b. Bank menganalisis permohonan dari nasabah berdasarkan data yang diterima. Analisis yang dilakukan oleh Bank penerbit seperti halnya permohonan diajukan
bagi fasilitas kredit pada umumnya. Bank harus bersikap hati-hati dengan prinsip-prinsip penilaian kredit yang benar sesuai dengan prosedur perkreditan.
c. Permohonan yang dinilai layak akan ditindak-lanjuti oleh pihak Bank dengan menerbitkan kartu kredit atas nama pemohon.
d. Kartu kredit siap digunakan oleh pemohon.
2.1.5 Pihak – Pihak yang Terkait dalam Penerbitan dan Penggunaan Kartu Kredit
Pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit adalah subjek yang terlibat dalam hubungan hukum penerbitan kartu kredit dan penggunaan kartu kredit.
Pihak-pihak tersebut adalah: a. Penerbit Issuer
Pihak penerbit kartu kredit biasanya dapat berupa bank yang mendapat izin atau lisensi dari perusahaan card international, misalnya Visa Card dan Master
Card. Bank-bank yang mendapat izin ini di Indonesia antara lain adalah Bank Niaga, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Internasional Indonesia, Citibank,
dan sebagainya; lembaga keuangan non bank yang khusus bergerak di bidang penerbitan kartu kredit; lembaga keuangan yang selain bergerak di dalam
penerbitan kartu kredit juga bergerak di bidang kegiatan-kegiatan keuangan lainnya.
39
39
Sunaryo, op.cit, h. 132
Kepada pihak penerbit ini oleh hukum dibebankan kewajiban-kewajiban antara lain adalah sebagai berikut:
−
Memberikan kartu kredit kepada pemegang kartu kredit;
−
Membayar lunas harga barangjasa atas bukti transaksi yang
disodorkan oleh penjual;
−
Memberitahukan segala sesuatu yang menyangkut tentang hak,
kewajiban, dan kemudahan-kemudahan kepada pemegang kartu kredit;
−
Memberitahukan setiap tagihan dalam suatu periode tertentu
biasanya setiap satu bulan sekali kepada pemegang kartu kredit.
40
Selanjutnya pihak penerbit oleh hukum juga diberikan hak-hak sebagai berikut:
−
Memperoleh pembayaran uang pangkal, uang tahunan, biaya
administrasi, bunga dan denda dari pemegang kartu kredit;
−
Memperoleh kembali pembayaran harga pembelian barangjasa dari
pemegang kartu kredit;
−
Memperoleh discount komisi dari penjual atas tagihan yang
dibayarkan secara langsung oleh penerbit.
41
Bagi bank, keuntungan mengeluarkan kartu kredit berguna untuk memperluas kegiatan usaha, karena kartu kredit dianggap sebagai salah satu produk
bank yang menjanjikan. Dengan menerbitkan kartu kredit maka bank tersebut akan
40
Ibid
41
Ibid
mendapatkan beberapa keuntungan yaitu memperoleh pendapatan berupa bunga, uang pangkal, iuran tahunan, dan discount rate yang diperoleh dari merchant sesuai
dengan apa yang telah disepakati.
42
Karena usaha penerbitan kartu kredit ini merupakan kegiatan di bidang keuangan, maka instansi yang wajib mengawasi adalah Departemen Keuangan dan
Bank Indonesia. Peraturan dari kedua instansi tersebut belum ada kecuali pedoman bahwa hanya bank yang sehat yang boleh menerbitkan kartu kredit, itupun setelah
mendapat persetujuan dan setiap enam bulan sekali harus membuat laporan kepada Bank Indonesia.
b. Pemegang Kartu Kredit Cardholder Pemegang kartu kredit adalah orang yang namanya tercantum dalam kartu
kredit tersebut. Dengan kartu kredit pihak pemegang kartu kredit cardholder dapat membeli barang dan jasa di tempat-tempat yang menerima penggunaan kartu
kredit tersebut. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh oleh pemegang kartu kredit antara lain adalah:
−
Pemberian tersebut berupa kredit
−
Keamanan dalam pembelian karena tidak perlu membawa uang
tunai
−
Praktis dan efisien.
43
Secara hukum, pemegang kartu kredit mempunyai kewajiban sebagai berikut:
42
Kasmir, 2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 178
43
Suheimi, 1991, Kejahatan Komputer, Andi Offset, Jakarta, h. 145
−
Tidak melakukan pembelian dengan kartu kredit yang melebihi
batas maksimum
−
Menandatangani slip pembelian yang disodorkan oleh pihak penjual
barang jasa
−
Melakukan pembayaran kembali harga pembelian sesuai dengan
tagihan oleh pihak penerbit kartu kredit.
44
−
Melakukan pembayaran-pembayaran lainnya seperti uang pangkal,
uang tahunan, denda dan sebagainya.
45
Selanjutnya pemegang kartu kredit juga mempunyai hak-hak sebagai berikut:
−
Hak untuk membeli barangjasa dengan memakai kartu kredit,
dengan atau tanpa batas maksimum.
−
Dalam penerbitan kartu kredit, ada juga penerbit yang memberikan
hak kepada pemegang kartu kredit untuk mengambil uang tunai, baik pada mesin teller tertentu dengan memakai nomor kode
tertentu, ataupun via bank-bank lain atau bank penerbit. Biasanya jumlah pengambilan uang cash tersebut dibatasi sampai batas
tertentu.
−
Hak untuk mendapatkan informasi dari penerbit tentang
perkembangan kreditnya dan tentang kemudahan-kemudahan yang ada.
46
44
Sunaryo, loc. cit
45
Ibid
46
Ibid
c. Penjual yang Menerima Kartu Kredit Merchant Merchant adalah mereka yang membuat perjanjian dengan pihak penerbit
kartu kredit dan merupakan pihak yang menerima pemakaian kartu kredit untuk melakukan transaksi.
Merchant juga memiliki hak dan kewajiban, yang menjadi kewajiban bagi merchant adalah:
−
Memperkenankan pemegang kartu kredit untuk membeli barang
atau jasa dengan menggunakan kartu kredit
−
Bila perlu melakukan pengecekan atau otorisasi tentang penggunaan
dan keabsahan kartu kredit yang bersangkutan
−
Menginformasikan kepada pemegang kartu kredit pembeli barang
jasa tentang charge tambahan selain harga jika ada.
−
Menyodorkan slip pembelian untuk ditandatangani oleh pihak
pembeli pemegang kartu kredit
−
Membayar komisi ketika melakukan penagihan kepada penerbit.
47
Keberadaan merchant ini sangat penting, mengingat dengan adanya merchant akan memperlancar beredarnya kartu kredit. Bila tidak ada maka kartu
kredit tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Adapun keuntungan bagi pihak merchant selaku penerima kartu kredit
adalah:
−
Transaksi dijamin oleh bank
−
Mendapat langganan baru
47
Ibid
−
Menaikkan volume penjualan
−
Mencegah kerugian dari cek kosong
2.2 Wanprestasi