Perawatan Maloklusi Skeletal Klas III

Selain tindakan pencabutan, perawatan maloklusi skeletal Klas II dapat dikoreksi dengan memodifikasi pertumbuhan rahang. Karena umumnya maloklusi Klas II dipersulit dengan keadaan skeletal, seperti maksila yang prognati atau defiensi pertumbuhan mandibula. Kelainan pola skeletal ini dapat dicegah dengan pesawat fungsional dan alat ortopedik untuk mengurangi keparahan dari hubungan skeletal. Maloklusi Klas II oleh karena defisiensi mandibula atau retrognati, biasanya dirawat selama masa gigi bercampur menggunakan pesawat myofunctional seperti aktivator. Kelainan maksila yang tumbuh prognati pada maloklusi Klas II bisa dicegah dengan menggunakan headgear untuk memodifikasi pertumbuhan. Pada beberapa pasien, kedua kelainan skeletal ini muncul bersamaan baik itu maksila yang prognati dan defisiensi mandibula. Untuk perawatan pada kasus yang terdapat dua kelainan skeletal tersebut adalah kombinasi alat fungsional yaitu Aktivator- Headgear. 28

2.2.3 Perawatan Maloklusi Skeletal Klas III

Klas III adalah tipe hubungan rahang yang paling jarang ditemukan pada beberapa komunitas, dan hanya terjadi kurang dari 5 di Inggris. Oleh karena itu, jarang ditemukan di praktik ortodonti, tetapi jika ada, bisa menimbulkan masalah yang sangat sulit dalam perawatannya. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar oklusi Klas III kurang bisa diperbaiki dengan perawatan ortodonti dibandingkan dengan oklusi Klas II. Seperti hal nya maloklusi Klas II, Klas III juga mempunyai tiga faktor yang mempengaruhi hubungan skeletal yaitu, maksila retrognati, mandibula retrognati atau kombinasi keduanya. Kelainan ini biasanya karena genetik. Sebab lain juga bisa karena kebiasaan memajukan mandibula pada saat pre maturitas oklusal atau pembesaran adenoid. 27 Penyebab maloklusi Klas III berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan diagnosa yang tepat. Analisis model dan analisis radiografi sangat dibutuhkan. Maloklusi skeletal Klas III pada masa pertumbuhan membutuhkan perawatan dini untuk menghambat pertumbuhan skeletal. Universitas Sumatera Utara Macam-macam perawatan ortodonti yang dapat digunakan pada masa pre- maturitas adalah: 1. Frankel III : pesawat myofucntional dapat digunakan untuk mencegah maloklusi Klas III yang disebabkan oleh maksila retrusif. 2. Chin cup with high : mencegah maloklusi Klas III yang disebabkan oleh pull headgear prognati mandibula. 3. Reverse head gear : pada kasus maloklusi Klas III yang cukup parah digunakan reverse head gear atau face mask untuk menarik maksila. 4. 3-D Screw : 3-D Screws dapat mengekspansi maksila dalam tiga arah. Pesawat yang digunakan adalah alat ortodonti cekat atau lepasan. Pada penyimpangan skeletal yang parah, menggerakkan satu segmen anterior tidak akan menimbulkan cukup gerakkan untuk memperbaiki hubungan insisivus. Diperlukan usaha untuk menggerakkan gigi atas ke arah depan dan gigi bawah ke belakang. Gerakan ini bisa diperoleh dengan menggunakan traksi intermaksilaris, pada kasus ini biasanya disebut sebagai traksi intermaksilaris terbalik atau traksi Klas III. 29 Maloklusi Klas III yang ditandai dengan defisiensi panjang lengkung yang rendah dan crossbite anterior, dirawat dengan mencabut premolar pertama rahang bawah dan dipasang pesawat fixed ortodonti. Seringkali untuk retraksi lengkung gigi bawah dibutuhkan tindakan pencabutan agar memenuhi kebutuhan ruang. 27 Fukui dan Tsuruta pada penelitiannya tentang perawatan kamuflase pada pasien perempuan maloklusi Klas III dengan crowding parah dan cross-bite mengatakan bahwa tindakan pencabutan perlu dilakukan dalam rangka mengembalikan hubungan molar I menjadi Klas I dan memberi ruang untuk reposisi gigi insisivus mandibula. 10 Setelah masa pertumbuhan skeletal berhenti, perawatan yang dilakukan pada maloklusi Klas III skeletal adalah dengan bedah ortognati. Le Fort I osteotomy merupakan pilihan prosedur pada kasus defisiensi maksila, sedangkan pada kasus mandibula prognati perawatannya adalah mandibular set back procedures . 27 Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 0 2

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 0 4

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

1 7 19

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 0 3

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 0 1

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 0 12

Hubungan Pola Morfologi Vertikal Skeletal Wajah pada Maloklusi Klas I, II dan III dengan Ketebalan Simfisis Mandibula di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 1 18

Hubungan Pola Morfologi Vertikal Skeletal Wajah pada Maloklusi Klas I, II dan III dengan Ketebalan Simfisis Mandibula di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 1 2

Hubungan Pola Morfologi Vertikal Skeletal Wajah pada Maloklusi Klas I, II dan III dengan Ketebalan Simfisis Mandibula di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

0 0 5

Hubungan Pola Morfologi Vertikal Skeletal Wajah pada Maloklusi Klas I, II dan III dengan Ketebalan Simfisis Mandibula di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

1 3 19