Final State State Transition Decision Self Transition Class Association Aggregation Use Case Diagram

xxii SIMBOL STATE DIAGRAM Munawar, 2005 No. Simbol Nama Simbol Keterangan

1. Initial Pseudo

State Keadaan Awal

2. Final State

Keadaan Akhir

3. State

Menandakan suatu keadaan pada sistem

4. Transition

Menunjukan perubahan keadaan pada suatu sistem

5. Decision

Tanda yang menandakan pilihan perubahan kondisi

6. Self Transition

Panah yang menunjukkan perubahan keadaan pada sistem yang kembali ke kondisi sebelum berubah xxiii SIMBOL CLASS DIAGRAM Munawar, 2005 No. Simbol Nama Simbol Keterangan

1. Class

Satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama

2. Association

Hubungan dua arah antar class

3. Aggregation

Hubungan dimana suatu class yang paling besar berisi satu atau lebih class yang lebih kecil

4. Generalization

Hubungan yang menggambarkan suatu class adalah pewaris dari class yang lain. xxiv DAFTAR ISTILAH Amil Petugas yang mengambil, menghimpun, mengelola dan menyalurkan donasi zakat, infak dan sedekah ZIS. Bukti Salur Tanda bukti pembayaran ZIS yang diberikan kepada muzakki. Bukti Setor Tanda bukti penyaluran ZIS yang diberikan kepada mustahik. CORSEC Corporate Secretary. Haul kepemilikan harta tersebut telah mencapai satu tahun khusus ternak, harta simpanan, dan harta perniagaan. Muzakki Orang yang mengeluarkan ZIS. Mustahik Orang yang mendapatkan dana saluran ZIS. Mysql Sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang dirancang untuk mendukung pengolahan data transaksi. Nisab Harta telah mencapai ukuranjumlah tertentu sesuai ketetapan. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWZ Nomor Pokok Wajib Zakat. PIRAC Organisasi sumber daya nirlaba dan independen. PHP Sebuah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server. QMR Quality Management Representative. RAD Rapid Application Development Sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. SAI Satuan Audit Internal. xxv SIMZIS Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, dan Sedekah. UPZ Unit Pengumpul Zakat. User Pengguna Sistem. XAMPP Tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket yang terdiri dari PHP, XAMPP, apache. Zakat Fitrah Zakat yang dikeluarkan pada Bulan Ramadhan untuk membersihkan hati. Biasanya jumlah zakat fitrah ditentukan dari 3,5 Kg beras. Zakat Maal Zakat yang dikenakan atas hartayang dimiliki individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan berdasarkan hukum syara. 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Di dalam kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia tidak lepas dari pengaruh- pengaruh ajaran Islam. Islam mengatur seluruh tata perkehidupan manusia baik habluminallah hubungan dengan Allah maupun habluminannas hubungan dengan manusia, sehingga Islam mengharapkan dengan adanya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Dalam kehidupan dunia ini banyak sekali perintah-perintah Allah yang harus dilaksanakan, diantaranya adalah perintah membayar zakat. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga termasuk infak dan sedekah, hukumnya wajib dan harus dilaksanakan bagi yang mampu. Potensi zakat di Indonesia sangat tinggi. Data hasil survei PIRAC organisasi sumber daya nirlaba dan independen pada tahun 2002 menyebutkan bahwa potensi zakat di Indonesia adalah sebesar Rp 20 trilyun per tahun Pikiran Rakyat, 28 Oktober 2005. Potensi tersebut belum dapat terserap sepenuhnya, dimana pada tahun 2002 di tingkat nasional hanya mampu terserap sebesar Rp 23,5 milyar. Sementara itu, hasil penelitian Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah dan Ford Foundation, jumlah filantropi kedermawanan umat Islam Indonesia mencapai Rp 19,3 trilyun terbagi dalam bentuk barang Rp 5,1 trilyun dan uang Rp 14,2 trilyun. 2 Indonesia berpotensi dalam meningkatkan kualitas dalam bidang sosial melalui program pembayaran zakat, infak dan sedekah. Zakat dapat dipandang sebagai salah satu upaya dalam mengatasi kemiskinan. Telah diketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam, dan kondisi umat Islam masih jauh dari sejahtera, salah satunya adalah tingkat kemampuan ekonomi umat yang masih rendah dan tidak merata. Faktor pendukung kesuksesan lembaga amil zakat ialah meningkatkan kepercayaan muzakki dalam menyalurkan wajib zakatnya kepada lembaga amil zakat. Sesungguhnya zakat itu harus dikelola oleh lembaga amil zakat yang kredibel, yang amanah, yang transparan atau amil zakat yang memberikan laporan yang kontinyu kepada masyarakat Hafidhuddin, 2008. Saat ini sistem informasi sangat penting bagi setiap badan usaha. Karena mempercepat dan memperlancar serta mengefisienkan dan mengefektifkan waktu setiap transaksi sehari-hari dan yang lebih penting lagi, sistem informasi dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya, sistem informasi memiliki fungsi seperti mencatat, mengumpulkan, menyimpan dan memberi laporan setiap kegiatan yang dibutuhkan setiap badan usaha atau organisasi. Indonesia memiliki badan yang menerima, mengelola dan menyalurkan zakat yang bernama Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS, selain mengelola zakat juga mengelola infak dan sedekah, yang setelah ini akan disebut ZIS. Saat ini, sistem informasi zakat yang ada di BAZNAS belum terintegrasi antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Penyaluran. Pencatatan penerimaan donasi ZIS dengan pengelolaan penyaluran ZIS memiliki sistem yang terpisah satu sama lain. 3 Hal ini yang mempersulit tugas dari pengolahan transaksi karena harus mencatat dan membandingkan transaksi penerimaan dengan penyaluran ZIS. Pembayaran ZIS dari muzakki akan diterima oleh Bagian Penghimpunan, setelah dana ZIS terkumpul, maka dana tersebut harus disalurkan kepada mustahik. Bagian yang berhak dalam menyalurkan dana ZIS ialah Bagian Penghimpunan. Bagian Penghimpunan menyalurkan dana ZIS kepada mustahik baik secara langsung atau melalui program-program penyaluran. BAZNAS menggunakan sistem informasi yang terpisah antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Penghimpunan. Hal ini mengakibatkan ketidak efektifan dalam setiap proses bisnis transaksi penerimaan, pengolahan, dan penyaluran ZIS. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengembangkan sistem informasi ZIS dalam memberikan solusi bagaimana sistem perzakatan dapat dikelola dengan benar dan setiap proses bisnis yang ada pada BAZNAS berjalan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, dari gambaran permasalahan diatas peneliti mengambil tema ”Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, Sedekah Pada Badan Amil Zakat Nasional”.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 4 1. Sistem informasi yang ada di BAZNAS belum terintegrasi antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Pendayagunaan sehingga akan terjadi ketidakefektifan dalam proses transaksi. 2. Sistem informasi yang sedang berjalan tidak bisa membandingkan jumlah dana yang diterima dengan jumlah dana yang disalurkan untuk mengetahui berapa jumlah uang yang tersisa dari penghimpunan donasi. 3. Laporan data donasi dengan data penyaluran dibuat oleh sistem informasi yang berbeda, sehingga terjadi ketidakefektifan dalam penerimaan laporan baik dari penerimaan ZIS atau penyaluran ZIS.

