Analisis Jalur Pendistribusian Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISIS JALUR PENDISTRIBUSIAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA

PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK MEDAN

TUGAS AKHIR Diajukan oleh:

062101177 ALEXANDRIO.P.S

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang sederhana ini guna memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan pendidikan Pendidikan D III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir ini penulis menyadari bahwa penyajianya masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis telah berusaha dengan sungguh sungguh agar tugas akhir ini dapat disajikan dengan baik. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadi masukan yang berarti bagi tugas-tugas selanjutnya.

Dari awal sampai selesai penulisan tugas akhir ini telah banyak menerima bimbingan moril maupun material dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan trima kasih yang setulusnya kepada :

1. Trima kasih Ku kepada kedua Orang tua Ku Bapak H. Siahaan dan Mom ku E.H. Pardede Yang telah memberikan semangat dan Do`anya.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

3. Bapak Prof.Dr.Paham Ginting, SE,Ms selaku Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Sumatra Utara.


(4)

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Serta Dosen Pembimbing saya, yang telah memberikan Bimbingan kepada saya.

5. Ibu Dra. Fepty Aniar selaku Kepala Bidang Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

6. Bapak Dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

7. Pak Iswanto selaku pimpinan Suvervisor PT. Kimia Farma (Persero)Tbk. TJ-Morawa Medan dan seluruh Karyawan / i , selaku pihak yang telah memberikan kesempatan riset seluas-luasnya kepada penulis..

8. Buat sahabat penulis, and Best Friend Romi, Yogi, Yudi, Helmi yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini beserta rekan-rekan mahasiswa / i Jurusan Keuangan stambuk 2006 yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Terakhir penulis mengharapkan kiranya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, November 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

B. Jenis Usaha / Kegiatan Perusahaan ... 7

1. Pabrik ... 7

2. Distribusi dan Perdagangan ... 8

3. Apotek ... 8

4. Laboratorium Klinik ... 9

5. Klinik ... 9

6. Perdagangan Internasional ... 10

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... 14

E. Kinerja Usaha Terkini ... 16

F. Rencana Kegiatan... 18 BAB III PEMBAHASAN


(6)

Produk Pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk ... 20 B. Arti Distribusi bagi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Medan ... 21 C. Tujuan Distribusi Bagi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Medan . 21 D. Komponen-komponen Dalam Kegiatan Distribusi Pada

PT Kimia Farma Tbk Meda ... 23 E. Jalur Distribusi Yang Digunakan

PT Kimia Farma Tbk Medan Mendistribusikan Produk Obat... 26 F. Strategi Distribusi Yang Digunakan

PT Kimia Farma Tbk Medan Dalam Mendistribusikan Produk .. 30 G. Fungsi dan Manfaat Retailer Sebagai Perantara Pada

Pendistribusian Produk Bagi PT Kimia Farma Tbk Medan ... 31 H. Manfaat Dari Penggunaan Jalur Distribusi Yang Digunakan

Oleh PT Kimia Farma Tbk Medan ... 34 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 37 B. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3-1( Kebijakan Pemotongan Harga Penjualan Bagi Pelanggan)... 26 Tabel 3-2( Catatan Atas Laporan Penjualan Dua Barang Pada Apotik) ... 33 Tabel 3-3(Laporan Catatan Laporan Penjualan

Dua Barang Pada Klinik ) ... 33 Tabel 3-4(Laporan Pendistribusian Produk Pada Retail Perusahaan ) ... 35 Tabel 3-5(Catatan Atas Laporan Penjualan Dua Barang Dalam


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Tabel 2-1( Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Cabang Kelas I) ... 13 Tabel 3-1( Jalur Distribusi Produk Untuk Wilayah Kota Medan) ... 27 Tabel 3-2(Jalur Distribusi Yang Dilalui Salesman) ... 28 Tabel 3-3(Jalur Distribusi Produk Obat Untuk Wilayah Sumatera 1


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan-perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada diperusahaan bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil jenis kegiatan yang dilakukan adalah terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, demikian juga dengan perusahaan yang mulai berkembang semakin besar kegiatan yang dilaksanakan maka semakin sulit untuk direncanakan dan diawasi. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun industri pada umumya, bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan usaha yang semakin baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat mengenai perusahaan tersebut.

Perusahaan yang didirikan selalu bertujuan untuk mencari laba karena dengan adanya laba maka perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus dapat memperluas atau mengembangkan usahanya. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tidak akan di dapat dengan sendirinya, sedangkan laba tersebut akan muncul apabila ada kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan, misalnya penjualan.


(10)

Dalam melaksanakan kegiatan penjualan tersebut maka harus dapat dikaitkan dengan fungsi manajemen. Fungsi – fungsi manajement antara yang satu dengan yang lainnya akan saling terkait dan memiliki hubungan yang saling terpadu. Karena banyaknya produk yang ditawarkan produsen kepada masyarakat maka persaingan di dalam industri ini pun semakin tajam. Akibat dari persaingan yang semakin tajam ini produsen dituntut untuk melahirkan inovasi-inovasi produk baru yang berbeda dari pesaing-pesaingnya untuk merebut minat konsumen dan menguasai pasar. Salah satu inovasi yang dulu dan sampai sekarang kita rasakan. Untuk itu para produsen harus memulai dengan mempromosikan produk agar diketahui masyarakat dan sangat penting bagi produsen untuk harus memasarkannya dan mendistribusikannya secara baik agar dapat dikenal dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat sebagai konsumen.

