22 a. ExcusableCompensable Delay adalah keterlambatan yang beralasan dan
dapat dikompensasi. Kasus keterlambatan yang beralasan dan dapat dikompensasi adalah keterlambatan yang disebabkan oleh pihak pemilik
dalam kaitannya karena tidak dapat menyediakan jalan tempuh ke proyek, perubahan gambar rencana, perubahan lingkup pekerjaan
kontraktor, keterlambatan dalam menyetujui gambar kerja, jadwal, material, kurangnya koordinasi dan supervisi lapangan, pembayaran
tertunda, dan campur tangan pemilik yang bukan wewenangnya. Dalam kasus ini kontraktor berhak atas dispensasi waktu dan biaya ekstra.
b. ExcusableNon Compensable Delay adalah keterlambatan yang beralasan, tetapi tidak dapat dikompensasi. Kasus keterlambatan yang beralasan,
tetapi tidak dapat dikompensasi adalah keterlambatan yang diluar kemampuan baik kontraktor maupun pemilik. Sebagai contoh, cuaca
buruk, kebakaran, banjir, pemogokan buruh, peperangan, perusakan oleh pihak lain, larangan kerja, wabah penyakit, inflasieskalasi harga, dan
lain sebagainya. Kasus ini biasanya disebut dengan force majeur. c. Non-Excusable Delay adalah keterlambatan yang tidak beralasan. Kasus
keterlambatan yang tidak beralasan adalah keterlambatan yang disebabkan karena kegagalan kontraktor memenuhi tanggung jawabnya
dalam pelaksanaan proyek. Sebagai contoh, kekurangan dalam penyediaan sumber daya proyek manusia, alat, material, subkontraktor,
uang, kegagalan koordinasi lapangan, kegagalan perencanaan jadwal, produktivitas yang rendah, dan sebagainya. Dalam kasus ini kontraktor
akan terkena denda penalti sesuai dengan kontrak.
2.7 Faktor Risiko terhadap Keterlambatan Pelaksanaan Proyek
Konstruksi Berdasarkan sumber risiko dan faktor risiko pada penjelasan sebelumnya,
terdapat beberapa sumber dan faktor risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi. Sumber risiko dan faktor risiko
yang dapat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi tersebut selanjutnya dieliminasi dan disesuaikan dengan kondisi di wilayah perkotaan
23 Sarbagita. Eliminasi dilakukan dengan cara mempertimbangkan apakah faktor
risiko tersebut dapat muncul dan berpengaruh pada wilayah penelitian atau tidak. Apabila faktor risiko dianggap jarang muncul atau tidak berpengaruh maka faktor
risiko dihilangkan. Faktor risiko dan sumber risiko yang diidentifikasi dapat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi di wilayah perkotaan
Sarbagita dirangkum pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Faktor risiko terhadap keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi 12
No Sumber
Risiko Faktor Risiko
Referensi
1 Lingkungan
Alam Bencana Alam
Al-Bahar dan Crandall 1990, Kim dan Bajaj 2000, Zhi 1995,
Dey 2009
Terganggunya Pekerjaan Akibat Cuaca Buruk
Al-Bahar dan Crandall 1990, Zhi 1995, Chileshe 2012,
Sharma 2013, Flanagan dan Norman 1993
2 Lingkungan
Sosial Protes dari Masyarakat,
Pekerja, Ahli Lingkungan Al-Bahar dan Crandall 1990,
Kim dan Bajaj 2000, Skorupka 2003, Zhi 1995, Sharma
2013, Flanagan dan Norman 1993
Pencurian Material Peralatan di Lapangan
Zhi 1995, Chileshe 2012, Flanagan dan Norman 1993
3 Ekonomi
Kenaikan Harga Barang Akibat Inflasi
Al-Bahar dan Crandall 1990, Skorupka 2003, Zhi 1995,
Sharma 2013, Zou dan Couani 2012, Chapman 2001
Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang
Al-Bahar dan Crandall 1990, Kim dan Bajaj 2000, Zhi 1995,
Dey 2009, Chileshe 2012, Sharma 2013
4 Regulasi
Perubahan Peraturan Al-Bahar dan Crandall 1990,
Chapman 2001 Proses Persetujuan yang
Rumit dan Lama Al-Bahar dan Crandall 1990,
Zhi 1995, Sharma 2013, Zou dan Couani 2012
5 Tender dan
Kontrak Pembatalan Tender
Skorupka 2003 Kontrak yang Tidak Detail
Zhi 1995, Flanagan dan Norman 1993
24
No Sumber
Risiko Faktor Risiko
Referensi
6 Design
Perubahan dalam Design karena Kesalahan
Al-Bahar dan Crandall 1990, Chileshe 2012, Sharma 2013,
Chapman 2001
Perubahan Skup Pekerjaan Atas Permintaan Klien
Al-Bahar dan Crandall 1990, Dey 2009, Sandyavitri 2009
7 Manajemen
Proyek Kesalahan Pemilihan Tim
di Lapangan Skorupka 2003
Kesalahan Prioritas Penjadwalan Pekerjaan
Skorupka 2003 Koordinasi dan
Komunikasi yang Buruk Skorupka 2003, Zhi 1995, Dey
2009, Chileshe 2012, Sharma 2013, Zou dan Couani 2012,
Chapman 2001
Keterlambatan Merespon Permasalahan
Chapman 2001 Tidak Konsistennya Biaya,
Waktu dan Lingkup Pekerjaan
Sharma 2013 Permasalahan Keuangan
Pihak Owner dan Kontraktor
Chileshe 2012, Zou dan Couani 2012, Flanagan dan Norman
1993
Pembayaran yang Terlambat
Chileshe 2012, Chapman 2001
8 Proses
Konstruksi Kerusakan Material
Skorupka 2003, Zou dan Couani 2012, Smith, et al. 1999
Terganggunya Ketersediaan Material
Kim dan Bajaj 2000, Skorupka 2003, Zhi 1995, Sharma
2013, Sandyavitri 2009, Flanagan dan Norman 1993
Terganggunya Produktivitas Tenaga
Kerja Skorupka 2003
Kesalahan Teknologi dan Metode Kerja
Al-Bahar dan Crandall 1990, Zhi 1995, Chileshe 2012,
Flanagan dan Norman 1993
Kegagalan Subkontraktor Kim dan Bajaj 2000
Terganggunya Produktivitas Peralatan
Dey 2009 Tabel 2.2 Lanjutan 22
25
2.8 Pengklasifikasian Risiko dan Analisis Risiko