PengaruhBauran Promosi Kartu Kredit ANZ Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Bistronomix Cafe Medan Deli

(1)

i

PENGARUH BAURAN PROMOSI KARTU KREDIT ANZ DALAM MENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA BISTRONOMIX CAFE

MEDAN DELI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

DISUSUN OLEH :

110907101 DAME ULI H.

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Dame Uli H.

NIM : 110907101

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : PengaruhBauran Promosi Kartu Kredit ANZ Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Bistronomix Cafe Medan

Deli

Medan, Juni 2015

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Dr. Arfan Ikhsan, M.Si

NIP: 197901282003121002 NIP: 195908161986011001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan FISIP USU

NIP: 196805251992031002 Prof. Dr. Badaruddin, M.Si


(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul: “Pengaruh Bauran Promosi Kartu Kredit ANZ Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Bistronomix Cafe Medan Deli”. Ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara.

Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda tercinta S. Hutabaratdan Ibunda T. Sihombing yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat, kesehatan, karunia dan keberkahan atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.


(4)

ii

3. Bapak Arifin Nasution, M.SP selaku Sekertaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Arfan Ikhsan, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang senantiasa memberikan waktu dan ilmunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Kak Siswati, S.Sos, M.SP yang banyak berperan dan membantu penulis selama masa perkuliahan.

6. Seluruh dosen-dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan. Dan seluruh pegawai administrasi di lingkungan FISIP-USU khususnya kepada Bang Farid, SH yang selalu memberikan pelayanan terbaik dan membantu penulis dalam hal administrasi.

7. Bistronomix Cafe Medan Deli yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan memberikan waktu luang untuk proses penyebaran kuesioner maupun pengumpulan data untuk skripsi.

Selanjutnya secara istimewa penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Teman-teman penulis “The Rocksokan” ( Asih Bako, Octavia Tambunan, Herman Naibaho, Lia Purba, Elta Waruwu, Rani Damanik, Vina Sebayang, Rosa Siboro, Donita Nababan)yang telah membantu tugas-tugas perkuliahan, memberikan arahan serta memberikan penulis semangat selama perkuliahan dan proses penyelesaian skripsi ini. Dan juga kepada teman-teman kelompok magang (Asih Lestari, Octavia, Lia Winni, dan Herman Valerian) serta teman-teman AB 2011 khususnya kelas A.


(5)

iii

2. Ubat Panjaitan selaku pacar, sesekali mantan, abang, kawan, dan lawan yang telah memberi bantuan dan motivasi selama penulisan skripsi.

3. GMKI FISIP USU yang telah memberikan arahan menjadi mahasiswa yang berkarakter dan menjadi teladan yang baik. Tinggi iman, tinggi ilmu, tinggi pengabdian, Ut Omnes Unum Sint.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih membutuhkan masukan dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015


(6)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR GAMBAR ………..……… viii

DAFTAR TABEL ...……….……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ...……… x

ABSTRAK ...……… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……….. 1

1.2.Rumusan Masalah ……..………. 7

1.3.Batasan Masalah ……....……… 8

1.4. Tujuan Penelitian ………. 8

1.5. Manfaat Penelitian ………. 8

BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Pemasaran...………….………. 10

2.2.Bauran Pemasaran ………... 10

2.3.Promosi...………..……… 12

2.4.Tujuan Promosi...……... 13

2.5.Bauran Promosi…... 14

2.5.1. Periklanan (Advertising) ... 14

2.5.2. Penjualan Pribadi ( Personal Selling) ... 16

2.5.3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion) ... 17

2.5.4. Hubungan Masyarakat ( Public Relation) ... 18


(7)

v

2.6.Strategi Bauran Promosi ……….……… 19

2.6.1. Faktor Produk ... 20

2.6.2. Faktor Pasar ... 20

2.6.3. Faktor Pelanggan ... 21

2.6.4. Faktor Anggaran ... 22

2.6.5. Faktor Bauran Pemasaran ... 22

2.7.Penjualan ………... 22

2.7.1. Tujuan Penjualan ... 23

2.7.2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Penjualan ... 23

2.8. Volume Penjualan ... 25

2.9. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan ...26

2.10. Kerangka Berpikir ...27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian ……...……… 28

3.2.Lokasi Penelitian ………... 28

3.3. Hipotesis ………..……….. 29

3.4. Definisi Konsep ……...……….. 29

3.5. Definisi Operasional ……….. 30

3.6.Sumber Data ... 31

3.7. Teknik Pengumpulan Data ……… 31

3.8. Teknik Analisis Data ………...……….. 31

3.9. Pengujian Hipotesis ………... 34

3.9.1. Uji R2 ... 34

3.9.2. Uji F ... 35


(8)

vi BAB IVHASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ……...………….………... 37

4.1.1. Visi Perusahaan……….. 38

4.1.2. Misi Perusahaan ... 38

4.1.3. Tujuan Perusahaan ………..………. 39

4.1.4.Struktur Organisasi …...…...………... 39

4.1.5.Tugas dan Wewenang ..…...….………... 41

4.2. Penyajian Data ………... 45

4.2.1.Analisis Data Primer...…..…...………….……….. 46

4.2.2.Analisis Statistik Deskriptif...……….…...……….. 47

4.2.3. Analisis Data Kuantitatif ... 48

4.2.4. Pengujian Asumsi Klasik……….……….…...……….. 51

4.2.4.1. Uji Normalitas ……….. 51

4.2.4.2. Uji Multikolinearitas ……….. 52

4.2.4.3. Uji Heteroskedastistitas ... 52

4.2.4.4. Uji Autokorelasi ... 53

4.2.5. Pengujian Regresi Berganda ... 54

4.2.6. Pengujian Hipotesis ... 56

4.2.6.1. Hasil Uji R2 ... 56

4.2.6.2. Hasil Uji F ... 57

4.2.6.3. Hasil Uji t ... 59

4.3. Analisis Data …..………... 60

BAB VPENUTUP 5.1. Kesimpulan ………..………...………… 63

5.2. Saran ……..………..………...………… 64


(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Kerangka Konseptual...……… 26

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Bistronomix Cafe Medan Deli ... 40

Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas …...………...… 51


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Kartu Kredit Di Indonesia ...……….. 3

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik...……….….. 62

Tabel 4.2 Biaya Bauran Promosi Bistronomix Cafe ……….. 63

Tabel 4.3 Volume Penjualan Bistronomix Cafe……….. 64

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Multikolinearitas ...….….. 66

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Autokorelasi ...…...….….. 67

Tabel 4.6 Hasil Olahan Data Regresi ... 68

Tabel 4.7 Hasil Korelasi ...….…... 69


(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Judul Skripsi Lampiran 2 Surat izin penelitian

Lampiran 3 Kartu seminar proposal penelitian Lampiran 4 Kartu kendali bimbingan skripsi Lampiran 5 Daftar hadir peserta seminar proposal Lampiran 6 Berita acara seminar proposal


(12)

x ABSTRAK

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Kredit ANZ Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli

Nama : Dame Uli H.

NIM : 110907101

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Dr. Arfan Ihksan, M.Si

Semakin bertambahnya perusahaan baru di pasar kuliner menimbulkan kompetisi untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan. Perusahaan harus peka terhadap perkembangan zaman yang memberi kemudahan bagi konsumen seperti pembayaran menggunakan kartu kredit.Kartu kredit ANZ memberi promo belanja makanan di Bistronomix Cafe Medan Deli.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran promosikartu kredit ANZ terhadap peningkatan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli.

Penelitian ini dilakukan pada Bistronomix Cafe Medan Deli. Model penelitian adalah dengan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data primer melalui pengamatan dan wawancara dengan manager perusahaan.Metode penelitian lain yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan membaca buku-bukuyang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode analisis yangdigunakan adalah analisis regresi berganda, uji koefesien determinasi (R2), uji F, dan uji t.

