Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara mengempaan dan
merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan
cetakan baja. Tablet di buat dengan berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada desain cetakan Ditjen POM, 1995.
Tablet dibuat dengan 3 cara umum yaitu : Granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk
meningkatkan aliran campuran dan atau kemampuan kempa. Granulasi kering dibuat dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi sehingga menjadi
tablet yang besar kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkanDitjen POM,1995.
2.4. Komposisi Tablet
Komposisi umum dalam tablet ádalah : 1. Zat berkhasiat.
2. Bahan pengisi : ditambahkan untuk mendapatkan berat yang diinginkan. 3. Bahan pengikat : ditambahkan untuk mengikat komponen-komponen
tablet untuk dijadikan granul dengan ukuran yang sama dan betuk spheris setelah dipaksakan melewati ayakan. Dengan adanya bahan pengikat,
componen tablet akan mudah dibentuk menjadi granul, sehingga akan memudahkan didalam pencetakkan.
4. Bahan pengembang : ditambahkan untuk memecahkan tablet menjadi partikel kecil sehingga luas permukaan diperbesar dan absorbsi
dipermudah.
Universitas Sumatera Utara
5. Bahan pelicin : ditambahkan dengan maksud untuk meningkatkan daya alir granul-granul pada corong pengisi, mencegah melekatnya massa pada
punch dan die, dan mengurangi gesekan antara batir-butir granul dan mempermudah pengeluaran tablet dari die.
6. Zat pewrna : ditambahkan dengan maksud untuk memperindah tablet, membedakan dosis, spesifikasi dari pabrik, serta untuk mempermudah
pengawasan. 7. Zat pewangi dan pemanis : ditambahkan untuk menutupi bau dan rasa
yang tidak enak, memberikan bau tertentu. 8. Adjuvants : ditambahkan antara lain sebagai anti oksidan.
9. Absorban : ditambahkan untuk melindungi bahan berkhasiat dari pengaruh lembab, menghomogenkan distribusi zat berkhasiat,
menghindari kebasahan akibat sifat dan kombinasi zat berkhasiat. 10. Bahan pembasah : ditambahkan untuk mempercepat hancurnya tablet
Soekemi, 1987.
2.5. Disolusi .
Disolusi pelarutan adalah proses dalam suatu pelarut. Saat sekarang ini disolusi dipandang seabagai salah satu uji pengawasan mutu yang paling penting
dilakukan pada sediaan farmasi. Pada uji disolusi dapat diketahui bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya. Cepatnya obat atau tablet
melarut menentukan beberapa kadar bahan berkhasiat terlepas didalam tubuh. Karena itu laju larut berhubungan langsung dengan kemanjuran dari tablet dan
perbedaan bioavaibilitas dari berbagai formula Lachman,et al,1994
2.6. Spektofotometer Ultraviolet