Sebuah inovasi menghasilkan produk dan setiap produk yang tercipta diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setelah perusahaan menghasilkan produk, pada tahap berikutnya perusahaan melakukan penetapan harga dan setelah itu tiba saatnya perusahaan harus melempar produknya ke pasar. Produk yang diciptakan tadi perlu untuk didistribusikan agar konsumen dapat menikmati dan menkonsumsi produk tersebut. Untuk itu para produsen harus memulai dengan mempromosikan produk agar diketahui masyarakat dan sangat penting bagi produsen untuk harus memasarkannya dan mendistribusikannya secara baik agar dapat dikenal dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat sebagai konsumen.


(11)

Distribusi sangat penting dalam aktivitas sebuah perusahaan, jika perusahaan tersebut tetap ingin hidup terus secara berkesinambungan, maka perusahaan harus mampu memasarkan produk yang dihasilkannya kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi. Jalan yang harus ditempuh perusahaan adalah mendistribusikannya melalui jalur atau saluran distribusi, yaitu jalur atau keseluruhan perantara pemasaran yang dilalui barang dan jasa dari produsen hingga sampai ke pemakai industri dan konsumen. Untuk mampu memasarkan produknya ke masyarakat dan memastikan produknya dapat dinikmati konsumen maka perusahaan harus tepat membuat keputusan untuk memilih jalur pendistribusian mana yang akan digunakan perusahaan untuk merealisasikan hal tersebut.

Dalam membuat keputusan mengenai jenis jalur atau saluran pendistribusian yang akan digunakan, perusahaan perlu mempertimbangkan jenis produk, karakteristik konsumen, dan sebagainya. Dan dalam mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen biasanya melibatkan sejumlah perantara pemasaran, yaitu orang-orang yang terlibat dalam perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Kegiatan-kegiatan pemasaran yang berkaitan dengan produk dan penetapan harga tidak akan berguna jika tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi. Selain itu, kegiatan promosi yang sangat penting pun tidak ada manfaatnya jikalau produk tersebut tidak tersedia pada saat dibutuhkan karena tidak terdistribusi dengan baik ke pasar. Dengan menggunakan jalur distribusi


(12)

yang baik pula perusahaan bisa menjamin produknya terdistribusi pada tempat-tempat yang mudah diperoleh konsumen agar konsumen dapat menikmati produk tersebut dengan mudah.

Bisa digambarkan bila perusahaan tidak mampu memilih jalur pendistribusian yang tepat, perusahaan akan merugi karena bisa-bisa produknya tidak akan sampai dan tidak bisa dikosumsi masyarakat. Terlebih lagi bagi produk yang lahir dari biaya produksi yang tidak sedikit dan riset produk yang memakan waktu cukup lama apabila tidak terdistribusi dengan baik maka akan sangat mengganggu kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan latar belakang dan besarnya peranan Analisis Jalur Pendistribusian bagi kelangsungan sebuah kegiatan perusahaan maka penulis tertarik untuk membahas masalah "“ANALISIS JALUR PENDISTRIBUSIAN UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. MEDAN" sebagai judul dalam penulisan tugas akhir ini.

B. Perumusan Masalah

Sebagai alasan suatu perencanaan riset, perlu di tetapkan apa yang menjadi pokok yang dijadikan penelitian untuk menghindari pembahasan terlalu luas maka penulis membahas :

1. Bagaimana jalur pendistribusian pruduk yang dilakukan PT Kimia Farma (Persero) Tbk Medan dalam meningkatkan penjualan ?


(13)

C. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian ini ada dua macam. Diantaranya adalah tujuan yang bersifat umum dan yang bersifat khusus.

1. Tujuan Umum

1. Terciptanya suatu hubungan terarah antara dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai mitra pengguna outcome-nya.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk memenuhi tugas akhir yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis, merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi, terutama dalam hal jalur pendistribusian, dengan mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan.

b. Bagi Perusahaan, Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah tepat di dalam memajukan perusahaan pada masa akan datang.

c. Bagi Akademik, dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi pihak yang membutuhkan terutama yang ada relevansinya dengan penelitian ini, serta sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan tugas akhir dimasa yang akan datang.


(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Kimia Farma (Persero) Medan.

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. Sebagai perusahaan public sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN. PT Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.


(15)

Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TU). Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan. B. Jenis Usaha / Kegiatan Perusahaan.

1. Pabrik

Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri. Yang terdiri atas :


(16)

Plant Tanjung Morawa d kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul.

2. Distribusi dan Perdagangan

Unit Distribusi yang direpresentasikan oleh PT. Kimia Farma Trading & Distribution sangat berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk Kimia Farma. Rencana pemerintah mengucurkan anggaran subsidi obat generik senilai Rp 4 triliun per tahun, akan menolong kantong PT Kimia Farma Tbk. Kimia Farma merupakan salah satu BUMN farmasi yang memproduksi obat generik, perusahaan farmasi pelat merah ini berani menaikkan target penjualan hingga 27% menjadi Rp 3,3 triliun tahun ini.

3. Apotek

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. Seiring dan sejalan dengan perubahan situasi dan persaingan yang semakin kompetitif dan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, PT. Kimia Farma Tbk melaunching sebagai suatu refleksi perusahaan untuk lebih mendekatkan diri dengan para stakeholdernya.


(17)

4. Laboratorium Klinik

Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti Kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan Mikro Biologi industri. Industri Farmasi memiliki peran strategis dalam berbagai aspek yaitu aspek sosial dimana perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjaga kesehatan, aspek ekonomi dan aspek teknologi yang juga menuntut agar industri farmasi dapat meningkatkan kemampuan dalam menjaga kesinambungan usaha.