Hasil penelitiandilihat dari hasil uji F menunjukkan bahwaHo ditolak dan Ha diterima sehinggaperiklanan dan penjualan pribadi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualanBistronomix Cafe Medan Deli.Uji t menjelaskan periklanan memiliki sig 0,036 < α 0,05 dan penjualan pribadi memiliki sig 0,009 < α 0,05 maka pada periklanan dan penjualan pribadi mendapatHo ditolak sehingga berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Namun dalam uji koefesien determinasi nilai R2 = 0,243. Hal itu berarti bauran promosi kartu kredit ANZ berpengaruh simultan sangat kecil yakni sebesar 24,3% terhadap volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli. Sisanya sebesar 75,7% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.


(13)

xi

ABSTRACT

Promotion Mix influence ANZ Credit Card Sales Volume Increase Bistronomix Cafe In Medan Deli

Nama : Dame Uli H.

NIM : 110907101

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Pembimbing : Dr. Arfan Ihksan, M.Si

The increasing number of new companies in the market raises the culinary competition to increase the company's sales volume. Companies must be sensitive to the times that make it easy for consumers to use credit cards as payment. ANZ credit cards provide food shopping promo Bistronomix Cafe in Medan Deli. This study aims to determine the significance of the effect of the promotion mix ANZ credit card to increased sales volume Bistronomix Cafe Medan Deli.

Research was conducted on Bistronomix Cafe Medan Deli. Is a research model with field research (field research), the research done by jumping directly to the company to obtain primary data through observation and interviews with company managers. Other research methods used in the study is a research library (library research) by reading books related to the problem under study. The analytical method used is multiple regression analysis, test coefficient of determination (�2), F test and t test.

Research results seen from the results of the F test showed that Ho is rejected and Ha accepted that advertising and personal selling simultaneously significant effect on sales volume Bistronomix Cafe Medan Deli. T describes the

advertising test has sig 0.036 < α 0.05 and private sales have sig 0.009 < α 0,05

so on advertising and personal selling gets Ho rejected and therefore contributes significantly to the volume of sales. However, the coefficient of determination test of the value of �2 = 0.243. It means ANZ credit card promotion mix simultaneous effect is very small, amounting to 24.3% of the sales volume Bistronomix Cafe Medan Deli. The remaining 75.7% is the contribution of other variables that are not observed in this study.


(14)

x ABSTRAK

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Kredit ANZ Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli

Nama : Dame Uli H.

NIM : 110907101

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Dr. Arfan Ihksan, M.Si

Semakin bertambahnya perusahaan baru di pasar kuliner menimbulkan kompetisi untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan. Perusahaan harus peka terhadap perkembangan zaman yang memberi kemudahan bagi konsumen seperti pembayaran menggunakan kartu kredit.Kartu kredit ANZ memberi promo belanja makanan di Bistronomix Cafe Medan Deli.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran promosikartu kredit ANZ terhadap peningkatan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli.

Penelitian ini dilakukan pada Bistronomix Cafe Medan Deli. Model penelitian adalah dengan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data primer melalui pengamatan dan wawancara dengan manager perusahaan.Metode penelitian lain yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan membaca buku-bukuyang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode analisis yangdigunakan adalah analisis regresi berganda, uji koefesien determinasi (R2), uji F, dan uji t.

Hasil penelitiandilihat dari hasil uji F menunjukkan bahwaHo ditolak dan Ha diterima sehinggaperiklanan dan penjualan pribadi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualanBistronomix Cafe Medan Deli.Uji t menjelaskan periklanan memiliki sig 0,036 < α 0,05 dan penjualan pribadi memiliki sig 0,009 < α 0,05 maka pada periklanan dan penjualan pribadi mendapatHo ditolak sehingga berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Namun dalam uji koefesien determinasi nilai R2 = 0,243. Hal itu berarti bauran promosi kartu kredit ANZ berpengaruh simultan sangat kecil yakni sebesar 24,3% terhadap volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli. Sisanya sebesar 75,7% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.


(15)

xi

ABSTRACT

Promotion Mix influence ANZ Credit Card Sales Volume Increase Bistronomix Cafe In Medan Deli

Nama : Dame Uli H.

NIM : 110907101

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Pembimbing : Dr. Arfan Ihksan, M.Si

The increasing number of new companies in the market raises the culinary competition to increase the company's sales volume. Companies must be sensitive to the times that make it easy for consumers to use credit cards as payment. ANZ credit cards provide food shopping promo Bistronomix Cafe in Medan Deli. This study aims to determine the significance of the effect of the promotion mix ANZ credit card to increased sales volume Bistronomix Cafe Medan Deli.

Research was conducted on Bistronomix Cafe Medan Deli. Is a research model with field research (field research), the research done by jumping directly to the company to obtain primary data through observation and interviews with company managers. Other research methods used in the study is a research library (library research) by reading books related to the problem under study. The analytical method used is multiple regression analysis, test coefficient of determination (�2), F test and t test.

Research results seen from the results of the F test showed that Ho is rejected and Ha accepted that advertising and personal selling simultaneously significant effect on sales volume Bistronomix Cafe Medan Deli. T describes the

advertising test has sig 0.036 < α 0.05 and private sales have sig 0.009 < α 0,05

so on advertising and personal selling gets Ho rejected and therefore contributes significantly to the volume of sales. However, the coefficient of determination test of the value of �2 = 0.243. It means ANZ credit card promotion mix simultaneous effect is very small, amounting to 24.3% of the sales volume Bistronomix Cafe Medan Deli. The remaining 75.7% is the contribution of other variables that are not observed in this study.


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dari waktu kewaktu bisnis dibidang makanan mempunyai kecenderungan terus meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya perilaku konsumtif dan ingin praktis manusia yang berimbas pada semakin tingginya penawaran dalam bisnis makanan. Dewasa ini, bisnis makanan melingkupi berbagai ragam seperti bisnis restoran, cafe, coffee shop, toko roti/ bakery dan steak house. Salah satu perusahaan pendatang dari bisnis makanan adalah Bistronomix Cafe Medan Deli. Semakin bertambah perusahaan-perusahaan baru di pasar makanan menimbulkan kompetisi didalam menarik konsumen sebanyak mungkin guna mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan volume penjualan.

MenurutMarwan (1991:15 )penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba.Dengan laba, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta memperkuat posisinya di dalam membina kelangsungan hidupnya.

Menurut Swastha dan Irawan (2000), permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan volume fisik maupun volume rupiah. Berdasarkan pendapat


(17)

2

Swastha dan Irawan tersebut, pengukuran volume penjualan yang dilakukan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan). Upayamenghasilkan penjualan dengan melakukan bauran pemasaran yang terdiri dari beberapa variabel yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Promosi menjadi variabel terkuat dalam kegiatan pemasaran.

Pencapaian tujuan perusahaan tergantung pada seberapa besar kemampuan perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memenuhinya secara lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan pesaing.Dalam mengembangkan bisnis makanan, pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan barang dan mutu produk yang dijual tetapi juga peka terhadap perkembangan zaman yang memberi kemudahan bagi konsumen.Melihat semakin maraknya penggunaan kartu kredit di Indonesia dengan alasan kemudahan dalam melakukan pembayaran nontunai mendorong bisnis restoran untuk bekerjasama dengan perusahaan penerbit kartu kredit.

Menurut Johannes Ibrahim (2004:14) kartu kredit diartikan sebagai berikut: “Kartu kredit merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi pembelian barang dan jasa yang pembayaran pelunasannya dapat dilakukan oleh pembeli secara sekaligus atau angsuran pada jangka waktu tertentu setelah kartu digunakan sebagai alat pembayaran”.Penggunaan kartu kredit lebih efektif, cepat dan aman ketimbang uang kartal (uang kertas). Menanggapi fenomena tersebut, kebanyakan bank skala besar menerbitkan kartu kredit terkemuka di dunia, yakni Visa dan Mastercard.


(18)

3 Tabel 1.1

Pertumbuhan Kartu Kredit di Indonesia

Sumber : Pencatatan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI)

Dilihat dari tabel diatas, kini kartu kredit lebih mengarah kepada gaya hidup yang apabila tidak diikuti membuat tertinggal dari pesatnya perkembangan kehidupan. Bistronomix CafeMedan Deli melakukan kerjasama dengan beberapa penerbit kartu kredit diantaranya Bank Australia and New Zeland (ANZ). Salah satu fitur yang diberikan kartu kredit ANZ yaitu ANZ Spot yang merupakan jaringan kerjasama dengan berbagai restoran dan hotel yang memungkinkan nasabahnya untuk menikmati berbagai keuntungan dan diskon dengan menggunakan kartu kredit ANZ di tempat-tempat yang memasang logo ANZ Spot. Kartu kredit ANZ meluncurkan berbagai kegiatan promosi guna menarik dan memanjakan para pemegang kartunya.

Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001:121), bauran promosi yang dipiliholeh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor yaitu sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull).Promosi yang dilakukan kartu kredit ANZ turut menggandeng Bistronomix CafeMedan

Tahun Jumlah Kartu Jumlah Transaksi Nilai Transaksi (Juta)

2009 12.259.295 177.817.542 132.651.567

2010 13.574.673 194.675.233 158.687.057

2011 14.785.382 205.303.560 178.160.763

2012 14.817.168 217.956.183 197.558.986

2013 15.091.684 235.695.969 219.026.985


(19)

4

Delimelakukan bauran promosi. Dalam memasarkan produknya Bistromix CafeMedan Deli memanfaatkan diskon yang diberikan Bank ANZ kepada konsumen yang melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit ANZ. Dalam menginformasikan program promosi kartu kredit ANZ yang dilakukan Bistronomix CafeMedan Deli, bauran promosi yang digunakan yaitu iklan dan penjualan pribadi.

Menurut Kotler (2003:814), iklan adalah bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang perlu dibayar. Pada prakteknya iklan mampu menciptakan perasaan emosional terhadap konsumen. Rangsangan eksternal yang menciptakan emosi positif dapat dipasangkan dengan produk sehingga produk tersebut mendapatkan efek positif. Iklan Bank ANZ berpesan setiap pembayaran menggunakan kartu kredit ANZ akan mendapatkan potongan harga mengundang pemegang kartu untuk datang ke Bistronomix Cafe guna memanfaatkan promosi yang sedang berlaku. Adapun promo kartu kredit ANZ yang dikeluarkan Bank ANZ di Bistronomix Cafe yaitu mendapatkan diskon 20% untuk setiap perbelanjaan diatas Rp.250.000,00 yang berlaku Senin - Jumat. Promo lainnya, setiap Senin pemilik kartu kredit ANZ mendapat gratis satu porsi makanan yang menunya ditentukan oleh pihak cafe setelah melakukan pemesanan sebelumnya. Agar lebih efektif Bistronomix CafeMedan Deli menginformasikan promosi kepada konsumen melalui perantara karyawan atau penjualan pribadi.

Menurut Kotler (2005:266) penjualan pribadi merupakan sarana paling berhasil dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.


(20)

5

Dibandingkan dengan sarana promosi lainnya, penjualan pribadi memiliki keunggulan lebih luwes atau fleksibel.Penjualan pribadi biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Dengan penjualan pribadi dari karyawan Bistronomix Cafe Medan Deli,konsumen dapat menerima penjelasan informasi secara rinci tentang promosi yang diberikan kartu kredit ANZ. Karyawan harus mampu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para konsumen dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon positif.

Penelitian tentang Analisis Pengaruh Bauran Promosi terhadap Peningkatan Volume Penjualan telah ada beberapa peneliti terdahulu diantaranya,Sarton Sinambela MM dan Rohayati (2007) yang berjudul, “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Aquasolve Sanaria” dimana metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bauran promosi berpengaruh secara positif terhadap peningkatan volume penjualan. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel independen bauran promosi yang terdiri dari promosi penjualan, periklanan, penjualan perorangan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung mempunyai pengaruh besar terhadap penjualan.

Indrayana (2009) “Analsis Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Daniris di Sukoharjo” yang menyimpulkan variabel personal selling berpengaruh signifikan sebesar 0,04 dengan α (0,05) terhadap volume penjualan. Variabel Periklanan berpengaruh signifikan sebesar 0,010 dengan α (0,05) terhadap volume penjualan.Darwin Eduardus (2009) “Pengaruh


(21)

6

Saluran Distribusi Dan Biaya Promosi Terhadap Perubahan Volume Penjualan Nutrisari Dalam Kemasan Sachet Pada PT. Nutrexindo Prima Cabang Surabaya”. Penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari saluran distribusi dan biaya promosi terhadap perubahan volume penjualan Nutrisari, serta diketahui juga bahwa biaya promosi memberikan pengaruh yang lebih dominan terhadap perubahan volume penjualan dibandingkan saluran distribusi.

Suryawati (2001), meneliti tentang “Upaya Peningkatan Volume Penjualan” melalui kegiatan promosi pada perusahaan meubel Harjanto Sragen. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ternyata biaya promosi mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Fajar Aryanto (2003), yang meneliti tentang “Pengaruh Biaya Promosi Dan Distribusi Terhadap Volume Penjualan Di Perusahaan Handuk Lumintu, Juwiring Klaten”. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ternyata biaya promosi dan distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan, dan biaya distribusi mempunyai pengaruh paling dominan dibanding biaya promosi.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa promosi berpengaruh terhadap volume penjualan. Dengan melakukan kegiatan promosi seharusnya perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan karena tujuan dari promosi adalah mempengaruhi konsumen agar mau membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan. Ditambah lagi jika perusahaan bekerjasama dengan perusahaan lain untuk saling melengkapi bauran promosi yang dijalankan. Namun jika kerjasama tersebut tidak efektif dalam peningkatan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli maka sebaiknya perusahaan berhenti melakukan


(22)

7

program promosi kartu kredit ANZ dan beralih kepada promosi yang lebih memiliki prospek. Terkait penyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bauran promosi kartu kredit terhadap volume penjualan sehingga membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “ Analisis Bauran Promosi Kartu Kredit ANZ Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Bistronomix Cafe Medan Deli”.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh periklanan kartu kredit ANZ dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli? 2. Bagaimana pengaruhpenjualan pribadi kartu kredit ANZ dalam

meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli? 3. Bagaimana pengaruhpromosi penjualan kartu kredit ANZ dalam

meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli? 4. Bagaimana pengaruhpublisitas kartu kredit ANZ dalam meningkatkan

volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli?

5. Bagaimana pengaruhpemasaran langsung kartu kredit ANZ dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli?


(23)

8 1.3. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu identifikasi bauran promosi yang terdiri dari variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi dan hubungan masyarakat yang dijalankan oleh Bistronomix CafeMedan Delidi khususkan untuk pemegang kartu kredit ANZ.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telat diuraikan diatas adapun yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Mengetahui pengaruh perikalanan kartu kredit ANZ dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

2. Mengetahui pengaruhpenjualan pribadi kartu kredit ANZ dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

3. Mengetahui pengaruhpromosi penjualan kartu kredit ANZ dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

4. Mengetahui pengaruh publisitas kartu kredit ANZ dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

5. Mengetahui pengaruhpemasaran langsung kartu kredit ANZdalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

1.5. Manfaat Penelitian


(24)

9

1. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atau informasi sebagai pengambilan keputusan oleh manajemen dalam memutuskan bauran promosi yang tepat dan cermat.

2. Bagi akademis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi akademisi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang bauran promosi.

3. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bauran promosi yang tepat dalam menghadapi persaingan.


(25)

10

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya indivindu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menpertukarkan barang dan jasa yang bernilai tersebut dengan pihak lain. Lamb, Hair, McDaniel (2001, p6) pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan indivindu dan organisasi.

2.2. Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler(2002, p18) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Untuk membantu tercapainya tujuan strategi pemasaran. Maka diciptakanlah alat-alat yang membentuk suatu bauran pemasaran yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Kotler mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut dengan 4 P dalam pemasaran yang terdiri dari Product, Place, Price, and Promotion. Penjelasan mengenai variabel-variabel bauran pemasaran adalah sebagai berikut:


(26)

11

a) Produk (Product), menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) produkadalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Ditinjau dari segi produk atribut-atribut seperti kualitas produk yang baik, pelayanan yang memuaskan, merek dagang yang terkenal merupakan beberapa atribut yang dapat meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan.

b) Harga(Price), menurut Kotler (2001:439) ”Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa”.Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi, dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif. Komponen harga merupakan salah satu komponen dari bauran pemasaran yang tidak boleh diabaikan peranannya dalam mempengaruhi besar kecilnya volume penjualan bagi perusahaan.

c) Tempat/Distribusi(Place), menurut Philip Kotler (2009:184), tempat/distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Sebagai salah satu variabel bauran pemasaran, tempat/ distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada


(27)

12

waktu dan tempat yang tepat. Pengiriman barang (delivery) yang tepat waktu akan memperkecil konsumen berpindah ke produsen lain.

d) Promosi (Promotion), Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan. Promosi yang efektif terjadi apabila suatu perusahaan / produsen dapat mempengaruhi minat dan daya beli konsumen terhadap suatu produk.

2.3. Promosi

Tjiptono (2001:219) menyatakan bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Pada hakekatnya promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna baginya, maka konsumen tidak akan pernah membelinya.

Meskipun sebuah produk perusahaan telah diproduksi, diberi harga, dan distribusikan dengan tepat, namun masih harus dipromosikan. Umumnya perusahaan menggunakan promosi sebagai tambahan atas strategi pemasaran yang lain (strategi produk, penentuan harga, dan distribusi). Suatu kualitas produk yang diberi harga denganpantas tidak akan dapat terjual kecuali jika dipromosikan , sehingga konsumen mengetahuinya. Untuk memberi tahu konsumen mengenai


(28)

13

produk baru, dapat digunakan promosi ketika memperkenalkan produk tersebut. Promosi juga dapat mengingatkan konsumen bahwa produktersebut ada. Terlebih, dalam mengingatkan konsumen tentang kualitas produk dan keuntungan yang ditawarkan melebihi produk pesaing. Promosi juga mencakup insentif khusus untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk tertentu. Promosi juga dapat digunakan dalam jangka panjang untuk mempertahankan kesan atas suatu produk dan mempertahankan pangsa pasarnya.

2.4. Tujuan Promosi

Menurut Tjiptono (2001 : 221) tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, memengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa :

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. c. Menyamakan perubahan harga pada pasar.

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk.

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. f. Meluruskan kesan yang keliru.

g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. h. Membangun citra pembeli.

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk : a. Membentuk pilihan merek.


(29)

14

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorng pembeli untuk belanja saat itu juga.

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman). 3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas :

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. 2.5. Bauran Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa bauran promosi (promotionmix) menurut Kotler (2003:604) terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion) ,hubungan masyarakat dan publisitas (publicrelationandpublicity), pemasaran pribadi (personalselling), dan pemasaran langsung (direct marketing).

2.5.1. Periklanan (Advertising)

Menurut Kotler (2003:814), definisi iklan adalah bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yangperlu dibayar. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun


(30)

15

sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan,perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu :

1. Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative). 2. Memengaruhi khalayak untuk membeli (persuading).

3. Menyegarkan informasi yang telah diterima oleh khalayak (reminding). 4. Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan

mencerna informasi (entertaiment ) Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a) Public Presentation, Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan

yang sama tentang produk yang diiklankan.

b) Pervasiveness, Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk

memantapkan penerimaan informasi.

c) Amplified Expressiveness, Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan

produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.

d) Impersonality, Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan

dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).


(31)

16 2.5.2. Penjualan Pribadi(Personal Selling)

Menurut Kotller (2005:249) penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat-sifat penjualan pribadi (personal selling) antara lain :

1. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan

interaktif antara 2 orang atau lebih.

2. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam

hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yan lebih akrab.

3. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk

mendengar, memperhatikan dan menanggapi.

Aktivitas penjualan pribadi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.

2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

3. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan

kepada pelanggan.

4. Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,

mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan

5. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. 6. Information gatheringyaitu melakukan riset dan intelijen pasar.


(32)

17 2.5.3. Promosi penjualan ( Sales Promotion)

Menurut Basu swastha (1998:279)promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barangyang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying(pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan menjadi :

a) Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir.

b) Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.

c) Mendukung dan mengoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan. Menurut Kotler (2001:98-100) promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Customer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

merangsang / mendorong pelanggan untuk membeli.

2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

mendorong/merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor.


(33)

18

3. Sale-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

memotivasi armada penjual.

4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan ‘mendidik’ pelanggan.

Secara keseluruhan teknik-teknik promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang berdampak pada jangka sangat pendek. Malah kadang-kadang Penjualan hanya meningkat selama kegiatan promosi penjualan berlangsung. Promosi penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas pelanggan terhadap produk lain, bahkan promosi penjualan yang terlalu sering dapat menurunkan citra kualitas barang/jasa tersebut, karena pelanggan dapat menginterpretasikan bahwa barang/jasa tersebut berkualitas rendah atau termasuk kategori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari iklan.

2.5.4. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Menurut Onong Uchjana Effendy (2006:23) hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok tersebut adalah mereka yang terlibat, yang memiliki kepentingan dan dapat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan,


(34)

19

khalayak/orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. Dalam pelaksanaanya public relations dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi public relation dalam struktur organisasi.

2.5.5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Menuruut Philip Kotler (2007:288) mengemukakan bahwa pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan. Pemasar langsung mencari tanggapan yang dapat diukur, khususnya pesanan pelanggan. Hal ini kadang-kadang disebut pemasaran pesanan langsung. Dewasa ini, banyak pemasar langsung menggunakan pemasaran langsung untuk membina jangka panjang dengan pelanggan.

2.6. Strategi Bauran Promosi

Strategi bauran promosi berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Tugas tersebut tidaklah mudah mengingat efektifitas masing-masing metode berbeda dan setiap metode kadang-kadang tumpang tindih (overlap) dengan metode lain. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan bauran promosi :


(35)

20 2.6.1.Faktor Produk

Yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli, dikonsumsi, dan dipersepsikan. Apabila produk itu adalah produk industri yang bersifat teknis, Personal selling paling tepat untuk mempromosikannya, karena penjual harus memberikan penjelasan-penjelasan teknis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan. Sebaliknya untuk produk konsumen ada beberapa pendekatan. Untuk convenience product yang sifat distribusinya intensif, mass selling adalah metode promosi yang efektif. Untuk i yang mana pembeli harus memilih, perusahaan harus menggunakan promosi penjualan. Sedangkan untuk specialty product dan unsought productperusahaan harus menggunakan personal selling.

2.6.2. Faktor Pasar

Terdapat tahap – tahap yang biasa disebut dengan PLC (Product Life Cycle). Tahap – tahapnya adalah sebagai berikut :

a. Tahap perkenalan. Penekanan utama untuk produk konsumsi ada pada iklan, guna menginformasikan keberadaan produk dan menciptakan permintaan awal yang didukung oleh personal selling dan sales promotion.

b. Tahap pertumbuhan. Dengan adanya peningkatan permintaan dan masuknya pesaing, maka metode promosinya digeser pada iklannya saja.

c. Tahap kedewasaan. Promosi yang diberikan untuk membedakan produk perusahaan dari milik pesaing.

d. Tahap penurunan. Produk yang dipromosikan mengalami masa penurunan dalam hal permintaan karena sedikitnya jumlan iklan yang dipublikasikan.


(36)

21

Apabila persaingan sangat ketat, ketiga metode promosi (personal selling, mass selling dan sales promotion) dibutuhkan untuk mempertahankan posisi produk. Sebaliknya pada persaingan yang sangat terbatas, penekanan promosi dapat hanya pada mass selling atau personal selling.

2.6.3. Faktor Pelanggan

Pelanggan rumah tangga lebih tepat dipengaruhi oleh iklan, sedangkan jika sasaran yang dituju adalah pelanggan industri, maka perusahaan harus menggunakan personal selling agar dapat memberi penjelasan – penjelasan dan jasa – jasa tertentu ang berkaitan dengan produk.Dalam kaitannya dengan sasaran yang dituju, ada dua strategi yang dapat digunakan, yaitu :

a. Push strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara, dengan

tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual serta mempromosikan produk yang dihasilkan produsen.

b. Pull strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir

dengan tujuan agar mereka mencarinya pada perantara, kemudian memesan produk yang dicari konsumen kepada produsen

Personal selling lebih baik digunakan pada geografis pada yang kecil dan penduduknya padat. Sebaliknya jika geografis pasar semakin luas dan penduduknya jarang, iklanlah yang lebih sesuai.

2.6.4. Faktor Anggaran

Jika perusahaan memiliki dan promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Sebaliknya bila dana yang


(37)

22

tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih personal selling, promosi penjualan, atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional.

2.6.5. Faktor Bauran Pemasaran

Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkolerasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Dalam kasus demikian, maka penggunaan iklan lebih tepat untuk mengomunikasikan kualitas dari produk-produk yang harganya mahal. Jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristiknya mensyaratkan penggunaan personal selling, sedangkan bila secara tidak langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual yang dipakai.Sebagaimana halnya dengan produk,merek juga memiliki daur hidup. Pada tahap pengenalan, suatu merek baru memerlukan iklan yang gencar untuk memperkenalkannya. Memasuki tahap pertumbuhan, iklan harus dikombinasikan dengan personal selling. Setelah tahap ini segala aktivitas promosi mulai menurun, sehingga pada tahap kedewasaaan pemasar dapat menerapkan life-extension strategy, harvest, atau memperkenalkan merek baru lagi.

2.7. Penjualan

MenurutBasu Swastha DH (2004 :403) penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.


(38)

23 2.7.1. Tujuan Penjualan

Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukankeberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Basu SwasthaDH (2004 : 404) tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu:

1. Mencapai volume penjualan. 2. Mendapatkan laba tertentu.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

2.7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha (1998 : 129) sebagai berikut :

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual adalah:

a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan. b. Harga produk atau jasa.


(39)

24 2. Kondisi Pasar

Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi pembelian serta keinginan dan kebutuhannya.

3. Modal

Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. Modal perusahaan dalam penjelasan ini adalah modal kerja perusahaan yang digunakan untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan, misalnya dalam menyelenggarakan stok produkdan dalam melaksanaan kegiatan penjualan memerlukan usaha seperti alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan sebagainya.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan.

5. Faktor-faktor lain

Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.


(40)

25 2.8. Volume Penjualan

Menurut Kotler (2000 : 68) volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Volume penjualan tidak memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai. Seandainya volume penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya bila volume penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga menurun. Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan, diantaranya adalah :

1) Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen melihatnya.

2) Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

3) Mengadakan analisa pasar.

4) Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial. 5) Mengadakan pameran.

6) Mengadakan discount atau potongan harga.

2.9. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan

Tingkat volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba dapat diperoleh dengan melalui


(41)

26

pemuasan konsumen. Dapat dikatakan bahwa sebenarnya laba yang dicapai suatu perusahaan merupakan pencerminan dari usaha perusahaan yang memberikan kepuasan, di mana untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus dapat menyediakan barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan , perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta memperkuat posisinya di dalam membina kelangsungan hidupnya. Menurut Sofjan Assauri (2009:23), penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

Promosi merupakan salah satu aspek dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan dan perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan dalam setiap periodenya perusahaan perlu mengadakan promosi untuk memperkenalkan produknya pada pembeli dan masyarakat sehingga mereka tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikemukakan bahwa promosi berpengaruh terhadap penjualan dimana dengan melakukan kegiatan promosi, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penjualan karena promosi untuk mempengaruhi konsumen agar mau mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.


(42)

27

Dalam memasarkan produk Bistromonix Cafe Medan Delipada bagian pemasaran menjalankan beberapa strategi promosi yang dapat menunjang penjualan. Strategi promosi yang dilaksanakan dapat berupa: periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, publisitas. Dari data-data bauran promosi tersebut akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda, dimana x adalah bauran promosi yang dijalankan dan yadalah jumlah penjualan produk Bistromonix Cafe Medan Deli.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat lebih lanjut dituangkan dalam bentuk bagan atau gambar berikut ini:

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Bauran Promosi

Periklanan (x1)

Penjualan Pribadi (x2)

Promosi Penjualan (x3)

Volume Penjualan (y)

Publisitas (x4)

Pemasaran Langsung (x5)


(43)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakanpenelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2004: p.11) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untukmengetahui hubungan antara dua variabelatau lebih. Penelitian asosiatif mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkandengan penelitian deskriptif dan komparatif.

Menurut Sugiono ( 2009:15), penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme, dapa digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah disampaikan.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian ini dilakukan yaitu di Bistronomix Cafe di Jl.Perintis Kemerdekaan No.3 K-L Medan Deli, Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih tempat ini dikarenakan tempat ini merupakan perusahaan pendatang baru di bisnis restoran yang menggandeng penerbit kartu kredit. Peneliti ingin meneliti bauran promosi yang tepat untuk meningkatkan


(44)

29

volume penjualannya. Rencana penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2015.

3.3. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok yang dikemukakan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bauran promosi perikalanan kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

2. Bauran promosipenjualan pribadi kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

3. Bauranpromosi penjualan kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

4. Bauranpromosipublisitas kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

5. Bauranpromosipemasaran langsung kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan pada Bistronomix Cafe Medan Deli.

3.4. Definisi Konsep

Definisi konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Bauran promosi/bauran komunikasi pemasaran merupakan perpaduan khusus dari alat promosi yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan nilai komunikasi dan membangun hubungan dengan konsumen(Kotler, Armstrong 2010:426).

2. Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan


(45)

30

dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba( Marwan 1991:15 ).

3.5.Defenisi Operasional

Definisi operasional variabel yang diteliti tampak seperti dibawah ini: 1. Variabel dependen (y)

Variabel dependen (y) dalam penilitian ini adalah volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli.

2. Variabel independen (x)

Variabel independen (x) dalam penelitian ini adalah lima komponen dari bauran promosi yakni periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, publisitas dan pemasaran langsung digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli selama tahun 2012 sampai dengan 2014dalam mempengaruhi peningkatan volume penjualan.

Variabel independen terdiri atas:

1. Periklanan (x1) adalah salah satu cara yang oleh Bistronomix Cafe Medan Deli dalam memperkenalkan produk kepada khalayak ramai melalui media cetak dan elektronik.

2. Penjualan Pribadi (x2) adalah salah satu teknik yang digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli untuk bertemu langsung dengan calon pembeli.

3. Promosi penjualan (x3) adalah salah satu teknik penjualan yang dilakukan olehBistronomix Cafe Medan Deli dalam memperkenalkannya produknya secara langsung.


(46)

31

4. Publisitas (x4) adalah promosi yang biasanya dilakukan oleh praktisi untuk membujuk, mempengaruhi, mengubah, menarik emosi konsumen agar membeli produk tersebut.

5. Pemasaran Langsung (x5) adalah salah satu teknik yang digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli dalam memperkenalkan poduk melalui media komunikasi.

3.6.Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari keterangan langsung yang diberikan oleh sumber pertama dari hasil pengamatan langsung maupun wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga berupa

informasi tulisan dan bahan dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta buku-buku referensi lainnya yang diperoleh melalui Library Research.

3.7.Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Lapangan

Yaitu penulis mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan melalui pengamatan yang dilakukan pada perusahaan yang diteliti (observasi).

b. Penelitian Kepustakaan

Yaitu penelitian yang diperoleh dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur, dokumentasi yang terkait dengan objek dan sasaran yang diteliti.


(47)

32 3.8.Teknik Analisis Data

Dari hasil penelitian yang dikumpulkan maka selanjutnya akan dapat disajikan metode analisis sebagai berikut:

1. Uji Statistik Deskriptif, untuk menguraikan variabel bauran promosi terhadap volume penjualan Bistromonix Cafe Medan Deli.

2. Uji Asumsi Klasik, untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Terdapat kemungkinan data aktual tidak memenuhi semua asumsi klasik ini. Beberapa perbaikan, baik pengecekan kembali dataoutlier maupunrecollecterror data dapat dilakukan. Uji asumsi klasik yang dikemukakan dalam model ini antara lain:

a. Uji multikolinearitas, untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat atau terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko).

b. Uji autokorelasi, untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.

c. Uji heteroskedastisitas, untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau terdapat ketidaksamaan varians dari rersidual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

d. Uji normalitas, untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.


