Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

Disamping itu data dari Asosiasi Real Estate Indonesia REI perwakilan Sumatera Utara menunjukan kecamatan dengan tingkat pembangunan perumahan yang paling tinggi di Kota Medan adalah Kecamatan Medan Marelan yaitu sebanyak 564 unit selama periode tahun 2007 sampai 2009, sedangkan untuk Kecamatan Medan selayang yaitu sebanyak 315 unit selama periode tahun 2007 sampai 2009. Tabel 2 Jumlah Bangunan Dibangun Oleh REI di Kota Medan No Kecamatan Jumlah Perumahan Dibangun Unit 2007 2008 2009 Jumlah 1 Medan Marelan 133 268 163 564 2 Medan Tuntungan 12 134 53 199 3 Medan Sunggal 125 47 45 217 4 Medan Tuntungan 32 50 62 144 5 Medan Johor 50 36 49 135 6 Medan Helvetia 12 10 14 36 7 Medan Amplas 146 131 128 405 8 Medan Polonia 12 15 52 79 9 Medan Selayang 97 107 111 315 10 Medan Baru 70 75 145 11 Medan Tembung 10 29 31 70 Sumber : REI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawah yang belum menjual lahan pertaniannya yang berlokasi di sekitar kawasan pemukiman serta petani sawah yang sudah menjual lahan pertaniannya. Dalam hal ini pemilik lahan yang tidak terjun langsung ke lahan tetapi melakukan kerjasama dengan petani penggarap juga merupakan sampel dalam penelitian ini. Sampel diambil di Kota Medan sebanyak 30 responden dengan metode purposive random sampling. Universitas Sumatera Utara

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari petani dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari kantor camat Kecamatan Medan Marelan, kantor camat Kecamatan Medan Selayang, dan juga dari BPS Sumatera Utara. Metode Analisis Data Untuk identifikasi masalah 1, mengenai besar pengurangan luas lahan pertanian akibat konversi di daerah penelitian digunakan analisis deskriftif. Untuk identifikasi masalah 2, mengenai analisis faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mengkonversi lahan digunakan analisis secara deskriptif dan analisis probabilitas dengan model logit. Nachrowi dan Usman 2002 memaparkan fungsi distribusi logit sebagai berikut: Fungsi distribusi logit: Atau Pengamatan : • p i terletak antara 0 dan 1, karena Z i terletak antara - ∞ dan ∞. Bila Z → ∞, maka p i → 1 Bila Z → - ∞, maka p i → 0 2 1 1 1 1 i X i i i e X Y E p β β + − + = = = i Z i e p − + = 1 1 Dimana: Z 1 =β 1 +β 2 X 1 Universitas Sumatera Utara L i =ln • p i mempunyai hubungan non linier dengan Z i , artinya p i tidak konstan seperti asumsi pada MPL Model Probabilitas Linier. • Secara keseluruhan, Model Logit adalah Model Non-Linier, baik dalam parameter maupun dalam variabel. Oleh karena itu, metode OLS tidak dapat digunakan untuk mengestimasi model logit. Definisi Logit: Sekarang, perhatikan rasio antara p i dan 1 – p i : log natural dari rasio odd adalah sebagai berikut: Pengamatan : • L linier dalam X , L juga linier dalam β 1 dan β 2 • L disebut log odd atau model Logit • Karena p terletak antara 0 dan 1, L terletak antara - ∞ dan ∞ • Meskipun L linier dalam X, tetapi p tidak linier dalam X i z i e p − + = 1 1 i z i e p + = − 1 1 1 i i z z e e − − + 1 = i i i i i i x z z z z z i i e e e e e e p p 2 1 1 1 1 1 1 β β + − − − − = = =         +       + = − i i i i x z p p 2 1 1 β β + = =     − Universitas Sumatera Utara Dalam buku berjudul Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS oleh Ghojali, I 2001 langkah-langkah analisis logistikregression adalah sebagai berikut: 1. Buka file logit.xls. 2. Dari menu utama masukan input data dan variabel. 3. Pilih menu Analyze, Regression, lalu pilih Binary Logistic. 4. Menu Logistik Regression masukan variabel terikat pada kolom dependent, dan variabel bebas dalam kokom covariates. 5. Pilih file option pada Menu Logistik Regression dan muncul Logistic Regression Option pilih Clasifikation Plot,pilih Hosmer-lemeshow goodness- of- fit, pilih corelations of estimates, pilih literation history, pilih Cl for exp B 95, pilih continue. 6. Pilih method forward LR atau metode lainnya. 7. Pilih Ok. Negelkerke R Square merupakan modifikasi dari coefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol 0 sampai satu 1. Hal ini dilakukan dengan membagi nilai Cox dan Nell’s R 2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Negelkerke R Square dapat digunakan untuk menilai model fit atau tidak dengan menginterpretasikan Nilai Negelkerke R Square dapat seperti nilai R 2 pada Multiple Regression. Uji serempak Uji G untuk mengetahui model fit dengan uji Hosmer dan Lemeshow’sGoodness of fit yang menguji hipotesis satu H 1 bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai Hosmer-Lemeshow signifikan atau lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis satu H 1 diterima dan model fit. Universitas Sumatera Utara Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut: Definisi 1. Konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula seperti yang direncanakan menjadi fungsi lain dalam hal ini konversi yang dimaksud merupakan alih fungsi lahan dari lahan sawah irigasi ataupun sawah tadah hujan menjadi pemukiman. 2. Petani mengkonversi lahan, artinya petani yang menjual lahan pertaniannya kepada pihak lain yang menggunakan lahan tersebut menjadi lahan nonpertanian. 3. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menjual atau tidak menjual lahan sawah yang dimilikinya. 4. Land rent adalah sewa lahan atau dalam hal ini dapat dimisalkan dengan lahan dirubah fungsinya ke arah yang jauh lebih menguntungkan dibanding fungsi sebelumnya. 5. Asimetris atau asimetris informasi harga dalam hal ini merupakan informasi harga sawah yang terbaru tidak merata diketahui oleh semua pihak terkait tetapi hanya diketahui beberapa pihak sehingga harga pasar belum mencerminkan harga sesungguhnya. 6. Proporsi pendapatan adalah persentase rasio pendapatan pertanian dan total pendapatan yang dihitung langsung dengan perhitungan sederhana oleh peneliti. Universitas Sumatera Utara 7. Harga lahan untuk petani yang telah menjual lahan pertaniannya adalah harga yang diterima saat petani melakukan jual beli lahannya, sedangkan harga lahan untuk petani yang belum menjual adalah harga pasar jual beli lahan saat dilakukan penelitian dengan menanyakan langsung dengan petani responden. Batasan Operasional 1. Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang telah menjual lahan pertaniannya dan petani yang belum menjual lahan pertaniannya kepada pihak lain. 2. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2010. 3. Daerah penelitian adalah Kota Medan dengan studi kasus Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan selayang. 4. Sebagai konsekuensi kenyataan di lapangan dari hasil penelitian terhadap responden ternyata diperoleh data luas lahan dibawah kriteria petani gurem yaitu petani dengan luas lahan 0,02 Ha. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian