Deposito Valas dengan Risk Based Internal Audit

31 Risk based internal audit memberikan keyakinan pada semua risiko, audit berbasis risiko dapat melibatkan area yang biasanya tidak diuji. Area baru yang akan diaudit akan menjadi hal yang tidak biasa bagi auditor, tidak hanya pada akhir ketika menyajikan temuan. Auditor akan lebih memahami tentang praktek bisnis dan fasilitas dalam menerapkan pengendalian yang sesuai. Menurut Z. Dunil 2005:18 ada beberapa langkah pelaksanaan audit berbasis risiko yang memberikan value added, diantaranya adalah: a. Memberikan arah kepada risiko yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan b. Memberikan layanan atau membantu bank dalam mengelola risiko bisnisnya c. Komunikasi auditor dengan manajemen terhadap isu penting tentang risiko d. Meningkatkan identifikasi risiko yang mungkin terlewatkan e. Meningkatkan identifikasi atas kemungkinan kecurangan, dan f. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelaporan.

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Deposito Valas dengan Risk Based Internal Audit

Kenaikan suku bunga deposito berjangka pada semua bank cenderung mengarah kepada perang suku bunga diantara bank-bank Dewi 32 Astuti, 1999:1. Kenaikan suku bunga tersebut disebabkan antara lain oleh hal-hal berikut: a. Sebelum adanya program penjaminan dari pemerintah deposan cenderung untuk menyimpan dananya pada bank-bank asing yang dianggap lebih aman, meskipun dengan suku bunga yang lebih rendah b. Dengan adanya program penjaminan pemerintah atas kewajiban pembayaran bank-bank nasional, maka terjadilah aliran balik dana masyarakat ke bank-bank nasional. Disamping itu, adanya program penjaminan tersebut menyebabkan risiko yang dihadapi oleh deposan pada setiap bank menjadi kurang lebih sama, sehingga peranan suku bunga dalam menentukan pilihan bank bagi deposan menjadi semakin menonjol. Oleh karena itu, timbul persaingan diantara bank-bank yang berakibat naiknya suku bunga pasar uang antar bank dan suku bunga deposito. Adanya ekspektasi terhadap tingginya laju inflasi juga mendorong bank-bank untuk menaikkan suku bunga agar suku bunga riil tetap positif, dengan demikian memberikan daya tarik bagi masuknya aliran dana masyarakat ke sistem perbankan. Krisis kepercayaan yang sudah tidak rasional dari segi ekonomi itu bukannya melanda segmen masyarakat yang tidak tahu apa-apa. Kegelisahan yang terparah justru pada mereka yang well informed, yakni kelas menengah perkotaan Bisnis Indonesia, 9 Februari 1998:1 dalam Dewi Astuti 1999:1. Kelas menengah ke atas perkotaan pada umumnya 33 memiliki asset financial. Merekalah yang mempengaruhi keadaan perekonomian Indonesia karena mereka dapat menggunakan assetnya yang dapat ikut menentukan naik turunnya nilai uang. Kelas menengah keatas perkotaan ini cepat bereaksi terhadap segala sesuatu hal yang dapat merugikan atau menguntungkan assetnya. Sedangkan perlakuan terhadap asset financial para menengah keatas perkotaan dapat mempengaruhi cepat atau tidak tercapainya stabilitas perekonomian Indonesia. Menurut Dewi Astuti 1999:1 sebelum krisis moneter, pada saat krisis moneter dan setelah reformasi dibidang perbankan terjadi pergeseran perlakuan terhadap asset financial dan terdapat perbedaan perlakuan terhadap asset financial dari para Profesional di Surabaya yang diakibatkan oleh perbedaan jenis profesi dan perbedaan keadaan ekonomi. Sarens and Beelde 2006 dalam Habiburrochman, 2007:12 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan dalam persepsi internal auditor tentang peran khusus mereka dalam manajemen risiko. Internal auditor memainkan peran penting dalam membuat kesadaran yang tinggi atas risiko dan kontrol dengan lebih memformalkan sistem manajemen risiko, sehingga mempengaruhi cara kerjanya dalam menjalankan manajemen risiko. Perlu adanya pengawasan dari pihak audit internal dengan menggunakan risk based internal audit. Deposito bank menanggung risiko, yaitu setiap kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya terdapat pula risiko untuk menerima 34 kerugian. Audit Internal Berdasarkan Risiko RBIA adalah suatu metodologi yang memberikan jaminan bahwa risiko dikelola sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima oleh organisasi. Dengan menerapkan RBIA pada deposito valas, maka akan melindungi para deposan dari risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi. H a1 : Deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit.

2. Letter of Credit dengan Risk Based Internal Audit