Layanan yang diberikan, yaitu :

a. Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS) b. Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter(APD) c. Medical Check Up

d. Pemeriksaan Mikrobiologi Industri e. Pemeriksaan Rujukan

4. Klinik

a) Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi Healthcare Company, maka Kimia Farma telah merintis infrastruktur bisnisnya memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.


(18)

b) Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan pemeriksaan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan pendukung lainnya.

c) Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, layanan medical check upa dan untuk perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan dan pengelolaan medical record untuk karyawan. d) Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dengan kebutuhan

konsumen melalui layanan e-care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.

5. Perdagangan Internasional

PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat nasional tapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional. Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara : Erope, India, Jepang, Taiwan and New Zealand. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan ke Yemen, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, and Papua New Guinea. Demikian juga untuk produk-produk herbal yang berasal dari bahan alami juga telah dipersiapkan proses registrasinya untuk memasuki pasar baru seperti : Filipina, Myanmar, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain and Bangladesh. Produk Herbal merupakan target utama


(19)

potensial yang telah menunjukkan minat untuk melakukan hubungan bisnis dengan perusahaan.

C. Struktur Organisasi

Dalam kerangka spesialisasi kerja akan ditentukan pekerjaan setiap orang dalam organisasi. Dalam kegiatan ini pimpinan perusahaan akan menentukan jenis-jenis kerja yang harus dilakukan dan menetukan orang yang akan yang melakukan masing-masing pekerjaan, langkah yang dilakukan dalam merangka spesialisasi kerja (Job Specialization) menentukan pembagian kerja. Struktur organisasi perusahaan adalah suatu pola kerangka tetap yang menunjukkan hubungan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing jabatan. Dengan struktur organisasi yang baik akan tercipta kelancaran dan keberhasilan setiap aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan, mendorong terciptanya kepada peningkatan efisiensi kegiatan uasaha merupakan suatu fungsi penting yang perlu dlaksanakan

PT. Kimia Farma Medan memiliki struktur organisasi garis dan staf, dimana Direktur Utama sebagai ketua, membawahi Direktur, General Manager dan Manager. Dengan demikian semua perintah-perintah operasional dari Direktur Utama berjalan menurut garis vertikal dari atas ke bawah melalui tangga-tangga jabatan yang telah ditetapkan. Pimpinan perusahaan dapat berkomunikasi/ berinteraksi langsung dengan bawahan, sehingga bawahan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.


(20)

Dalam situasi seperti ini kewajiban dan wewenang masing-masing pegawai pada setiap jenjang jabatan dapat dimengerti dengan mudah oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap jenjang jabatan yang menerima perintah dapat membuat inisiatif agar perintah tersebut dapat dievaluasi pada akhir masa perolehan yang merupakan prestasi kerja si penerima tersebut.

Dengan organisasi garis dan staf ini, jalur pertanggung jawaban kepada atasan juga merupakan garis vertikal yaitu mendapat perintah dari satu orang dan bertanggung jawab kepada satu orang pula. Struktur organisasi yang baik harus mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanakan pencapaian tujuan perusahaan.

Adapun struktur organisasi PT kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan yang menjadi objek penelitian memiliki struktur organisasi sebagai berikut.


(21)

St

rukt

ur

O

rg

a

ni

sa

si

G

am

b

ar

2.


(22)

D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab.

Secara umum setiap jajaran pada struktur organisasi pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan sebagai berikut :

1. Kepala Cabang.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan dipimpin oleh seorang kepala cabang dengan tugas pokok sebagai berikut :

a) Memimpin perusahaan.

b) Mampu mengurus, mengelolah serta meningkatkan kinerja perusahaan.

2. Wakil Kepala Cabang.

Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut :

a) Bertangggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. b) Membawahi langsung Departemen Manajemen Intern I yang

mengurus kegiatan intern Perusahaan. 3. Supervisor Tu/ Administrasi

Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut :

a) Mengatur, mengelola dan melaksanakan administrasi keuangan berdasarkan pedoman dan kebijakan serta prinsip-prinsip keuangan serta bertanggung jawab atas tersusunnya laporan keuangan dan divisi / unit usaha lainnya, menyusun dan memantau anggaran dan pendapatan belanja perusahaan sehingga dapat mengendalikan


(23)

b) Tersedianya dana untuk melancarkan kegiatan usaha perusahaan. 4. Supervisor Penjualan Reguler I.

Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : a) Mengemban tugas dalam penjualan produk yang ada.

b) Merencanakan dan melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemantauan terhadap pelanggan secara berkesinambungan serta memberikan saran dan masukan baik kepada Direksi maupun kepada Divisi masing-masing dalam rangka lebih mengaktifkan 5. Supervisor Penjualan Reguler II.

Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab yang sama dengan supervisor penjualan reguler I yang membedakannya yaitu :

a) Wilayah pemasaran perusahaan dan sasaran perusahaan dalam penjualan produknya.

6. Supervisor Penjualan Institusi.

Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut :

a) Melakukan Aktifitas promosi dalam lembaga kesehatan Pemerintah atau Swasta.

b) Melakukan pemasaran ke lembaga atau institusi kesehatan seperti Rumah Sakit Umum atau Pemerintah.

7. Supervisor Logistik.


(24)

a) Melaksanakan pergudangan produk-produk, mengemas barang sedemikian rupa sehingga barang siap untuk dijual ke agen dan konsumen.

b) Mengantar barang yang telah di pesan baik oleh institusi, lemabaga-lembaga kesehatan, dan agen.

8. Kasir.

Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut :

a) Menerima pembayaran, dan rekapitulasi seluru setoran penjualan ke bagian keuangan.

E. Kinerja Usaha Terkini.

Penilaian faktor-faktor yang digunakan dalam penilaian kinerja usaha terkini merupakan hal yang paling komplek dan memerlukan pertimbangan yang mendalam dari pihak manajemen. Semakin banyak faktor-faktor yang dinilai maka akan semakin teliti penilaian tersebut, tetapi yang penting adalah faktor-faktor tersebut cukup mewakili persyaratan kerja yang dinilai.Dalam hal ini unsur penilaian perusahaan dibedakan untuk karyawan dan pimpinan. Unsur penilaian karyawan adalah kemampuan kerja, kerajinan, kualitas pekerjaan, produktivitas, kepatuhan kerja, hubungan kerjasama, kepemimpinan dan tanggung jawab. Unsur penilaian untuk pimpinan adalah kesetiaan, disiplin, tanggungjawab, pengetahuan kerja, prestasi kerja, kreativitas, dan kepemimpinan. Syarat-syarat faktor penilaian tersebut adalah memang benar-benar berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas


(25)

penilai khusus dapat melaksanakan penilaian aktivitas perusahaan dalam kinerja secara benar.

Setiap kegiatan usaha selalu mengharapkan untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan yang direncanakan oleh perusahaan. Dengan hal tersebut PT Kimia Farma membuat suatu tindakan-tindakan, bagaimana perusahaan dapat memberikan standart tugas dan tanggung jawab kepada karyawan dalam penjualan produk. Perusahaan mempunyai target dalam penjualan produknya untuk itu diperlukan suatu jalur pendistribusian yang dapat bersaing dengan pesaingnya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian jalur pendistribusian dalam meningkatkan penjualan. Tidak terlepas dari bagaimana perusahaan melakukan efektifitas kinerjanya dengan jalur pendistribusian yang digunakan perusahaan.

Adapun kinerja perusahaan terkini dalam memalakukan jalur pendistribusian yaitu perusahaan akan melakukan analisis luas pasar yang dilayani oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Bagaimana perusahaan melakukan analisis pemasaran dalam daerah dan luar daerah agar produknya dapat melesat dengan agregat penjualan yang baik di banding pesaingnya dengan data penjualan rata-rata. Kemudian perusahaan akan melakukan anggaran penjualan alat-alat kesehatan dengan tujuan melakuka proyek teknis daripada permintaan pelanggan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Kemudia perusahaan akan melakukan politik harga dalam anggaran penjualan kapas dan kasa.


(26)

Tabel 2.1

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN PENJUALAN DUA BARANG PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2008

Tahun

Obat Generik Obat OTC (Over The Counter)

Pack Harga/ pack Pack Harga/ pack

2006 15.700 3.400 22.800 5.000

2007 16.900 3.500 23.100 5.400

2008 18.300 3.700 25.000 5.600

Sumber : PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.

F. Rencana Kegiatan.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, Menjadi Perusahaan Pelayanan Kesehatan (Health Care Company) Utama di Indonesia Yang Berdaya Saing Global. Perusahaan dapat melaksanakan rencana kegiatan usaha sebagai berikut :

1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas bagaimana perusahaan melakukan upaya peningkatan penjualan dengan menggunakan jalur pendistribusian secara efektif dan efisien .


(27)

2. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya.

3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan.

4. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.

5. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan Perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.


(28)

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan terhadap jalur pendistribusian produk PT. Kimia Farma Tbk Medan yang meliputi :

A. Hubungan Struktur Organisasi Dengan Jalur Pendistribusian Produk Pada PT. Kimia Farma Tbk Medan

Struktur Organisasi pada PT. Kimia Farma Tbk Medan sudah baik karena disusun sedemikian rupa menurut struktur organisasi garis dan staff, dimana mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertikal. Artinya masing-masing bawahan bertanggung jawab kepada atasan yang tepat berada di atasnya, begitu seterusnya sampai posisi tertinggi di struktur organisasi. Agar masing-masing aktivitas anggota perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.

Hubungan struktur organisasi PT. Kimia Farma Tbk Medan dengan jalur pendistribusian produk Obat adalah terhadap alur perintah dan kebijakan dari posisi tertinggi hingga ke posisi di bawahnya agar dijalankan dengan baik. Pada posisi tertinggi struktur organisasi PT. Kimia Farma Tbk Medan yang ditempati oleh areal sales manager, memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan bentuk jalur pendistribusian dan strategi-strategi pendistribusian produknya agar sampai ke konsumen. Areal sales manager inilah yang kemudian memerintahkan kepada bawahannya yaitu kepala cabang yang kemudian meneruskan perintah


(29)

areal sales manager kepada leader sebagai penanggung jawab segala hal tentang pemasaran, pendistribusian dan penjualan produk.

B. Arti Distribusi bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan

Distribusi pada umumnya kita ketahui sebagai kegiatan memindahkan barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Pada PT. Kimia Farma Tbk Medan mereka lebih menyebut kegiatan distribusi mereka sebagai kegiatan distribusi fisik dikarenakan kegiatan distribusi mereka merupakan mendistribusikan consumer goods yang tangible yaitu barang atau produk untuk dikonsumsi yang mempunyai wujud dan bentuk. Jadi pengertian distribusi bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan lebih tepatnya sebagai kegiatan memasarkan dan menjual Obat Generik dan OTC (Over The Counter) ke pedagang, outlet dan perantara-perantara lainnya yang kemudian perantara-perantara tersebut yang menjualnya langsung ke konsumen.

C. Tujuan Distribusi Bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan

Tujuan menjadi tolok ukur keberhasilan semua kegiatan kita begitu juga di dalam perusahaan. Apabila tujuan yang kita tetapkan dari awal dapat kita capai maka kita dapat dikatakan berhasil. Setiap aktivitas atau kegiatan yang ada di perusahaan pun memiliki tujuan, tujuan itu ditujukan agar aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang-orang yang ada di dalam perusahaan menjadi jelas untuk apa mereka melakukan aktivitas tersebut. Begitu juga dengan kegiatan distribusi.


(30)

Kegiatan distribusi pasti memiliki tujuan, yang mana masing-masing perusahaan memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda.

Di sini akan dijelaskan apa yang menjadi tujuan distribusi bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan Tujuan distribusi bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan antara lain adalah :

1. Memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan sebaik dan senyaman mungkin. Karena PT. Kimia Farma Tbk Medan tidak mendistribusikan langsung produknya ke konsumen, maka pelanggan di sini diartikan adalah para perantara-perantara yang menjual langsung Obat ke konsumen.

2. Untuk menghemat seluruh pembiayaan untuk pemberian pelayanan kepada konsumen jadi biaya yang dikeluarkan bisa seminimum mungkin. Maksudnya di sini adalah PT. Kimia Farma Tbk Medan memberikan pelayanan kepada konsumen adalah dengan memasarkan produk mereka yang berkualitas hingga dapat dikonsumsi dan dinikmati konsumen, hanya saja penjualannya dari PT. Kimia Farma Tbk Medan tidak langsung ke konsumen melainkan melalui perantara-perantara.

3. Dengan melalui perantara-perantara inilah PT. Kimia Farma Tbk Medan meminimalkan biaya untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, mereka hanya memasarkan dan menjual barang melalui perantara, dan kemudian perantara-perantara inilah yang akan memberikan pelayanan


(31)

dengan hanya memberikan pelayanan kepada perantara-perantara perusahaan bisa lebih menghemat biaya dibandingkan harus memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen.

4. Merealisasikan laba yang direncanakan dengan melaksanakan pelayanan kepada pelanggan. Jadi dalam kegiatan pendistribusian produk pada PT. Kimia Farma Tbk Medan tidak hanya berfokus pada penyaluran barang atau produk mereka dari produsen ke konsumen. Melainkan mereka juga berfokus pada pencapaian laba.

PT. Kimia Farma Tbk Medan berfokus pada pencapaian laba yang direncanakan dengan cara memberikan pelayanan kepada para pelanggan atau perantara-perantara mereka. Memberikan pelayanan kepada para pelanggan atau perantara-perantara mereka merupakan suatu hal yang sangat penting dikarenakan hanya melalui perantara-perantara inilah produk PT. Kimia Farma Tbk Medan yaitu Obat bisa sampai ke tangan konsumen. Para perantara-perantara mereka inilah yang menjadi penghubung antara produsen ke konsumen.

D. Komponen-Komponen Dalam Kegiatan Distribusi Pada PT. Kimia Farma Tbk Medan.

Sebagai produsen, PT. Kimia Farma Tbk Medan dalam melakukan perpindahan barang kepada pelanggan atau para perantara mereka ada beberapa komponen di dalamnya yang perlu kita ketahui. Komponen-komponen ini bagi


(32)

perusahaan sangat penting dan saling terkait, sehingga perusahaan perlu merencanakannya sekaligus mengintegrasikannya dengan baik.

Adapun beberapa komponen yang terdapat di dalam kegiatan distribusi PT. Kimia Farma Tbk Medan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pergudangan dan penyimpanan produk

Pergudangan merupakan upaya perusahaan untuk menyimpan dan memelihara produk mereka untuk sementara waktu ataupun untuk waktu yang lama. Untuk tempat penyimpanan dan pergudangan produk, PT. Kimia Farma Tbk Medan menempatkan semua produk di gudang yang masih berada di plan Tanjung Morawa Medan multi center yang tepat berada di sebelah kantor PT. Kimia Farma Tbk Medan.

2. Penanganan angkutan penjualan dan tujuan lokasi distribusinya

PT. Kimia Farma Tbk Medan hanya mendistribusikan untuk produk wilayah kota Medan. Dalam mendistribusikan produknya PT. Kimia Farma Tbk Medan membagi tujuan lokasi distribusinya. PT. Kimia Farma Tbk Medan membaginya dalam tiga macam tujuan lokasi distribusi dengan masing-masing salesman yang menangani daerah tersebut.

Tujuan lokasi distribusi pertama disebut wilayah retail tradisional yang meliputi seluruh pedagang-pedagang kecil dan tradisional yang ada di kota Medan dan yang menanganinya adalah bagian sales motoris. Tujuan lokasi distribusi


(33)

menanganinya adalah team sales canvas mobil dan tujuan lokasi distribusi yang terakhir adalah retail modern yang ditangani oleh salesman taking order.

3. Pemrosesan pesanan.

Pemrosesan pesanan produk pada PT. Kimia Farma Tbk Medan meliputi proses penerimaan pesanan dan persiapan proses pengiriman produk ke pemesan. Pemrosesan pesanan diawali segera setelah pelanggan melakukan pemesanan, baik dengan telepon maupun melalui para salesman PT. Kimia Farma Tbk Medan. Pesanan kemudian disampaikan kepada bagian penjualan dan kemudian disampaikan kepada bagian gudang untuk mengeluarkan berapa banyak produk yang akan dikeluarkan dan seterusnya akan dikirim kepada pelanggan yang memesan.

4. Standar pelayanan kepada pelanggan

PT. Kimia Farma Tbk Medan kebijakan standar pelayanan kepada pelanggan lebih ditekankan pada pemberian potongan harga kepada para pelanggan mereka. Standar dalam pemotongan harganya bisa dilihat dalam bentuk tabel di bawah ini :


(34)

Tabel 3.1

Kebijakan Pemotongan Harga Penjualan Bagi Pelanggan PT. Kimia Farma Tbk Medan.

Periode 31 Desember 2008 Dan 31 Desember 2009

Jenis Obat keseluruhan

Retailer

Tradisional Grosir

Retailer Modern Obat Generik.(Obat

Umum)

7,67% 8,25% 3,79%

Obat OTC (Over The Counter), Obat Resep.

6,22% 8,00% 3,79%

Sumber PT. Kimia Farma Tbk Medan.

5. Transportasi

Transportasi bertugas mengantarkan barang pesanan yang dipesan pelanggan dari gudang perusahaan ke toko atau outlet para pelanggan yang memesan. Karena hanya memasarkan dan menjual produknya di dalam kota Medan maka untuk mengantarkan produknya ke pelanggan PT. Kimia Farma Tbk Medan menggunakan transportasi darat yaitu dengan menggunakan mobil box. Dengan menggunakan mobil box Obat akan aman dan terlindung dari sengatan matahari secara langsung dan air hujan yang mengguyur apabila terjadi hujan di tengah perjalanan menuju lokasi tempat pelanggan yang memesan.

E. Jalur Distribusi Yang Digunakan PT. Kimia Farma Tbk Medan Mendistribusikan Produk Obat.


(35)

Medan Keputusan perusahaan mengenai jalur distribusi bisa langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang lain dan keputusan mengenai tenaga penjualan yang akan digunakan perusahaan.

Untuk mendistribusikan produknya PT. Kimia Farma Tbk Medan memilih menggunakan jalur distribusi tidak langsung (indirect selling). Dengan memilih jalur distribusi tidak langsung PT. Kimia Farma Tbk Medan dalam mendistribusikan produknya menggunakan jasa perantara atau retailer yang kemudian perantara atau para retailer inilah yang akan menjual produk langsung kepada konsumen.

Untuk lebih jelasnya pada gambar berikut ini akan ditunjukkan jalur pendistribusian produk oleh PT. Kimia Farma Tbk Medan khusus untuk kawasan Medan.

Gambar 3.1

Jalur Distribusi Produk untuk Wilayah Kota Medan Sumber PT. Kimia Farma Tbk Medan.

PRODUSEN

RETAILER


(36)

Gambar 3.2 PRODUSEN

( PT. KIMIA FARMA TBK MEDAN.)

SALES MOTORIS

TEAM SALES CANVAS

MOBIL

SALESMAN TAKING

ORDER

RETAILER TRADISIONAL

GROSIR RETAILER

MODERN


(37)

Walaupun masih berada dalam satu wilayah Sumatera , kota-kota lain selain kota Medan yaitu Pekan baru, Batam dan Aceh dalam mendistribusikan produk mereka tidak perlu melalui PT. Kimia Farma Tbk Medan.. Mereka langsung menerima produk PT. Kimia Farma Tbk Medan. Pada skema berikut ini akan dapat dilihat jalur distribusi produk untuk wilayah Sumatera 1 di luar kota Medan yaitu Pekan baru, Batam dan Aceh.

Gambar 3.3

Jalur Distribusi Produk Obat untuk wilayah Sumatera 1 Pekan baru, Batam dan Aceh.

Sumber : PT. Kimia Farma Tbk Medan.

Pada skema jalur distribusi di atas yang menempati posisi produsen adalah Pabrik Obat milik PT. Kimia Farma Tbk Medan yang ada di palan Tanjung Morawa Medan. Lalu proses pendistribusian produk ke daerah tersebut langsung dikirim

DISTRIBUTOR

KONSUMEN PRODUSEN


(38)

ke distributor yang ada di masing-masing daerah. Lalu distributor lah yang menjualnya kepada konsumen.

F. Strategi Distribusi Yang digunakan PT. Kimia Farma Tbk Medan Dalam Mendistribusikan Produk.

Dalam mendistribusikan produk, selain sudah menetapkan jalur distribusi PT. Kimia Farma Tbk Medan juga menetapkan strategi-strategi distribusi. Strategi distribusi di sini lebih ditekankan pada penetapan dan kebutuhan akan perantara dalam jalur distribusi. Pada pendistribusian produk khusus untuk wilayah kota Medan, PT. Kimia Farma Tbk Medan menetapkan menggunakan strategi distribusi intensif (intensive distribution strategy). Sedangkan untuk pendistribusian pada kota-kota di wilayah Sumatera 1 selain kota Medan menggunakan strategi distribusi eksklusif (exclusive distribution strategy).

PT. Kimia Farma Tbk Medan menerapkan strategi distribusi intensif (intensive distribution strategy) yaitu dengan mendistribusikan dan menjual produk ke seluruh outlet-outlet, retailer ataupun grosir-grosir yang ada di kota Medan. Sedangkan untuk strategi distribusi eksklusif (exclusive distribution strategy) yaitu dengan menetapkan satu distributor pada satu daerah yang dipilih oleh areal sales manager menjadi distributor produk di daerahnya masing-masing.