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar penulisan skripsi dapat memberikan pemahaman yang terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka peneliti membatasi permasalahan pada : 1. Sistem informasi ini mengintegrasikan sistem Bagian Penghimpunan dengan Bagian Pendayagunaan yang terdapat di lembaga BAZNAS. 2. Sistem informasi ini diimplementasikan di struktur dewan pelaksana pada lembaga BAZNAS. 3. Pengembangan sistem informasi ini hanya mencakup sistem pemrosesan transaksi pada Bagian Penghimpunan seperti pendaftaran muzakki, penerimaan pembayaran donasi dan pelaporan jumlah penerimaan zakat 5 dan proses kegiatan pada Bagian Pendayagunaan seperti pendaftaran mustahik, penyaluran donasi dan pelaporan jumlah penyaluran zakat. 4. Pengembangan sistem informasi ini tidak menerapkan sistem akuntansi zakat dalam pencatatan akuntansi dana penerimaan dengan akuntansi dana pengeluaran. 5. Pengembangan sistem informasi ini tidak membahas mengenai keamanan data. 6. Sistem ini tidak menggunakan metode Sistem Penunjang Keputusan SPK dalam menentukan mustahik mana yang mendapatkan penyaluran baik secara langsung atau program. 7. Sistem informasi ini tidak membahas mengenai publikasi laporan penerimaan dan laporan pendayagunaan penyaluran kepada masyarakat. 8. Dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi manajemen ZIS, menggunakan metodologi berbasis objek oriented dengan model pengembangan Rapid Application Development. Penggunaan metodologi pengembangan sistem pun dilakukan pembatasan, yaitu pada tahap implementasi, hanya sampai pada tahap pemrograman dan pengujian perangkat lunak menggunakan teknik black box. 9. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database-nya, serta menggunakan Apache sebagai webserver-nya. 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian skripsi yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak dan Sedekah adalah 1. Menganalisis sistem penghimpunan dan sistem pendayagunaan yang sedang berjalan, merancang dan mengembangkan sistem informasi yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu dalam proses transaksi penerimaan dan penyaluran donasi. 2. Mengembangkan sistem informasi manajemen ZIS yang terintegrasi antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Pendayagunaan. 3. Merancang dan membangun sistem sistem informasi manajemen ZIS untuk memudahkan kinerja amil dan manajer dalam mendapatkan laporan donasi ZIS masuk dan keluar setiap bulannya. 4. Mengembangkan sistem Informasi yang mampu menyajikan hasil penerimaan dan penyaluran donasi dengan cepat dan akurat sesuai dengan tugas antar bagian tersebut.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah : 1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti mengenai sistem perzakatan dari proses penghimpunan hingga penyaluran donasi dan menerapkannya menjadi sebuah sistem informasi manajemen ZIS dan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah. 7 2. Sebagai referensi dan dokumentasi yang dapat digunakan untuk pengembangan dari sistem informasi manajemen ZIS dikemudian hari. 3. Dengan mengimplementasikan sistem informasi manajemen ZIS diharapkan dapat meningkatkan kinerja lembaga BAZNAS, sehingga perusahaan akan menjadi efisien dan efektif dan dapat memudahkan pekerjaan amil zakat dalam menghimpun dan menyalurkan donasi ZIS.

