karena perilaku pasien yang tidak hati-hati menggigit bibir atau jaringan yang teranestesi.
10 Hematoma
Kumpulan darah ekstravaskular karena jarum yang menembus pembuluh darah sehingga
mengakibatkan kebocoran. 11
Nyeri saat penyuntikan Nyeri yang terjadi karena injeksi yang kurang
hati-hati, jarum tumpul, posisi bevel yang salah, larutan nonisotonik atau yang sudah
terkontaminasi, dan injeksi yang terlalu cepat. 12
Rasa terbakar saat penyuntikan
Sensasi terbakar karena pH larutan asam, Injeksi yang terlalu cepat, dan temperatur terlalu panas.
13 Infeksi
Masuknya organisme pada saat penyuntikan karena pemakaian peralatan yang tidak steril.
14 Edema
Pembengkakan jaringan karena trauma selama injeksi, infeksi, alergi, hemoragi, dan injeksi
larutan yang dapat menyebabkan perih. 15
Pengelupasan jaringan Deskuamasi epitel dan abses steril akibat iritasi
yang berkepanjangan atau iskemia pada gusi. 16
Lesi intraoral setelah anastesi
Ulserasi pada mulut yang timbul setelah anestesi lokal di sekitar tempat injeksi.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian dan diisi secara langsung
oleh responden
3.6 Pengolahan Data dan Analisis Data 3.6.1 Pengolahan data
Pengolahan data dari hasil penelitian dilakukan secara komputerisasi menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word.
3.6.2 Analisis Data
Data yang telah diperoleh dihitung dalam bentuk persentase.hasil dari data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik utuk melihat tingkat pengetahuan mahasiswa
kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU.
3.7 Pengukuran Data
Pengetahuan responden terhadap pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal diukur melalui 21 pertanyaan. Pertanyaan dengan jawaban
benar dengan nilai 1 dan pertanyaan yang dengan jawaban salah nilai 0. Sehingga nilai tertinggi responden dari 21 pertanyaan adalah 21. Kemudian jumlah skor setiap
responden dihitung dengan rumus :
27
P = Persentase F= Jumlah jawaban yang benar
N= Jumlah soal Tabel 4. Kategorik Nilai Pengetahuan.
27
Alat Ukur Hasil Ukur
Kategorik Penilaian Kuesioner
21 pertanyaan Jawaban tidak tepat
= 0 Jawaban yang tepat
= 1 Baik : jawaban benar 76-100
dari seluruh pertanyaan.
P= FN × 100
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Responden
Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa kepaniteraan klinik di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial selama bulan Mei dan Juni 2015 yang
bersedia ikut dalam penelitian. Pada penelitian ini didapatkan jumlah responden sebanyak 55 orang. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29,09 dan
berjenis kelamin perempuan sebanyak 70,90. Tabel 5. Karakteristik responden mahasiswa kepaniteraan klinik
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase Laki-laki
16 29,09
Perempuan 39
70,90 Total
55 100
4.2 Pengetahuan Responden terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal Pada Penggunaan Anestesi Lokal
Pengetahuan responden terhadap pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal termasuk dalam kategori baik 76 – 100 dalam
defenisi anestesi lokal, pembagian golongan anestesi lokal, fungsi vasokonstriktor, peralatan yang digunakan pada anestesi lokal, dan pencegahan timbulnya lesi
intraoral. Pengetahuan resonden temasuk dalam kategori cukup 56 - 75 dalam ukuran jarum suntik pada kedokteran gigi, komponen jarum, pencegahan paralisis
wajah, pencegahan trauma jaringan lunak, pencegahan hematoma, pencegahan nyeri, dan pencegahan infeksi. Sedangkan pengetahuan responden termasuk kategori
kurang 0 - 55 dalam jenis anestetikum golongan ester, jenis anestetikum