Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika dari penulisan penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan berbagai metode analisa environmental disclosure dan kaitannya dengan karakteristik perusahaan di Indonesia yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008. Di dalam perekonomian suatu negara, pasar modal merupakan salah satu sarana pendanaan bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor. Dalam melakukan aktivitas di pasar modal, stakeholder mendasarkan keputusannya pada informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, keberadaan dan ketersediaan informasi yang relevan dan akurat akan menunjang kelancaran proses investasi dan pendanaan di pasar modal Suryani, 2007. Hal ini tercantum dalam Undang- Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 yang menyatakan bahwa informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi harga saham pada bursa efek dan atau pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. commit to user 2 Dalam perkembangannya, informasi yang tersaji dalam laporan keuangan yang dikenal selama ini, yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan pelaporan keuangan, masih dirasa kurang manfaatnya Wallman, 1995. Ada berbagai jenis informasi yang dianggap penting dan relevan, akan tetapi belum termuat dalam laporan keuangan karena tidak memenuhi kriteria untuk diakui di dalam laporan keuangan Supatmi, 2007, salah satunya adalah environmental disclosure. Environmental disclosure termasuk voluntary disclosure. Karena bersifat voluntary, maka ada tidaknya pengungkapan ini dalam laporan tahunan bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan Ahmad dan Sulaiman, 2004. Standar akuntansi keuangan di Indonesia belum mewajibkan suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi lingkungan hidup Suhardjanto, Tower dan Brown, 2008. Akibatnya, banyak perusahaan tidak mengungkapkan aktivitas lingkungan hidupnya Anggraini, 2006. Penelitian Caliyurt dan Crowther 2004 mengatakan bahwa ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan sebagai akibat dari melakukan environmental disclosure antara lain meningkatkan image perusahaan, mengembangkan metode operasi yang sustainable dan mengurangi biaya operasional. Dengan demikian, perusahaan perlu mengungkapkan informasi lingkungan hidup untuk membentuk image bahwa dalam pandangan stakeholder perusahaan memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup Ahmad dan Sulaiman, 2004. Image ini yang nantinya akan membawa pengaruh positif pada stakeholder. Zhang, Guo dan Wang 2008 menemukan bahwa semakin banyak commit to user 3 perusahaan yang mengungkapkan informasi secara rutin dan akurat tiap tahunnya. Hal ini menggambarkan bahwa kesadaran akan lingkungan dan sosial perusahaan semakin tinggi. Penelitian tentang Environmental disclosure telah banyak dilakukan di berbagai negara. Misalnya, penelitian Ismail dan Ibrahim 2008 melakukan penelitian tentang pengungkapan sosial dan lingkungan untuk perusahaan di Jordania. Measurement yang digunakan untuk mengukur pengungkapan sosial dan lingkungan adalah content analysis. Variabel yang diambil dalam penelitian tersebut ada tiga yaitu size, tipe industri dan government ownership. Dari ketiga variabel itu, hanya size yang terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan. Hal ini selaras dengan penelitian Zhang dkk 2008 yang menyatakan bahwa size mempunyai pengaruh positif terhadap environmental disclosure untuk perusahaan di China. Penelitian Zhang dkk 2008 menggunakan metode disclosure scoring untuk mengukur environmental disclosure. Hasil kedua penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Miranti 2009 untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian Miranti 2009 menerapkan Indonesian Environmental Reporting Index Suhardjanto, 2008 untuk mengukur environmental disclosure. Hasil penelitian Miranti 2009 menyatakan bahwa size tidak berpengaruh terhadap environmental discclosure, melainkan hanya tipe industri dan profitabilitas yang mempunyai pengaruh positif terhadap environmental disclosure. commit to user 4 Dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat bahwa penelitian yang satu dengan yang lain melakukan metode analisa environmental disclosure yang berbeda-beda. Hal ini berakibat pula, ketiga penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penting dilakukannya perbandingan metode- metode analisa environmental disclosure tersebut untuk melihat metode mana yang lebih cocok digunakan dalam penelitian mengenai environmental disclosure. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bukti empiris mengenai perbandingan metode analisa environmental disclosure jika dikaitkan dengan karakteristik perusahaan di Indonesia. Dengan melakukan perbandingan metode analisa environmental disclosure, maka dapat diketahui metode analisa mana yang lebih akurat. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik mengambil judul ”Karakteristik Perusahaan dan Kajian Berbagai Metode Analisa Environmental Disclosure di Indonesia“. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang hendak dikaji oleh penulis dalam penelitian ini adalah: Bagaimana perbandingan beberapa metode analisa environmental disclosure dan kaitannya dengan karakteristik perusahaan di Indonesia? commit to user 5

C. Tujuan Penelitian