1.4 Metodologi Penelitian

1.4.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Pada pengembangan sistem informasi ini, peneliti menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development RAD atau pengembangan aplikasi cepat yang telah popular dalam mengakselerasikan pengembangan sistem dalam waktu yang relatif lebih cepat. Menurut Kendall tahapan utama dari metode RAD terdiri dari tiga fase yaitu : KendallKendall, 2008 1. Requirement Planning 2. Workshop Design 3. Implementation

1.4.2 Metodologi Pengumpulan Data

Dalam memperoleh dan mengumpulkan data yang akurat dalam penulisan skripsi ini, maka penulisan ini menggunakan beberapa metode sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan peneliti dalam penyusunan laporan. Proses 8 pengumpulan data termasuk kedalam tahap Requirement Planning. Berikut adalah metode pengumpulan data yang di gunakan yaitu : 1. Metode Observasi Pada tahap pengamatan langsung ini peneliti pengembangan akan melakukan pengamatan langsung ke tempat penerapan sistem untuk mengetahui alur dari kerja bisnis penerimaan dana ZIS. 2. Metode Wawancara Pada tahap wawancara, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan kepada pemilik dan pengguna akhir sistem tentang keinginan yang seperti apa sistem yang akan dibangun. Hal ini membuat peneliti dapat menggali permasalahan lebih dalam. 3. Studi Pustaka Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan peneliti melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, jurnal, makalah, artikel cetak maupun elektronik, dan lain sebagainya. 4. Studi Literatur Metode pengumpulan data dengan cara menganalisa penelitian sejenis untuk mencari kelebihan terhadap penelitian yang peneliti lakukan sekarang dari penelitian yang sudah ada. 9

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan di uraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang relevan dengan penelitian pengembangan sistem informasi manajemen ZIS. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini dipaparkan tentang metode yang dipakai dalam pencarian data maupun metode untuk pengembangan sistem yang dilakukan pada penelitian. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti dari pengembangan sistem informasi manajemen ZIS pada BAZNAS yang diantaranya menguraikan profil perusahaan, analisa pemecahan masalah, dan perancangan sistem. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil pengembangan sistem dan saran- saran yang membangun dalam pengembangan sistem selanjutnya yang dapat memajukan sistem perzakatan Indonesia. 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Jerry FitzGerald pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen adalah sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto, 2005 Gambar 2.1 Model Sistem Jogiyanto, 2005 Pengolahan Processing Masukkan Input Masukkan Input 11

