14
BAB II NONGKRONG DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI REMAJA
Pada bab ini, penulis mengulas berbagai permasalahan yang dialami oleh kalangan remaja saat ini. Dengan ini penulis bermaksud untuk mengetahui
bagaimana kondisi remaja yang suka nongkrong, apakah ada dampak positif ataukah ada dampak negatif yang ditimbulkan. Maka, perlu adanya kajian lebih
serius agar memberi manfaat bagi setiap kalangan. Oleh karena itu penulis memberi gambaran sebagai berikut:
A. Pengertian Nongkrong
Pengertian nongkrong dalam kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata tongkrong tong.krongme.nong.krong a
rtinya: “ berjongkok, duduk-duduk saja karena tidak bekerja, berada di suatu tempat
1
. Mira mengartikan nongkrong sebagai kongko-kongko bersama teman, biasanya seumur, melibatkan
pembicaraan segala macam hal, mulai dari yang remeh sampai yang serius.
2
Berbeda dengan Andre, ia mengartikan kata itu berarti “sedang duduk nongkrong
di suatu tempatlokasi ”. Bisa dilakukan sendiri atau dengan teman-teman.
3
Selain Mira dan Andre, Mantos mengartikan nongkong sebuah kegiatan jongkok sambil
ngobrol tidak jelas tujuannya. Bisa memakan waktu sangat lama.
4
Nongkrong, kata ini pasti sudah tidak asing lagi buat anak anak yang bisa di bilang gaul.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, artikel ini diakses pada tanggal 11 Januari 2014 dari http:kbbi.web.idtongkrong
2
Mira, “Arti Kata Nongrong”, artikel ini diakses pada tanggal 11 Januari 2014 dari
http:kitabgaul.comwordnongkrong
3
Andre, “Kongkow”, artikel ini diakses pada tanggal 11 Januari 2014 dari
http:kitabgaul.comwordkongkow
4
Mantos, “Nongkrong”, artikel ini diakses pada tanggal 11 Januari 2014 dari
http:kamusslang.comartinongkrong
Dalam beberapa orang nongkrong itu punya arti, sebagian arti nongkrong adalah sebagai tempat ketemu teman dan sharing dan sebagiannya lagi sedang galau.
5
Dalam arti lain, nongkrong merupakan gabungan dari dua kata yaitu „ngonkong‟ dan „nagkring‟, namu lebih dikenal sebagai kegiatan berkumpul,
berbincang, bercanda dan bersantai disuatu tempat yang dilakukan sendiri ataupun beramai-ramai.
6
Istilah nongkrong mungkin sudah tidak asing lagi dilingkungan masyarakat, ketika mendengar kata nongkrong mungkin yang terbayang adalah
anak muda, gitar-gitaran, nyanyi-nyanyian, teriak-teriak, atau kegiatan yang mengacu pada hal yang tidak bermanfaat atau bahkan meresahkan orang sekitar.
7
Di zaman Rasulullah Budaya nongkrong ini sudah tidak bisa lagi dilepaskan dalam lingkungan masyarakat umum. sehingga pada suatu hari Rasul
mendapati para sahabat yang asyik menongkrong di pinggir jalan. Rasul bersabda, “Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan”. Para sahabat menjawab, “Ya
Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam berkumpul itu kami berbincang-bincan
g.” Nabi saw menjawab, “Kalau memang suatu keharusan, maka berilah jalan itu haknya.” Mereka bertanya lagi, “Apa yang
dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?” Nabi saw menjawab, “Palingkan pandanganmu dan jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam
dan ber-amar ma ’rūf nahī munkar.” HR. al-Bukhārī dan Muslim
5
Yudha Prayogi, “Arti Nongkrong”, artikel ini diakses pada tanggal 11 Januari 2014 dari
http:wekawek.blogspot.com201208arti-nongkrong.html
6
Shane, “Arti Nongkrong”, artikel ini diakses pada tanggal 15 Januari 2014 dari
http:shanexa.wordpress.comauthorshanexa
7
Shane, “Apa Sih itu Nongkrong”, artikel ini diakses pada tanggal 15 Januari 2014 dari
http:shanexa.wordpress.com20130213apa-sih-itu-nongkrong
Melihat penjelasan Nabi di atas, nongkrong bukanlah kegiatan yang dilarang sama sekali dalam Islam, namun ada batasan-batasan disana yang harus
ditaati seperti menundukkan pandangan, menjawab salam dan lain sebagainya. namun dikalangan masyarakat umum, nongkrong lebih banyak dilakukan oleh
anak-anak muda atau remaja untuk menghabiskan waktu senggang mereka. jika saja hal yang mereka lakukan mengacu pada apa yang telah nabi anjurkan dalam
menongkrong, itu akan menjadi kegiatan nongkrong yang positif. Namun faktanya, nongkrong tak lagi banyak memberi manfaat baik bagi pengguna jalan
ataupun warga sekitar. kejahatan seperti mabuk-mabukan, mengggoda pengguna jalan, merokok bahkan berjudi menjadi pemandangan yang biasa ditemukan
ketika ada sekelompok orang nongkrong di pinggir jalan. Dengan fenomena remaja yang suka nongkrong di tepi jalan, hendaklah
ada tindakan-tindakan pencegahan yang dapat mengurangi penjamuran remaja yang suka nongkrong ini karena jika dibiarakan akan menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan. Hendaklah para remaja-remaja ini dibimbing dan dibina ke perkumpulan
ceramah-ceramah atau tausiah agama, karena selain mempererat kekuatan umat Muslim juga akan menghindari dari dampak negatif nongkrong yang tidak
bermanfaat ini.
B. Faktor Yang Menyebabkan Remaja Suka Menongkrong