(48)

33

e. Uji linearitas,dilakukan dengan melihat scatterplot antara standar residual dengan prediksinya. Bila sebaran tidak menunjukkan pola tertentu maka dikatakan asumsi linieritas memenuhi syarat.

3. Uji Regresi Berganda yakni suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel bauran promosi terhadap peningkatan volume penjualan Bistromonix Cafe Medan Deli. Analisis regresi berganda menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yakni:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ e Dimana:

Y = Volume Penjualan a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari variabel X1 X1 = Penjualan pribadi

b2 = Koefisien regresi dari variabel X2 X2 = Promosi penjualan

b3 = Koefisien regresi dari variabel X3 X3 =Publisitas

b4 = Koefisien regresi dari variabel X4 X4 = Periklanan

b5 = Koefisien regresi dari variabel X5 X5 = Direct Marketing


(49)

34 e = Error

Data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan program olah datakomputer menggunakan software SPSS 20 untuk menghasilkan nilai koefisien determinasi yang lebih akurat.

3.9. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat.Adapun uji hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

3.9.1. Uji �� (Koefesien Determinasi)

Koefisien determinasi (coefficient of determination atau�2) digunakan untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel penjelas (variabel bebas). Definisi khusus ini memiliki penafsiran yang valid (valid interpretation) apabila model estimasi (model regresi) mengandung konstanta. Nilai �2tergantung jumlah kuadrat residu (∑e2), apabila dimasukkan suatu variabel tambahan kedalam model regresi (persamaan regresi) akan mengakibatkan ∑e2 menjadi kecil dan akibatnya �2akan meningkat.


(50)

35

Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted �2) adalah koefisien determinasi yang mempertimbangkan (disesuaikan dengan) derajad bebas. Derajad bebas besarnya tergantung dengan banyaknya variabel penjelas (variabel bebas). Rumus �2 dan adjusted �2 sebagai berikut :

Model Estimasi :

�� = b1 yx1 + b2 yx2 + b3 yx3 + b4 yx4 + b5 yx5

��

Adjusted ��= 1 – (1- R2)(�−�) (�−�)

n = Banyaknya observasi k = Banyaknya variabel bebas 3.9.2. Uji F

Menurut Sugiyono (2005:266) uji F digunakan untuk mengetahuipengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen.

1. Jika �ℎ�����<������, maka independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika �ℎ�����>������, maka variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.


(51)

36

Menurut Sugiyono (2005:264), uji t digunakan untuk menguji sendirisendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel x) dengan variabel dependen (variabel y). Uji t dirumuskan sebagai berikut:

dimana: t = observasi r = koefisien

n = banyaknya observasi

dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) syaratnya:

1. Jika �ℎ����� >������, maka variabel independen mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika �ℎ����� <������, maka variabel independen tidak mempunyai


(52)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Bistronomix Cafe Medan Deli merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis bidang makanan yang didirikan oleh Bapak Hendra Wijaya dengan mitra kerjanya Bapak Asuk yang didirikan pada Oktober 2013. Berawal dari kesenangan berkumpul dengan teman-teman seusai mengurus bisnis yang lain, Bapak Hendra yang merupakan keturunan Tianghoa ini mempunyai ide untuk mendirikan sebuah cafedengan inovasi tempat makan yang nyaman sekaligus tempat nongkrong yang menyenangkan.

Bistronomix Cafe terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 3 K-L Medan Deli dan memiliki kapasitas sekitar 250 orang.Bistronomix Cafe menyedikan tipe makanan western, oriental, dan masakan Indonesia. Tipe minuman yang ditawarkan yaitu juice, mocktail, hot coffee, ice coffee, ice blendedcoffee, frozen beer, dan cocktail. Target pasar Bistronomix Cafe dari semua kalangan pria dan wanita baik dewasa, remaja maupun anak-anak dan


(53)

38

mencakup semua profesi. Harga makanan berkisar Rp.18.000,00 – Rp.230.000,00/ porsi dan untuk produk minuman Rp.8.000,00 – Rp60.000,00/porsi. Saat ini Bistronomix Cafe masih memiliki satu gerai cafe.

Sebagai pedoman kerja tentunya perusahaan ini memiliki visi, misi, dan tujuan untuk mengarahkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan. Berikut adalah visi, misi dan tujuan perusahaan dari Bistronomix Cafe :

4.1.1. Visi Perusahaan

Menjadi cafe dan restoran yang paling nyaman sebagai tempat hangout dengan menyediakan frozen beerserta mengutamakan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang terbaik, sehingga menjadi pilihan utama dan terkemuka dalam bisnis restoran di Sumatera Utara.

4.1.2. Misi Perusahaan

a. Memberikan kesenangan dengan pelayanan yang baik dan tempat yang menyenangkan.

b. Fokus dan memiliki keutamaan dalam memperhatikan penggunaan bahan baku dan proses pengelolaan bahan baku untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

c. Meningkatkan produk dan pelayanan dengan mengembangkan inovasi baru.

d. Membangun loyalitas pelanggan dengan berusaha memenuhi segala kebutuhan pelanggan.


(54)

39

e. Menciptakan keterbukaan dan kenyamanan terhadap setiap karyawan dan pelanggan.

f. Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk menjadi cafe yang diminati pelanggan.

4.1.3.Tujuan Perusahaan

a. Tujuan jangka pendek:

Meningkatkan jumlah pelanggan yang datang untuk membeli produk dengan cara peningkatan kualitas pelayanan dan produk serta cepat dalam memberikan tanggapan terhadap pelanggan.

b. Tujuan jangka panjang:

Penambahan kapasitas restoran dan membangun cafe di beberapa lokasi untuk mengantisipasi permintaan pasar.Memperluas jangkauan pasar untuk melayani masyarakat luas.

4.1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menurut Robbins (1994) "Pengakuan organisasi akan adanya kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara formal." Oleh karena itu struktur organisasi perusahaan adalah sebuah garis hierarki yang ada dan berlaku pada perusahaan. Di dalam struktur terdapat penggambaran yang jelas mengenai berbagai macam tingkatan posisi


(55)

40

yang ada di perusahaan tersebut. Adapun struktur organisasi yang dimiliki Bistronomix Cafe Medan Deli sebagai berikut :

Gambar 4.1.


(56)

41

Sumber : Bistronomix Cafe Medan Deli

4.1.5. Tugas dan Wewenang

Pemilik Perusahaan Hendra dan Asuk

Staff Keuangan Lini Kasir 1. Vivi 2. Rika 3. Tita Purchasing and Inventory Yul i Manager Irwanto Kapten Bartender Ibrahim Bartender 1. Tama 2.Raju 3. Uli 4. Ilham Kapten Waiter Syahrial Waiter 1.Januardi 2. Jack 3. Ester 4. Herdi 5. Dani 6. Dedi 7. Ubat 8. Deni Security Ripi Cheff Putra Cook Helper 1. Agus 2. Eqi 3. Agung Bucher Ari Steward Lelor Helper 1. Ocit 2. Lena 3. Dayat Direktur Asiong Wakil Direktur Raymond


(57)

42

Wewenang adalah dasar untuk bertindak, berbuat dan melakukan kegiatan/aktivitas perusahaan. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi.Adapun yang menjadi tugas-tugas dari setiap jabatan di Bistronomix Cafe Medan Deli sebagai berikut :

1. Direktur

a. Mengatur perusahaan secara keseluruhan.

b. Mengambil keputusan perusahaan yang dinilai sangat penting bagi perkembangan perusahaan.

c. Memonitor kondisi dan perkembangan perusahaan.

d. Mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan. 2. Wakil Direktur

a. Membantu tugas Direktur mengurus perusahaan.

b. Memberi masukan atas keputusan yang akan dibuat oleh Direktur. c. Memonitor kondisi dan perkembangan perusahaan.

3. Manajer

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di dapur dan cafe mengenai karyawan dan pelanggan.

b. Mengawasi jalannya operasional dalam perusahaan.

c. Mengkoordinasikan bawahan terkait langsung dengan kegiatan operasional.