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : Jogiyanto, 2005 1. Komponen sistem Component Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem Boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope sistem itu sendiri. 3. Lingkungan Luar Sistem Environments Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem Interface 12 Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. 5. Masukan Sistem Input Masukan yaitu energi yang dimasukkan kedalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Masukan perawatan adalah energi yang di-input-kan supaya sistem dapat beroprasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran 6. Keluaran Sistem Output Keluaran yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 7. Pengolahan Sistem Proses Suatu sistem mempunyai bagian pengolahan yang kana merubah input menjadi output. 8. Sasaran Sistem Objective Suatu sistem pasti mempunyai tujuan goal atau sasaran objective. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan. Sasaran sangat terpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan. 13 Gambar 2.2 Karakteristik Sistem Jogiyanto, 2005 2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Batas Batas Lingkungan luar Input Output Proses 14 Informasi adalah data yang diolah menjadi menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto, 2005 McFadden Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut Davis informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Peneliti menyimpulkan informasi sebagai data hasil olahan yang berguna dalam pembuatan atau penentuan keputusan dan suatu waktu data hasil olahan tersebut dapat menjadi data yang akan diolah kembali.

2.2.2 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal berikut : Kadir, 2003 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat Waktu Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan. 3. Relevan Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut. 15 Gambar 2.3 Kualitas Informasi Jogiyanto, 2005 2.2.3 Nilai Informasi Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu : manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Jogiyanto, 2005

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Untuk memperoleh informasi salah satunya didapatkan melalui sistem informasi. Sistem informasi adalah suatu komponen-komponen A kur at T epa t W ak tu R el eva n Kualitas Informasi 16 dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Jogiyanto, 2005

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok masukkan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai sebuah sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Jogiyanto, 2005 1. Blok Masukan Masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode - metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan terdokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 17 4. Blok Teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu teknisi humanware atau brainware, perangkat lunak software dan perangkat keras hardware. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS database management systems. 6. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Konsep Dasar Basis Data

Basis data adalah suatu koleksi data yang terintegrasi, diorganisasi dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali McLeod dan Schell, 2008. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi 18 bagi para pemakai. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan database system. Database system sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suau organisasi. Basis data dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik, antara lain : 1. Merupakan suatu kumpulan interrelated data yang disimpan bersama tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk kerangkapan data. 2. Kumpulan data dalam basis data dapat digunakan oleh sebuah program aplikasi atau lebih secara optimal. 3. Penambahan data baru, penghapusan, dan modifikasi data, dan pengambilan kembali data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. 4. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir disemua organisasi.

2.4.1 Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data adalah suatu perangakat lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang menjelaskan dirinya sendiri self-describing set of related data.McLeod dan Schell, 2008. 19 Tujuan utama sistem manajemen basis data adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. Sistem manajemen basis data berperan memberi abstraksi data tingkat tinggi ke pemakai. Hariyanto, 2004 Tujuan lain dari sistem manajemen basis data adalah : 1. Menghindari redudansi dan inkonsistensi data 2. Menghindari kesulitan pengaksesan data 3. Menghindari isolasi data 4. Menghindari anomali pengaksesan konkuren 5. Menghindari masalah-masalah keamanan 6. Menghindari masalah-masalah integritas Produk perangkat lunak seperti Microsoft Access, Oracle, Microsoft SQL Server, Sybase, MySQL, dan lain-lain merupakan Sistem manajemen basis data. Secara umum, suatu sistem manajemen basis data terdiri dari : 1. Suatu koleksi modul, program, dan tabel-tabel. 2. Suatu metode akses dan sebuah metodologi akses. 3. Sekumpulan masukan data, manipulasi data, pelaporan dan tools retrieval. 4. Ketentuan built-in untuk keamanan dan integrasi data. 5. Sekumpulan file, record, serta uraian-uraian elemen. 6. Peraturan tentang logika untuk mengonstruksi file dan menangani data. 7. Spesifikasi untuk menyimpan data fisik. 20

2.4.2 Basis Data Relasional

Model data relasional menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam basis data dengan cara memvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribut.

