1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemasaran produk baik berupa barang maupun jasa dewasa ini sangat berkembang pesat. Produsen dari berbagai produk berusaha dengan keras
merebut simpati dan menciptakan minat calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan yang salah satunya melalui periklanan. Usaha yang
dilakukan para produsen tersebut sangatlah wajar, karena era pemasaran modern sekarang ini konsumen tidak hanya berperan sebagai obyek saja,
melainkan telah menjadi subyek yang dapat menentukan pilihannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Usaha yang dilakukan produsen tersebut
disebabkan karena semakin kompetitifnya persaingan dengan produsen produk sejenis lainnya. Persaingan antar produsen terjadi di hampir setiap lini bisnis
termasuk pada bisnis makanan yaitu produk mie instan. Dalam lingkungan persaingan tersebut setiap perusahaan berusaha
melakukan kegiatan komunikasi pemasaran Marketing Communication yang ditujukan
kepada konsumen.
Komunikasi pemasaran
Marketing Communication adalah istilah yang menggambarkan bagaimana organisasi
perusahaan atau pemerintahan mengkomunikasikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran yaitu konsumen pontensial yang menerima pesan-pesan
pemasaran Lwin dan Aithison, 2005:5. Komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan kepada konsumen adalah promosi promotion.
2
Beberapa alat komunikasi yang sering digunakan dalam proses komunikasi pemasaran yaitu periklanan advertising, promosi penjualan sales
promotion, penjualan pribadi personal selling, pemasaran langsung direct marketing dan hubungan masyarakat public relation. Tujuan dari kegiatan
promosi ini tidak lain adalah menarik konsumen, memenangkan persaingan yang ada, memperluas pangsa pasar dan memiliki positive growth of market
share pertumbuhan yang baik dalam pasar. Salah satu cara perusahaan untuk mempromosikan produknya adalah
melalui iklan. Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasive pada
masyarakat. Fungsi dari periklanan advertising itu sendiri adalah memberikan informasi kepada khalayak tentang seluk-beluk suatu produk
untuk menbujuk dan untuk mengingatkan dari informasi yang telah diterima masyarakat. Tanpa iklan para produsen dan distributor akan kesulitan dalam
menjual produknya. Di sisi lain, bagi konsumen periklanan merupakan sarana untuk
memperoleh informasi yang memadai mengenai produk-produk barang dan jasa yang tersedia di pasar. Di samping hal tersebut, iklan juga memiliki arti
pertempuran untuk memperebutkan persepsi di dalam benak calon konsumen. Jadi, periklanan dipandang sebagai media yang efektif digunakan suatu
perusahaan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap konsumen dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk dan
3
merek. Tujuan ini pada akhirnya bermuara pada upaya mempengaruhi calon konsumen untuk membeli.
Iklan disampaikan melalui beberapa media. Media tersebut antara lain media cetak, media elektronik radio dan televisi, serta media luar ruang. Dari
media-media tersebut, media yang dianggap perusahaan yang paling efektif dalam menyampaikan suatu pesan komunikasi pemasaran adalah media
televisi. Hal tersebut dikarenakan televisi memiliki kelebihan yaitu mampu menarik pemirsa dengan melibatkan indera penglihatan dan pendengaran,
mampu menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas yang tidak dapat dijangkau media lainnya, dan memiliki pengaruh yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran Khasali, 2000:121. Televisi sebagai alat komunikasi massa kreatif selalu ditempatkan
sebagai alat untuk memberikan informasi menumbuhkan motivasi kepada masyarakat luas. Pemanfaatan iklan televisi secara efektif dan efisien sebagai
sarana informasi perusahaan tidak terbatas dan berhenti hanya pada sebatas perluasan jangkauan khalayak sasaran yang ingin dituju dan dicapainya. Akan
tetapi, bagaimana iklan televisi dimanfaatkan untuk memenuhi misi kehendak perusahaan yang menggunakannya, serta selaras dengan kondisi dan
kebutuhan khalayak sasaranya. Meskipun berlangsung selama 15-30 detik, kehadiran iklan televisi
telah menjadi komoditas masyarakat bahkan telah menjadi kekuatan baru yang mampu mempengaruhi khalayak untuk suka rela melakukan apa yang
diinginkan perusahaan. Selain memberikan informasi akan sebuah produk,
4
iklan televisi juga mempertunjukkan model peraga public figure yang mempunyai popularitas ketenaran dalam mendemostrasikan produk
perusahaan. Hal ini bertujuan untuk merangsang atau menjadi stimulus bagi pemirsanya, sehingga mempengaruhi persepsi dan kecenderungan khalayak
untuk menirukan tingkah laku model peraga tersebut dalam menggunakan suatu produk.
Fokus penelitian ini adalah meneliti tentang popularitas model iklan terhadap minat mengkonsumsi mie instan pada masyarakat di Perumahan
Bukit Cemara Tidar Malang. Alasan pemilihan focus penelitian ini dikarenakan produk mie instan tidak asing lagi di mata masyarakat, bahkan
sudah menjadi makanan pengganti sehari-hari yang dikonsumsi jika tidak ada nasi atau makanan pokok lainnya khususnya pada masyarakat di Perumahan
Bukit Cemara Tidar Malang. Selain itu, sisi lain yang menarik dan perlu diteliti dalam hal ini adalah keterlibatan tokoh atau sumber iklan mie instan
tersebut yang notebene oleh sebagian besar masyarakat memiliki kredibilitas yang kuat yaitu dengan menampilkan sosok yang sangat familier yang dapat
memberikan daya tarik tersendiri di mata konsumen, sehingga diindikasikan berpengaruh terhadap minat masyarakat dalam mengkonsumsi mie instan.
Adapun sumber iklan dalam penelitian ini antara lain: group band ST 12 yang membintangi iklan Sarimi Soto Koya, iklan Supermi Gobang, Goso, Gokar
dibintangi group band Project Pop dan pada iklan Indomie yang dibintangi mantan juwara Idola IndonesiaJudika. Untuk lokasi penelitian dipilih di
5
Perumahan Bukit Cemara Tidar Malang karena segmentasi masyarakatnya yang heterogen.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian: “Pengaruh Popularitas Model Iklan terhadap
Minat Mengkonsumsi Mie Instan Pada Masyarakat di Perumahan Bukit Cemara Tidar Malang”.
B. Rumusan Masalah