus itu ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum dan deduktif, yaitu analisa yang bertitiktolak dari suatu
kaedah yang umum menuju suatu kaedah yang bersifat khusus.dengan metode ini penulis dapat menyaring atau menimbang data yang telah terkumpul sehingga
didapatkan jawaban yang benar dari permasalahan. Pada analisa data penulis akan mengolah data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaaan dan lapangan.Data
tersebut akan penulis olah dengan baik dan untuk selanjutnya diadakan pembahasan terhadap masalah-masalah yang berkaitan.
32
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 156.