21
Menurut Boles, James S., W. Gary Howard Heather H. Donofrio 2001 Indikator-indikator konflik peran ganda adalah: Tekanan Kerja, Banyaknya
tuntutan tugas, kurangnya kebersamaan keluarga, sibuk dengan pekerjaan dan konflik komitmen dan tanggung jawab terhadap keluarga.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan ada beberapa aspek dari konflik peran ganda, yaitu konflik karena waktu, ketegangan dan karena pengharapan
yang terlalu berlebih. Tekanan dan sibuk karena pekerjaan juga akan mengakibatkan konflik peran ganda. Hal ini menyebabkan kurangnya
kebersamaan keluarga.
3. Faktor-faktor konflik peran ganda
Menurut Rini dalam Kusumawati, 2007 faktor-faktor penyebab munculnya konflik peran ganda adalah sebagai berikut: Faktor Internal, Faktor Eksternal
Dukungan Suami, Kehadiran Anak, Masalah Pekerjaan, dan Faktor Relasional. Sementara muncul pendapat lain dari Holland dalam Kusumawati, 2007 yang
menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi konflik peran ganda, diantaranya: Bakat, Inteligensi, Jenis Kelamin, dan Kepribadian. Menjalankan dua
peran sekaligus secara tidak langsung memberikan dampak baik bagi wanita itu sendiri maupun bagi lingkungan keluarga dan lingkungan kerja. Wanita berperan
ganda dituntut untuk berhasil dalam dua peran yang bertentangan, dirumah wanita dituntut untuk berperan subordinat memiliki kedudukan dibawah suami dan
menunjang kebutuhan keluarga dengan mengurus suami dan anak-anak. Sementara ditempat kerja mereka dituntut untuk mampu bersikap mandiri dan
dominan Munandar, 1985. Disebutkan juga untuk memuaskan tuntutan dari satu
22
atau dua peran tertentu, individu membutuhkan sebagian besar waktu dan usahanya. Masalah yang dihadapi wanita peran ganda bukan hanya tuntutan kedua
peran yang dijalankan, akan tetapi masalah kurangnya toleransi serta bantuan yang diberikan oleh orang lain khususnya suami. Rini dalam Kusumawati, 2007
menyatakan jika suami kurang memberikan tolerasi karena merasa terancam, tersaingi, cemburu dengan
status “bekerja” wanita peran ganda, maka kedua peran yang dijalankan menimbulkan beban ganda, bahkan menganggap suami tidak
mengerti dengan keadaan wanita peran ganda. Kemudian adanya hambatan promosi menjadi permasalahan pada wanita peran ganda karena muncul
pandangan bahwa wanita yang telah berkeluarga dianggap kurang mampu menjalankan pekerjaan dengan baik, karena selain tugas kantor, ada tugas lain
yang harus dikerjakan sebagai ibu rumah tangga meskipun pada dasarnya mampu dan berprestasi. Hal semacam ini membuat wanita peran ganda merasa
diperlakukan tidak adil dalam tempat kerjanya, sehingga dengan masalah-masalah yang muncul mengakibatkan konflik peran ganda pada wanita karier. Dimana
konflik peran ganda secara umum dikatakan sebagai konflik antara dua peran yang bertentangan.
Uraian diatas menjelaskan ada tiga faktor penyebab munculnya konflik peran ganda yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor relasional. Selain itu
ada juga ada faktor yang mempengaruhi konflik peran ganda yaitu bakat, intelegensi, jenis kelamin, dan kepribadian. Faktor suami yangtakut tersaingi,
merasa terancam, cemburu juga menyebabkan munculnya konflik peran ganda pada wanita yang melakukan dua peran sekaligus.
23
C. Hubungan Konflik Peran Ganda dengan Stres kerja Pada Wanita