Anngi Euis Siti Saadah, 2013 PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI ANAK
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER DALAM MEMBACA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengulangan dari baseline-1 yaitu pemberian soal tes dan dilakukan sebanyak empat kali tes tanpa adanya perlakuan atau penggunaan media kartu kata bergambar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menyusun instrumen adalah pekerjaan yang penting dilakukan dalam penelitian namun sebelum menyusun instrumen kita perlu mengetahui teknik pengumpulan
datanya agar memperoleh hasil sesuai dengan variable yang ditentukan. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dibagi kedalam 3 fase yaitu:
1. Fase baseline A, pada fase ini pengukuran membaca permulaan dilakukan
beberapa sesi yang setiap harinya dilaksanakan tes satu sesi sampai menemui batas keajegan presentase kemampuan membaca. Pengumpulan data dilakukan dengan
dengan cara memberikan tes membaca permulaan yang langsung kepada subyek. Peneliti akan melihat respond dan kemampuan dalam membaca permulaan dengan
komponen penguasaan kosakata dengan menggunakan presentase. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan membaca
permulaan dengan menggunakan media kartu kata bergambar.
Tabel 3.1 Tabel Instrumen
NO Suku Kata Durasi
Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Dst. 1
Gajah 2
Rusa 3
badak 4
singa 5
Harimau
Anngi Euis Siti Saadah, 2013 PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI ANAK
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER DALAM MEMBACA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6 macan
7 Ular
8 Srigala
9 Bebek
10 Jerapah
2. Fase Intervensi B, yaitu memberikan treatmen dengan menggunakan media
kartu kata bergambar dilakukan sebanyak 8 sesi. Perlakuan yang diberikan terhadap subjek adalah gambar pertama jelas dengan tulisan kata jelas yang
kemudian pada kartu berikutnya gambar memudar hingga tinggal katanya saja. Subjek diminta untuk membaca setiap kartu kata dari kartu kata pertama hingga
kartu keempat yang hanya katanya saja. Pada fase intervensi diberikan perlakuan sebagai berikut :
1. Mempersiapkan subjek dalam suasana yang tenang, memposisikan subjek
didepan penelitian. 2.
Pelaksanaan treatmen tes membaca dengan media kartu kata bergambar seperti dibawah ini.
Gambar 3.1 Contoh kartu bergambar
Ditampiilkan gambar satu persatu dari kartu pertama hingga ketiga serta subyek diminta untuk membaca suku kata disetiap kartu yang ditampilkan.
Anngi Euis Siti Saadah, 2013 PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI ANAK
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER DALAM MEMBACA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Durasi waktu subyek mampu bersikap diam dan konsentrasi dalam menjalankan tahapan ini dicatat kedalam format peniaian.
3. Fase baseline A2, yaitu dilakukan kembali pengukuran konsentrasi dalam
membaca kepada subjek yang sama seperti pada fase baseline A yang dilakukan sebanyak empat sesi. Dimana setiap sesianya dilakukan dalam satu hari didalam
kelas pada jam pelajaran. Seperti pada fase baseline A1, pada fase baseline A2 juga hasil durasi konsentrasi
subyek dicatat pada format presentase A2. Dengan tes dan prosedur penghitungan konsentrasi yang sama dapat ditarik
kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. Sehingga dapat mengidentifikasi variable bebas kartu kata bergambar mempengaruhi variable
terikat konsentrasi pada subjek penelitian yang didapat dari pengolahan data yang dikumpulkan.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto 2006: 222 tentang teknik pengumpulan data dalam penelitian bahwa
“Hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, yaitu mencatat perilaku subyek ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes
membaca yang pengolahannya menggunakan desain ABA Baseline A1, Intervensi, dan Baseline A2, yaitu berupa persentase durasi konsentrasi subyek.
F. Instrumen Penelitian