2.5 Konsep Dasar Manajemen

2.5.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah proses mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Manajemen melibatkan efisiensi dan efektifitas penyelesaian aktifitas-aktifitas kerja organisasi, atau sekurang-kurangnya itulah yang didambakan manajer. Efisiensi mengacu kepada memperoleh output terbesar dengan input terkecil. Karena manajer menghadapi input yang langka meliputi sumber daya manusia, uang, dan peralatan, mereka memfokuskan dengan penggunaan yang efisien atas sumber daya itu. Maka dari itu, efisien sering kali diacukan sebagai ”melakukan pekerjaan dengan benar”. Artinya tidak memboroskan sumber daya. Namun, tidaklah cukup sekedar efisien. Manajemen juga memfokuskan terhadap efektifitas. Efektifitas ialah menyelesaikan aktifitas-aktifitas sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Efektifitas sering digambarkan sebagai ”melakukan pekerjaan yang benar”. Artinya aktifitas-aktifitas kerja yang membantu organisasi mencapai sasaran. 21 Gambar 2.4 Efisiensi dan Keefektifan Manajemen Robbins dan Coulter, 2007 2.5.2 Fungsi Manajemen Menurut pendekatan fungsi, para manajer menunjukan aktifitas atau kewajiban yang jelas ketika mereka secara efisien dan efektif mengkoordinasikan pekerjaan orang lain. Pada pertengahan abad ke-20 Henry Fayol untuk pertama kalinya mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan lima fungsi seperti merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi dan mengendalikan. Namun sekarang ini fungsi-fungsi tersebut sudah diringkas menjadi empat fungsi manajemen dan yang paling penting yaitu merencanakan, memimpin, mengorganisasi, dan mengendalikan.

2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen SIM

Sistem informasi manajemen merupakan suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen. Sutabri, 2005 SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi dalam proses operasi organisasi. Selain itu SIM disebut juga jaringan Penggunaan sumber daya Penerapan sasaran Efisiensi sasaran Keefektifan Hasil Akhir Upaya keras manajemen : Kemubaziran sumber daya yang rendah efisiensi tinggi Pencapaian sasaran yang tinggi efektifitas tinggi 22 prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang bersifat intern ataupun ekstern kepada manajer, dengan dasar pengambilan keputusan. Secara garis besar SIM dibangun atas komponen : 1. Basis Data Database Sebuah Sistem Informasi Manajemen memiliki subsistem manajemen data. Subsistem manajemen data merupakan manajemen yang memasukan data ke suatu database untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak untuk menjadi sebuah informasi. 2. Sistem Perangkat Lunak Software system Dalam komponen ini terdapat subsistem manajemen pengguna, pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem informasi, sehingga pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Selain itu dalam SIM juga terdapat manajemen laporan, merupakan aspek laporan informasi yang diberikan kepada pengguna.

2.6.1 Sintesis Struktur SIM

Struktur SIM diuraikan dengan dua cara, yaitu atas dasar kegiatan manajemen dan fungsi organisatoris. Kedua rancangan ditambah konsep struktural kini akan disintesiskan ke dalam suatu struktur SIM. Pada hakekatnya hal ini merupakan suatu kerangka konseptual yang memungkinkan pembahasan dan perencanaan sistem informasi. SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan 23 subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat seksi pengolahan informasi : 1. Pengolahan Transaksi 2. Dukungan operasi sistem informasi 3. Dukungan pengendalian manajerial sistem informasi 4. Dukungan perencanaan strategis sistem informasi.

2.6.2 Sistem Informasi Pendukung Pada SIM

Sesuai dengan tingkatan yang ada pada manajemen, dibangunlah sistem informasi yang dibutuhkan. Setiap tingkatan manajemen memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Sistem informasi manajemen memiliki sistem pendukung sesuai dengan 3 tingkatan manajemen seperti sistem pemrosesan transaksi transaction processing system, sistem pengendalian manajemen management control system, dan sistem pendukung keputusan decision support system. Nugroho, 2008

2.7 Sistem Pemrosesan Transaksi SPT

2.7.1 Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi SPT adalah sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Seperti yang telah dijelaskan diatas, sistem informasi ini digunakan untuk kegiatan pokok perusahaan. Sistem ini sangat berguna untuk menghasilkan data. Daur ulang informasi SPT akan mendapatkan data dari luar dan dari dalam. Untuk data dari luar, SPT dapat ditemukan pada ”Front Office” yang proses transaksinya sangat dekat dengan pelanggan, bahkan 24 berhubungan langsung dengan pelanggan. Contoh SPT yang mendapat data dari luar adalah penerimaan dana zakat, pemasukan data penjualan, keluar masuk data keuangan pada bank, atau komputerisasi pada kasir. Sedangkan data yang datang dari dalam, SPT dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil produksi, pembuatan nota pembelian, dan lain-lain. Gambar 2.5 adalah sebuah model dari sistem pemrosesan transaksi. input, transformasi, dan output dari sistem fisik perusahaan berada di bagian bawah. Data dikumpulkan dari semua sistem fisik dan lingkungan lalu dimasukan kedalam basis data. Piranti lunak pemrosesan data mengubah data menjadi informasi bagi manajemen perusahaan dan bagi individu-individu dan organisasi- organisasi didalam lingkungan perusahaan. Gambar 2.5 Model Sistem Pemrosesan Transaksi McLeod dan Schell, 2008 Data Informasi Manajemen Piranti Lunak Pemrosesan Data Basis Data Sumber Daya Fisik Input Transformasi Sumber Daya Fisik Output Lingkungan Lingkungan SPT 25

