pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes kedalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Otak sangat sensitif
terhadap pendarahan sehingga apabila terjadi pendarahan dapat menggangu jaringan otak dan jaringan tipis yang melapisi otak dan menyebabkan
pembengkakan yang menyebabkan pengumpulan sebuah massa yang disebut hematoma. Pendarahan ini meningkatkan tekanan pada otak dan menekan tulang
tengkorak Perdossi, 2007. Dari sejumlah jenis stroke 12 merupakan stroke hemoragik dan termasuk subarachnoid hemorragedan intra-serebral hemorrage.
Subarachnoid hemorrhage terjadi akibat luka atau rusaknya aneurisme intrakranial atau cacat arterivena. Intraserebral hemorrage terjadi karena
rusaknya pembuluh darah dalam parenkim otak yang menyebabkan pembengkakan. Kematian karena stroke pendarahan disebabkan karena
meningkatnya kerusakan dalam penekanan intrakranial yang mengarah kepada kematian Sukandar et al, 2008.
TUJUAN PENELITIAN 1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi golongan ACE Inhibitor pada pasien stroke hemoragik
di RS Dr. Saiful Anwar Malang.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui jenis, bentuk sediaan, dosis, dan rute pemberian dari obat antihipertensi golongan ACE Inhibitor
yang digunakan pada pasien stroke hemoragik di RS Dr. Saiful Anwar Malang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengumpulan data bersifat retrospektif dan penyajian data bersifat deskriptif. Studi dilakukan di
Instalasi Rawat Inap periode 1 Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Data yang diperoleh berdasarkan Rekam Medik Kesehatan RMK yang memenuhi
kriteria inklusi pada pasien stroke hemoragik rawat inap. Data inklusi mencakup semua dokumen medik kesehatan pasien yang terdiagnosis menderita stroke
hemoragik di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang dan mendapatkan terapi antihipertensi golongan ACE Inhibitor dengan data RMK yang lengkap dan
mendukung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Jenis Kelamin
Gambar 1 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Stroke Hemoragik Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2012 Sampai Dengan 31 Desember 2012
Kejadian stroke lebih besar terjadi pada pria dibanding wanita, dan umumnya terjadi setelah mencapai usia 55 tahun. Namun dari hasil penelitian yang
dilakukan didapatkan angka kejadian stroke lebih banyak terjadi pada wanita yang disebabkan karena hormon estrogen dapat meningkatkan kemungkinan
pembekuan darah dan dapat meningkatkan resiko stroke Stroke Association, 2012.
2. Usia
Gambar 2 Distribusi Usia pada Pasien Stroke Hemoragik Rawat Inap di
RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2012 Sampai Dengan 31 Desember 2012
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan angka kejadian stroke paling banyak terjadi pada rentang usia 51-60 tahun presentasinya sebanyak 32,76
dan persentase terendah yaitu 1,72 pada usia 81-90 tahun. Stroke dianggap sebagai penyakit orang tua, tetapi kejadian stroke pada pediatri telah
10 20
30 40
31-40 41-50
51-60 61-70
71-80 81-90
10.34 25.86
32.76 25.86
3.45 1.72
Jum lah
P as
ie n
Usia tahun
Usia pasien stroke hemoragik
31-40 41-50
51-60 61-70
71-80 81-90
pria 36
wanita 64
Jenis Kelamin
meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun kelompok usia muda 25 hingga 44 tahun berada di bawah resiko stroke, namun angka kejadiannya
banyak terjadi pada populasi ini. Efek penuaan pada sistem kardiovaskular dan faktor resiko selama jangka waktu tersebut meningkatkan resiko stroke
iskemik dan perdarahan intraserebral Goldstein, 2010.
3. Terapi Antihipertensi Pada Pasien Stroke Hemoragik