(58)

43

e. Memantau segala aktivitas sehari-hari yang berjalan pada cafe. 4. Kapten Waiter

a. Memimpin jalannya briefing tim.

b. Menangani pembimbingan atau pelatihan karyawan baru. c. Memberikan laporan penilaian karyawan kepada manager. d. Memastikan terlaksananya general cleaning setiap bulan. e. Menangani keluhan pelanggan restoran.

5. Waiter

a. Melayani langsungapa yang dibutuhkan pelanggan. b. Menanggapi langsung segala komentar dari pelanggan.

c. Bertanggung jawab langsung kepada pelanggan yang dilayani.

d. Memberikan laporan kepada supervisor terhadap komplain dari pelanggan. 6. KaptenBartender

a. Mencatat rekap penjualan minuman setiap bulan saat tutup buku perusahaan.

b. Memimpin jalannya briefing tim.

c. Melaporkan inventory barang yang berada di area Bar. d. Mengontrol kinerja anggota Bartender.


(59)

44

a. Mempersiapkan bahan baku minuman yang akan diolah sesuai pesanan pelanggan.

b. Membuat minuman yang telah dipesan pelanggan. c. Bertanggung jawab atas minuman yang telah dibuat. d. Melakukan order barang Bar kepada bagian Purchasing.

e. Memberikan laporan kepada Kapten Bartender terhadap komplain pelanggan mengenai minuman.

8.Chef

a. Mengelola dapur yang menjadi tanggung jawabya. b. Menyusun menu

c. Membuat standard recipe beserta food cost nya d. Membuat purchase order( bahan-bahan ). e. Memimpin staff dan bawahannya.

f. Mengawasi dan mengkoordinasi segala kegiatan yang berlangsung di dapur.

g. Memberikan laporan harian untuk diserahkan ke Manager. 9. Helper

a. Bertanggung jawab atas pembuatan desserts.

b. Membantu Cook Helper dalam mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan diolah.

c. Memberikan laporan kepada chef terhadap komplain pelanggan mengenai desserts.


(60)

45

a. Membantu chef dalam mengolah bahan baku menjadi makanan yang di pesan pelanggan.

b. Melaporkan kepada chef mengenai persediaan bahan-bahan makanan. 11. Bucher

a. Membantu chef dalam mempersiapkan bahan-bahan makanan khusus daging yang akan diolah.

b. Melaporkan kepada chefmengenai persediaan dan kualitas daging. 12. Steward

a. Bertanggung jawab atas tampilan makanan.

b. Mempersiapkan makanan di dapur yang nantinya akan diambil waiter untuk dibawakan ke pelanggan.

c. Memberikan laporan kepada chef terhadap komplain pelanggan mengenai tampilan makanan.

d. Mencuci piring bekas makan pelanggan. 13. Staff Keuangan

a. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. b. Mempersiapkan budget untuk keperluan perusahaan. c. Menyimpan dan mengolah data-data perusahaan.

d. Mengkoordinasikan staf terkait dalam melaksanakan tugasnya. e. Memberikan laporan kepada director mengenai keuangan. 14. Purchasing and Inventory


(61)

46

a. Melayani pembayaran/transaksi dengan pelanggan Purchasing and Inventory.

b. Berhubungan langsung dengan supplier. c. Mengatur persediaan bahan baku. d. Melakukan pembelanjaan bahan baku. 15. Kasir

a. Melayani pembayaran tunai dan non tunai atas perbelanjaan pelanggan. b. Menghitung hasil penjualan yang di peroleh setiap hari.

c. Melaporkan hasil penjualan harian kepada staff keuangan. d. Bertanggunng jawab atas penjualan rokok dan stok rokok. 16. Securiti

a. Bertanggung jawab atas keamanan cafe.

b. Mengatur dan menjaga keamanan kendaraan pelanggan. c. Melaporkan komplain pelanggan kepada Manager. 4.2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini data yang disajikan yaitu analisis deskriptif, analisis kuantitatif, analisis uji klasik, analisis linear berganda, dan analisis uji hipotesis.


(62)

47

Dari keseluruhan bauran promosi (promotional mix) tidak semuanya digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli. Bauran promosi yang digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli dapat dikelompokkan ke dalam dua bauran promosi yaitu (1) periklanan, (2) penjualan pribadi.

1. Periklanan (Advertising)

Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli digunakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk yang dimiliki kepada konsumen pemilik kartu kredit ANZ. Pelaksanaan promosi melalui media periklanan yang disponsori oleh Bank ANZ yaitu dengan menggunakan poster, kalender, iklan melalui website kuliner Medan.Biasanya periklanan tersebut menginformasikan adanya diskon belanja jika melakukan pembayaran dengan kartu kredit ANZ. Biaya diskon tersebut akan dihitung juga kedalam biaya periklanan.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi yang dilakukan oleh waiters Bistronomix Cafe Medan yaitu memastikan dulu konsumen merupakan pemegang kartu kredit ANZ kemudian menimbulkan preferensi pada produk tertentu, maka dengan cara tersebut menyebabkan calon pembeli atau pembeli potensial sulit untuk tidak memperhatikan dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh seorang tenaga penjualan perorangan atau waiters sehingga mempengaruhinya untuk membeli produk yang ditawarkan.


(63)

48

Beberapa item produk Bistronomix Cafe Medan memiliki reward untuk setiap penjualannya sehingga bagi waiters yang berhasil menjual produk tersebut akan mendapat bonus seperti komisi langsung yang akan ditambahkan pada gaji yang nanti diterima. Oleh karena itu setiap waiters berusaha membujuk pemegang kartu kredit ANZ untuk membeli produk yang ditawarkan. Adapun jumlah bonus yang diterima waiters selanjutnya akan dihitung kedalam biaya penjualan pribadi. 4.2.2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah analisis informasi data mentah ke dalambentuk yang mudah dipahami atau diinterpretasi. Tujuan utama analisis statistik ini adalah untuk menentukan faktor-faktor penyebab suatu permasalahan dankemudian membuat program untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan dilapangan. Biasanya bentuk interpretasinya dapat berupa tabel frekuensi, grafik,ataupun teks yang akan memudahkan dalam proses analisis berikutnya.

Ujiini memuat deskriptif statistikmengenai beberapa variabel bauran promosi kartu kredit ANZ yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini.

Tabel 4.1. Deskriptif Statistik Descriptive Statistics


(64)

49

Iklan 30 20100 99960 71813,33 19379,531

Penjualan Pribadi 30 102300 571050 308295,30 118747,190

Valid N (listwise) 30

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Pada tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa variabel iklan memiliki nilai terendah sebesar 20,100 dan nilai tertinggi sebesar 99.960 dengannilairata-ratanya

sebesar71.813,33danstandar deviasinya (tingkat sebaran datanya)sebesar19379,531. Variabel penjualan pribadi memiliki nilai terendah

sebesar 102.300dan nilaitertinggi sebesar571050dengannilai rata-ratanya sebesar308.295,30dantingkat sebarandatanyasebesar118747,190.

4.2.3. Analisis Kuantitatif

Dalam membahas analisis tentang pengaruh bauran promosi kartu kredit ANZ terhadap volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli, berikut ini akan dikemukakan data tentang total biaya dari bauran promosi yang telah digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli pada periode 2012-2014. Adapun total biaya bauran promosi Bistronomix Cafe Medan Deli sebagai berikut :

Tabel 4.2.


(65)

50

Tahun 2012 Biaya Iklan (Rp) Biaya Penjualan Pribadi (Rp)

Januari 78.800 186.250

Februari 69.700 286.250

Maret 89.150 267.810

April 71.050 316.780

Mei 46.250 162.800

Juni 86.990 415.490

Juli 79.126 461.521

Agustus 57.890 268.108

September 82.962 397.700

Oktober 50.600 289.675

November 99.292 378.200

Desember 99.960 571.050

Tahun 2013 Biaya Iklan (Rp) Biaya Penjualan Pribadi (Rp)

Januari 66.700 122.850

Februari 20.100 242.000

Maret 26.300 102.300

April 89.800 329.800

Mei 93.550 273.550

Juni 81.000 421.000

Juli 62.000 242.000

Agustus 69.600 126.600

September 80.500 380.500

Oktober 73.250 103.000

November 84.400 384.400

Desember 90.450 509.450


(66)

51

Sumber : Bistronomix Cafe Medan Deli

Adapun volume penjualan yang diperoleh Bistronomix Cafe Medan Deli pada periode 2012-2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3.

