Jumlah Keadaan Murid TK Tunas Ceria Kedaton

belum mampu untuk melakukan percakapan dengan teman sebaya, anak belum dapat untuk memimpin kelompok, dan anak belum mampu untuk mengungkapnkan pendapatnya. Untuk memaksimalkan pendidikan anak terutama menstimulus kemampuan bahasa menggunakan metode bercakap-cakap maka secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak yang dilakukan secara spontan. Penerapan metode bercakap-cakap sangat relavan bagi mengembngkan kemampuan bahasa anak. Hal ini dapat diamati melalui aspek perkembangannya. Pengembangan kemampuan bahasa anak memerlukan upaya yang konkret dan strategis, seperti mengupayakan keterlibatan anak dalam kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pengamatan dan wawancara peneliti, sebagian besar peserta didik merasa senang, gembira, tidak bosan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bercakap-cakap, selain itu juga saat kegiatan bercakap-cakap antusias anak sangat tinggi, dan anak merasa berbicara dengan bahasa anak dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menginformasikan bahwa dengan kegiatan bercakap- cakap anak mampu menyimak perkataan yang diberikan oleh guru sehingga terjadi nya interaksi antara anak dengan anak dan anak dengan gurunya. Dari pemaparan di atas, maka akan membawa implikasi pada proses dan hasil pembelajaran di lingkungan TK Tunas Ceria Kedaton Bandar Lampung, para guru perlu mendiskusikan materi-materi pembelajaran yang akan digunakan, untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

A. Pelaksanaan Kegiatan

1. Kegiatan: Siklus I

a. Pertemuan I Siklus I

1 Perencanaan Berdasarkan diskusi antara peneliti dan Rita Suparmiati, S.Pd selaku guru pelaksana, sudah menyiapkan dan menyusun beberapa kebutuhan yang akan digunakan, antara lain: a Menyusun rencana kegiatan harian RKH yang akan digunakan. b Menyiapkan APE atau media yang akan digunakan sesuai dengan RKH serta daya tangkap anak. c Membuat instrument observasi sebagai pengukur pengembangan kemampuan bahasa anak. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dimulai pada tanggal 18 Oktober meliputi dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 60 menit. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2016. Penerapan tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru pelaksana kelas B.1 secara klasikal. Kegiatan pembelajaran berpusat pada guru sebagai salah satu fasilitator dalam kegiatan belajar seraya bermain. Materi kegiatan