(39)

G. Fungsi Dan Manfaat Retailer Sebagai Perantara Pada Pendistribusian Produk Bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan.

Retailerlah yang menjadi perantara pada jalur distribusi produk di kota Medan. Fungsi perantara atau retailer cukup penting bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan, dikarenakan pada jalur distribusinya perantara atau retailer yang menjadi penghubung langsung antara PT. Kimia Farma Tbk Medan dengan konsumen. PT. Kimia Farma Tbk Medan perantara atau retailer juga banyak memberikan manfaat bagi mereka. Beberapa manfaat yang dirasakan perusahaan antara lain :

1. Perusahaan dapat menghemat waktu pendistribusian karena tujuan lokasi distribusi mereka sudah jelas.

2. Perusahaan akan mendapatkan manfaat tempat. Di sini PT. Kimia Farma Tbk Medan tidak perlu lagi sibuk mencari lokasi yang strategis untuk menjual produk ke konsumen dikarenakan para perantara mereka sudah mempunyai tempat sendiri.

Dalam mendistribusikan produknya perantara yang digunakan yaitu Apotek, Klinik disini peran kedua perantara tersebut menyalurkan produk ke konsumen, menjadi pasilitas distribusi PT. Kimia Farma Tbk Medan.


(40)

Tabel 3.2

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN PENJUALAN DUA BARANG PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2008

Tahun

Obat Generik Apotek

Obat OTC (Over The Counter) Apotek

Pack Harga/ pack Pack Harga/ pack

2006 18.700 3.400 27.800 5.000

2007 19.900 3.500 31.100 5.400

2008 23.300 3.700 35.000 5.600

Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Medan

Tabel 3.3

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN PENJUALAN DUA BARANG PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2008

Tahun

Obat Generik Klinik

Obat OTC (Over The Counter) Klinik

Pack Harga/ pack Pack Harga/ pack

2006 15.700 3.200 22.800 4.800

2007 16.900 3.300 23.100 5.200

2008 18.300 3.500 25.000 5.400


(41)

Tabel 3.4

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk

LAPORAN PENDISTRIBUSIAN PRODUK PADA RETAILER PRUSAHAAN

PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2008

Tahun

Obat Generik Obat OTC (Over The Counter)

Apotik Klinik Apotik Kilinik

2006 77.4 % 22.6% 59.4% 40,6%

2007 82.4% 17.6% 64.7% 35,3%

2008 85.6% 14.4% 67.1% 32,9%

Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Medan. Tabel 3.5

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN PENJUALAN DUA BARANG DALAM DUA JALUR PENDISTRIBUSIAN PRODUK

PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2008

Tahun

PENJUALAN APOTIK / PACK PENJUALAN KLINIK / PACK Obat

Generik

Obat OTC (Over The Counter)

Obat Generik

Obat OTC (Over The Counter

2006 34.400 50.600 27.300 42.000

2007 36.800 54.200 32.000 48.300

2008 41.600 60.000 36.900 56.500

Jumlah 112.800 164.800 96.200 146.800


(42)

Pada tabel 3.4 merupakan jumlah perusahaan menyalurkan produknya ke retailer pada tahun ke tahun, hal tersebut menunjukan peningkatan jumlah kwantitas pada pendistribusian produk pada apotek sedangkan terjadi penurunan pada pendistribusian produk ke klinik, hal tersebut terjadi dikarenakan permintaan akan obat pada apotik terus meningkat tajam baik obat Generik maupun obat OTC.

Obat Generik dan OTC (obat umum) di pada Apotik dan Klinik Untuk obat generik jumlah unit untuk tiap-tiap perbandingannya adalah 3:3:4, sedangkan untuk barang OTC perbandingan adalah 2:3:5, bagaimana setiap unit mampu menjual produk dengan yang telah ditargetkan perusahaan. Produk dari dua jalur pendistrtibusian produk PT. Kimia Farma Tbk Medan mengalamami peningkatan pejualan pada tahun ke tahun dengan melihat data pada Tabel 3.5 yang menunjukan peningkatan penjualan produk..

H. Manfaat Dari Penggunaan Jalur Distribusi Yang Digunakan Oleh PT. Kimia

Farma Tbk Medan

Dari jalur distribusi yang digunakan oleh PT. Kimia Farma Tbk Medan terdapat beberapa manfaat yang tidak hanya didapatkan oleh perusahaan saja melainkan didapatkan juga oleh retailer dan konsumen. Beberapa manfaatnya antara lain :

1. Manfaat bagi PT. Kimia Farma Tbk Medan.


(43)

diperoleh perusahaan ini. Dengan jalur distribusi yang ditetapkan, perusahaan mampu menyalurkan dan mendistribusikan produk kepada konsumen dengan baik melalui cakupan perantara yang menyeluruh dan menyebar di Kota Medan. Sehingga para konsumen bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan dengan mudah melalui toko-toko terdekat, kapanpun mereka membutuhkan dan menginginkan Obat di tempat-tempat yang mudah mereka jangkau.