2.7.2 Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi

1. Jumlah data yang diproses sangat besar. 2. Sumber data umumnya internal dan keluaran terutama dimaksudkan untuk pihak internal meskipun bisa juga diperuntukkan bagi mitra kerja. 3. Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur : harian, mingguan, dan bulanan dan lainnya. 4. Kapasitas penyimpanan database besar. 5. Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi karena volume yang besar. 6. Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu. 7. Masukan dan keluaran terstruktur. Mengingat data yang diproses cukup stabil, data diformat dalam suatu standar. 8. Level kerincian yang tinggi dan mudah terlihat terutama pada masukan tetapi sering kali juga pada keluaran. 9. Komputasi tidak rumit menggunakan matematika sederhana atau operasi statistik. 10. Memerlukan kehandalan yang tinggi. 11. Pemrosesan terhadap permintaan merupakan suatu keharusan. Pemakai dapat melakukan permintaan terhadap basis data.

2.8 Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem Pengendalian Manajemen adalah sistem informasi yang ditujukan untuk mendukung manajemen tingkat menengah agar dapat mengendalikan organisasi tetap menuju kepada sasaran yang diinginkan. 26 Sistem pengendalian manajemen bisa didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuan serupa. Informasi yang diberikan menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. Sistem Pengendalian Manajemen akan menghasilkan informasi ini melalui penggunaan dua jenis perangkat lunak : 1. Perangkat lunak pembuat laporan report-writing software yang menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus. Laporan berkala dikodekan dalam suatu bahasa program dan disiapkan sesuai jadwal tertentu. 2. Model matematis menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi perusahaan. Model-model matematis yang menggambarkan operasi perusahaan dapat ditulis menggunakan semua jenis bahasa pemrograman. Akan tetapi, bahasa-bahasa pemodelan khusus dapat menjadikan tugas ini menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan. Output informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang akan memecahkan masalah baik manajer maupun kalangan profesional dalam mengambil keputusan guna memecahkan masalah perusahaan.

2.9 Sistem Pendukung Keputusan SPK

Sistem pendukung keputusan atau bisa disingkat dengan SPK adalah suatu sistem yang membantu seorang manajer atau sekelompok kecil manajer 27 memecahkan suatu masalah. Satu contoh adalah SPK yang dirancang untuk membantu seorang manajer penjualan menentukan tingkat komisi terbaik bagi para tenaga penjualannya. McLeod dan Schell, 2008 Satu contoh adalah SPK yang dirancang untuk membantu seorang manajer penjualan menentukan tingkat komisi terbaik bagi para tenaga penjualannya. SPK mengambil pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan masalah dalam memecahkan rentang masalah yang luas.

2.10 Metodologi Penelitian

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik, dalam melakukan atau mengerjakan suatu hal. Jadi, metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu McLeod dan Schell, 2008. Penelitian adalah suatu penyelidikan yang teroganisasi. Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Dari itu, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru. Nazir, 2005 28

2.10.1 Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Nazir, 2005 Dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : 1. Observasi Pengumpulan data dengan observasi atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan langsung akan tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut : Nazir, 2005 a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik, b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan, 29 c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan preposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja, d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan relibilitasnya. 2. Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancarai atau responden. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara interviewer untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai interviewee. Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Nazir, 2005 3. Studi Pustaka Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, analisis dokumen- dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. 4. Studi Literatur 30 Studi literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