Volume Penjualan Bistromonix Cafe Medan Deli (Rp)

Sumber : Bistronomix Cafe Medan Deli

4.2.4. Pengujian Asumsi Klasik

Januari 72.857 238.100

Februari 60.580 421.920

Maret 67.108 325.720

April 89.700 316.872

Mei 62.880 391.552

Juni 51.855 315.611

Bulan Nilai Penjualan 2012 Nilai Penjualan 2013 Nilai Penjualan 2014

Januari 412.549.000 447.908.200 416.883.800 Februari 561.827.500 561.241.570 478.207.277 Maret 446.392.000 416.267.907 561.576.900 April 430.623.100 427.634.799 462.782.968

Mei 415.392.450 492.623.892 478.297.855

Juni 449.783.200 418.587.070 417.862.590 Juli 453.472.600 529.393.582

Agustus 453.241.500 572.364.280 September 467.152.000 572.644.450 Oktober 469.673.900 485.299.600 November 472.046.700 462.968.270 Desember 511.139,700 568.915.800


(1)

62

�ℎ����� (2,807)>������ (1,703) hal inimenunjukkan bahwa penjualan pribadi memberikan pengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang berbunyi, “Bauran promosi periklanan kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli”, bisa terbukti secara statistik dan dapat diterima. Kemudian dapat disimpulkan pula bahwa hipotesis 2 yang menyebutkan bahwa bauran promosi kartu kredit ANZ berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli dapat diterima dan dibuktikan secara statistik.Selanjutnya hipotesis 3,4, dan 5 menyebutkan bahwa bauran promosi kartu kredit ANZ dengan variabel promosi penjualan, publisitas dan pemasaran langsung berpengaruh dalam meningkatkan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli tidak dapat diterima, dikarenakan ketiga variabel ini tidak digunakan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli dalam meningkatkan volume penjualan melalui kartu kredit ANZ.

Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa periklanan (Advertising)tidak berpengaruh positif namun signifikan terhadap volume penjualan, sedangkan penjualan pribadi (Personal Selling) memberikan pengaruh yangpalingbesarterhadap volume penjualan. Perusahaan hendaknya terus mengefektifkan pelaksanaan bauran penjualan pribadi (Personal Selling) dikarenakan variabel periklanan tersebut merupakan variabel yang memilikipengaruh dominan terhadap volume penjualan. Sedangkan arah hubungan pengaruhpenjualan pribadi terhadap volume penjualan adalah positif,


(2)

63

berarti semakin tinggi pelaksanaan penjualan pribadi makadiharapkan akan semakin tinggi volume penjualan yang didapatkan.

Menurut Stanton (2002 : 456), dengan menggunakanbauran promosi, perusahaan mengharapkan untuk dapat menaikkan volume penjualan produk dengan hargateretentu. Juga diharapkan bahwa bauran promosi akan memepengaruhi elastisitas permintaan akan produk itu.Maksudnya perusahaan menginginkan agar jumlah permintaan atau penjualan turun sedikit saja jika harga naik dan jika harga turun, perusahaan menginginkan jumlah permintaan atau penjualan naik banyak. Adapun halyang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini adalah dengan cara semakin menggiatkan penjualan pribadi yang dilakukan dengan menginformasikan kembali promo produk dalam discount maupun

voucher yang sedang berjalan untuk selanjutnya mempengaruhi konsumen


(3)

64

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan sesuatu yang dijelaskan secara ringkas, singkat dan jelas dari bab-bab terdahulu terutama dari bab hasil penelitian dan pembahasan. Dari uraian dan penjelasan tersebut maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan kegiatan promosi kartu kredit ANZ, Bistronomix Cafe Medan Deli melakukan dua jenis bauran promosi, yakni periklanan, penjualan pribadi. Berdasarkan hasilpenelitian ditemukan bahwa nilai (�2) sebesar 0,243 yang artinya kedua bauranpromosi yang dilakukan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli memiliki pengaruh simultan sebesar 24,3% terhadap nilai penjualan.

2. Dari hasil analisis mengenai kebijakan bauran promosi yang dilakukan oleh Bistronomix Cafe Medan Deli menunjukkan bahwa peningkatan biaya promosi variabel penjualan pribadi dalam kebijakan bauran promosi kartu kredit ANZ berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan Bistronomix Cafe Medan Deli.


(4)

65

3. Variabel bauran promosi yakni penjualan pribadi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Sedangkan variabel periklanan secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap volume penjualan.

5.2. Saran

Saran merupakan pertimbangan / argumen peneliti bagi pihak-pihak yang memanfaatkan hasil skripsi dan didasarkan pada hasil kesimpulan. Saran-saran yang bisa dikemukakan penulis setelah melakukan penelitian ini guna dapat dijadikan referensi untuk pihak Bistronomix Cafe Medan Deliadalah sebagai berikut:

1. Hendaknya pihak perusahaan lebih memperhatikan pemilihan promosi guna meningkatkan volumepenjualannya, sehingga informasi yang disampaikan tentang perusahaan lebih aktual dan dapatmeyakinkan konsumen untuk mengkonsumsi produk yang akhirnya dapat meningkatkan volumepenjualannya. Perusahaan dapat lebih mengintensifkan program penjualan pribadi yang jelasmemberikan pengaruh dominan terhadap peningkatan volume penjualan.

2. Perusahaan hendaknya memanfaatkan periklanan dengan meminimalkan biaya iklan dengan cara memasang iklan online pada situs kuliner Medan. Biaya iklan online ini lebih terjangkau dibanding mencetak spanduk ataupun brosur.


(5)

66

3. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hendaknya Bistronomix Cafe Medan Deli dapat lebih peka melihat persaingan yang terjadi dan menangkap apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan

Strategi, Edisi Pertama, Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan

Kedelapan. Liberty. Jakarta.

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Liberty.

Buchari, Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. Alfabeta.

E.Jerome Mccarthy dan Wiliam D.Perreaault. 2000. Dasar-dasar

Pemasaran, Erlangga, Jakarta.

Ibrahim, Johannes. 2004. Kartu Kredit : Dilematis Antara Kontra Dan

Kejahatan, Refika Aditama, Bandung.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 1996.Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi

V, jilid 2, Intermedia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007.Manajemen Pemasaran, Edisi

Kedua Belas, Jilid 2, dialih bahasakan oleh Benjamin Molan,

Jakarta: PT Indeks.

Kotler, P. (2004). Manajemen Pemasaran, Jilid-1, edisi Milenium. PT.Prehalindo. Jakarta.

Lamb, Hair, Mc-Daniel. 2001. Pemasaran Edisi Pertama ( Terjemahan

Oetaveria), Salemba Empat, Jakarta

Marwan Asri. 1991. Marketing, Cetakan Kedua,AMP YKPN, Yogyakarta. Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian. Edisi Pertama. Cetakan

Pertama. Medan: USU Press.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta.


(6)

67

Puguh, Suharso.2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis:

Pendekatan Filosofi dan Praktis, Cetakan Pertama. Jakarta:

Penerbit PT Indeks.

Sarton Sinambel, Rohayati. 2007. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Aquasolve Sanaria

Indrayana. 2009. Analsis Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Daniris di Sukoharjo

Darwin Eduardus. 2009. Pengaruh Saluran Distribusi Dan Biaya Promosi Terhadap Perubahan Volume Penjualan Nutrisari Dalam Kemasan Sachet Pada PT. Nutrexindo Prima Cabang Surabaya Suryawati. 2001. Upaya Peningkatan Volume Penjualan Melalui Kegiatan

Promosi Pada Perusahaan Meubel Harjanto Sragen.

Fajar Aryanto. 2003. Pengaruh Biaya Promosi Dan Distribusi Terhadap Volume Penjualan Di Perusahaan Handuk Lumintu, Juwiring Klaten