2. Manfaat bagi para retailer

Kebijakan jalur distribusi yang ditetapkan perusahaan tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan itu sendiri melainkan juga dapat memberikan manfaat bagi para retailernya. Dengan kebijakan jalur distribusi yang ditetapkan oleh PT. Kimia Farma Tbk Medan para perantara atau retailer dapat menjual produk Oabt yang dibutuhkan masyarakat dan dengan menjual produk mereka bisa mendapatkan keuntungan yang akan menambah penghasilan mereka untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

3. Manfaat bagi konsumen

Bisa dibayangkan apabila kita sebagai konsumen harus mendatangi langsung PT. Kimia Farma Tbk Medan untuk mendapatkan Obat, hal ini tentu akan sangat menyita waktu dan biaya karena letak PT. Kimia Farma Tbk Medan Medan yang berjauhan dengan tempat tinggal kita. Ini menjadi suatu masalah bagi kita para konsumen. Tapi dengan kebijakan distribusi yang dipilih PT. Kimia Farma Tbk Medan ternyata dapat memberikan solusi bagi permasalahan para


(44)

konsumen di kota Medan. Dengan kebijakan distribusi tersebut para konsumen dapat menikmati Obat secara mudah dan cepat melalui toko-toko yang mudah dijangkau.


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya tentang analisis jalur pendistribusian produk PT. Kimia Farma Tbk Medan dapat diambil kesimpulan :

1. Dengan Pendistribusian yang baik PT. Kimia Farma Tbk Medan berusaha memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan sebaik dan senyaman mungkin. Karena PT. Kimia Farma Tbk Medan tidak mendistribusikan langsung produknya ke konsumen, maka pelanggan di sini diartikan adalah para perantara-perantara yang menjual langsung Obat ke konsumen.

2. Dengan melalui perantara-perantara PT. Kimia Farma Tbk Medan meminimalkan biaya untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, mereka hanya memasarkan dan menjual barang melalui perantara, dan kemudian perantara-perantara inilah yang akan memberikan pelayanan kepada konsumen melalui outlet-outlet dan toko-toko mereka. Tentu dengan hanya memberikan pelayanan kepada perantara-perantara perusahaan bisa lebih menghemat biaya dibandingkan harus memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen.


(46)

B. Saran.

Dengan segalah keterbatasan pengetahuan saya, tidak banyak saran dan masukan yang dapat saya berikan. Saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kerja setiap fungsi pada perusahaan akan lebih baik apabilah dibentuk satu bagian lagi yang bertugas sebagai pengawas intern yang jabatanya sejajar dengan fungsi lain dan bertanggung jawab langsung dalam jalur pendistribusian produk.

2. Perusahaan harus benar didukung dan dilaksanakan oleh setiap bagian-bagian dalam perusahaan sehingga perusahaan mampu menghadapi pasar yang bersaing dan mampu mengoptimalkan laba yang diperoleh perusahaan dengan jalur pendistribusian yang dipakai.

3. Disiplin dalam pembagian tugas karena hal tersebut dapat menjadi alat pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam jalur pendistribusian produk agar berjalan secara efektif dan efisien.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip.2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat. Sukirno, Sadono.2005. Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sjahrial, Dermawan,M.M.Drs.2007. Manajemen Keuangan. Jakarta :Mitra Wancana Media.

Diana, Irene SW,SE.,MM.2008. Manajemen. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Nugroho, Widjajanto.1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta:


(48)

(49)

(1)

konsumen di kota Medan. Dengan kebijakan distribusi tersebut para konsumen dapat menikmati Obat secara mudah dan cepat melalui toko-toko yang mudah dijangkau.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya tentang analisis jalur pendistribusian produk PT. Kimia Farma Tbk Medan dapat diambil kesimpulan :

1. Dengan Pendistribusian yang baik PT. Kimia Farma Tbk Medan berusaha memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan sebaik dan senyaman mungkin. Karena PT. Kimia Farma Tbk Medan tidak mendistribusikan langsung produknya ke konsumen, maka pelanggan di sini diartikan adalah para perantara-perantara yang menjual langsung Obat ke konsumen.

2. Dengan melalui perantara-perantara PT. Kimia Farma Tbk Medan meminimalkan biaya untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, mereka hanya memasarkan dan menjual barang melalui perantara, dan kemudian perantara-perantara inilah yang akan memberikan pelayanan kepada konsumen melalui outlet-outlet dan toko-toko mereka. Tentu dengan hanya memberikan pelayanan kepada perantara-perantara perusahaan bisa lebih menghemat biaya dibandingkan harus memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen.


(3)

B. Saran.

Dengan segalah keterbatasan pengetahuan saya, tidak banyak saran dan masukan yang dapat saya berikan. Saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kerja setiap fungsi pada perusahaan akan lebih baik apabilah dibentuk satu bagian lagi yang bertugas sebagai pengawas intern yang jabatanya sejajar dengan fungsi lain dan bertanggung jawab langsung dalam jalur pendistribusian produk.

2. Perusahaan harus benar didukung dan dilaksanakan oleh setiap bagian-bagian dalam perusahaan sehingga perusahaan mampu menghadapi pasar yang bersaing dan mampu mengoptimalkan laba yang diperoleh perusahaan dengan jalur pendistribusian yang dipakai.

3. Disiplin dalam pembagian tugas karena hal tersebut dapat menjadi alat pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam jalur pendistribusian produk agar berjalan secara efektif dan efisien.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip.2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat. Sukirno, Sadono.2005. Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sjahrial, Dermawan,M.M.Drs.2007. Manajemen Keuangan. Jakarta :Mitra Wancana Media.

Diana, Irene SW,SE.,MM.2008. Manajemen. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Nugroho, Widjajanto.1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta:


(5)

(6)