2.10.2 Metodologi Pengembangan Sistem

2.10.2.1 Rapid Application Development RAD

Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. McLeod dan Shell, 2008. Rapid Application Development RAD adalah kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. McLeod dan Schell, 2008 Rapid Application Development memiliki tiga fase utama dalam pengembangan sistem, yaitu : Kendall dan Kendall, 2010 1. Requirement Planning Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan- tujuan tersebut. Fase ini membutuhkan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut, tidak hanya menunjukan proposal atau dokumen. 31 Selain itu, juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan problem- problem perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. 2. Workshop Design Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Selama workshop desain RAD, pengguna menanggap lembar gambaran kerja yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan beberapa perangkat lunak berdasarkan tanggapan pengguna. 3. Fase Implementation Dalam tahap workshop design penganalisis dan pengguna bekerja sama secara intens untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan. Segera setelah aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenaljan kepada organisasi. Gambar 2.6 Fase Rapid Application Development Kendall dan Kendall, 2010 32

2.10.2.2 Keuntungan Menggunakan RAD

Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut : 1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script. 2. Mudah untuk diamati karena menggunakan model protorype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan. 3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan. 4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan. 5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas. 6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan perangkat lunak pendukung.

2.11 Object Oriented Analysis OOA

OOA adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadopsi untuk pemakaian baru. Atau menentukan satu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga. 33 OOA adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek- objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru. Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk dipadukan dengan objek-objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya guna tinggi. 2.12 Object Oriented Design OOD Object Oriented Design OOD adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek objects, atribut attributes dan method methods. Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis multilayered software architecture, juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang menyediakan fungsi- fungsi functions yang dibutuhkan. Selain itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan layers, subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD. OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode kita menjadi lebih berguna, kita merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan, dan substitusi bagian dapat dengan mudah diimplementasikan. 34

2.13 Konsep Dasar Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software yang biasanya berbasis Object Oriented. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. UML memiliki diagram yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan dari suatu model. Berikut merupakan penjelasan dari diagram-diagram yang ada pada tools UML.

2.13.1 Diagram UML

UML memiliki beberapa diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Tujuan pembuatan diagram ini adalah agar sistem mudah dimengerti oleh semua pihak, baik yang teknis maupun non teknis. Berikut adalah beberapa dari diagram UML yang digunakan peneliti tersebut, antara lain:

1. Use Case Diagram

Use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem.. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. 35 Secara umum, use case adalah serangkaian skenario yang dikemas menjadi satu oleh tujuan pengguna umum. Skenario adalah rangkaian langkah-langkah yang menjabarkan sebuah interaksi antara seorang pengguna dengan sebuah sistem. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian bisa dikatakan use case adalah serangkaian skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Dalam bahasa use case, para pengguna disebut sebagai aktor. Aktor merupakan sebuah peran yang dimainkan seorang pengguna dalam kaitannya dengan sistem. Setiap langkah harus berupa pernyataan sederhana dan dengan jelas menunjukkan siapa yang menjalankan langkah tersebut. langkah tersebut harus menunjukkan tujuan aktor, bukan mekanisme yang harus dilakukan aktor. Gambar 2.7 Contoh Use Case Diagram Munawar, 2005 2. Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran 36 mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel. Sebuah activity diagram menunjukkan suatu alur kegiatan secara berurutan. activity diagram digunakan untuk mendiskripsikan kegiatan-kegiatan dalam sebuah operasi meskipun juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan alur kegiatan yang lainnya seperti use case atau suatu interaksi. Gambar 2.8 Contoh Activity Diagram Munawar, 2005 3. Class Diagram Sebuah Class Diagram menunjukkan struktur yang statis dari beberapa class dalam suatu sistem. Class diagram mendekripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara mereka. Class diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Multiplicity sebuah property merupakan indikasi tentang berapa banyak objek yang akan mengisi property. Multiplicity yang seting digunakan adalah : • 1 Sebuah pesanan hanya bisa memiliki seorang pelanggan. • 0..1 Sebuah pesanan perusahaan dapat memiliki sebuah sales 37 • Seorang pelanggan tidak perlu membuat pesanan dan tidak ada batas maksimal berapa jumlah pesanan yang dapat dibuat oleh seorang pelanggan-nol atau lebih pesanan. Gambar 2.9 Contoh Class Diagram Munawar, 2005 4. Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan diagram yang mengambarkan kolaborasi yang dinamis antara obyek satu dengan yang lain. Sequence diagram umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu skenario atau urutan langkah-langkah yang dilakukan baik oleh actor maupun sistem yang merupakan respon dari sebuah kejadian untuk mendapatkan hasil atau output. Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram Munawar, 2005 38

5. State Diagram