Perancangan Tali Baja PERANCANGAN MEKANISME PENGANGKAT

Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009

BAB III PERANCANGAN MEKANISME PENGANGKAT

Komponen utama mekanisme pengangkat meliputi perencanaan- perencanaan : 1. Tali Baja Steel Wire Rope 2. Puli Rope Sheave 3. Drum Rope Drum 4. Kait Hook 5. Motor Penggerak 6. Sistem Transmisi 7. Sistem Rem

3.1 Perancangan Tali Baja

Tali baja berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan beban serta memindahkan gerakan dan gaya. Tali baja adalah tali yang dikonstruksikan dari kumpulan jalinan serat-serat baja steel wire dengan kekuatan b = 130-200 kgmm 2 . Beberapa serat dipintal hingga menjadi satu jalinan strand, kemudian beberapa strand dijalin pula pada suatu inti core sehingga membentuk tali. Tali baja banyak sekali digunakan pada mesin pengangkat karena dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan antara lain : 1. Lebih ringan dan lebih murah harganya 2. Lebih tahan terhadap beban sentakan, karena beban terbagi rata pada semua strand Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009 3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang tinggi 4. Keandalan operasi yang tinggi 5. Lebih fleksibel dan ketika beban lengkungan tidak perlu mengatasi internal stress 6. Sedikit mengalami fatigue dan internal wear karena tidak ada kecenderungan kawat untuk menjadi lurus yang selalu menyebabkan internal stress 7. Kurangnya kecenderungan untuk membelit karena peletakan yang tepat, pada drum dan puli, penyambungan yang lebih cepat, mudah dijepit clip, atau ditekuk socket 8. Kawat yang patah setelah pemakaian yang lama tidak akan menonjol keluar sehingga lebih aman dalam pengangkatan dan tidak akan merusak kawat yang berdekatan Gambar 3.1 Konstruksi serat tali baja Dalam perencanaan ini kapasitas maksimum berat muatan yang diangkat adalah 6 ton. Karena pada pengangkat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti overload, keadaan dinamis dalam operasi dan perubahan udara yang tidak terduga, maka diperkirakan penambahan beban 10 dari beban semula sehingga berat muatan yang diangkat menjadi : Q = 6.000 + 10 x 6.000 = 6.600 kg Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009 Kapasitas angkat total pesawat adalah : Q = Q + q dimana : q = Berat spreader = 300 kg Hasil survei maka : Q = 6.600 + 300 = 6.900 kg Drum 1 6-7 10 9 8 5 4 3 2 11 12 13 14 15 16 Gambar 3.2 Diagram lengkungan tali baja mekanisme hoist Dari gambar 3.2 dapat dilihat diagram lengkungan tali pada mekanisme gerak hoist dapat ditentukan tegangan tali maksimum baja yang terjadi. Sistem pengangkat yang direncanakan ini terdiri dari 7 buah puli yang menyangga suspensi, sehingga : 7 6 5 4 3 2 1 S S S S S S S Q + + + + + + = Tegangan tarik maksimum pada tali dari sistem puli beban dihitung dengan rumus : 1 . . η η n Q S = ………………………………………………..…Lit.1, Hal 41 dimana : n = Jumlah puli yang menyangga suspensi = 7 = Efisiensi puli = 0,905 Lampiran 1 1 = Efisiensi yang disebabkan kerugian tali akibat kekakuannya ketika menggulung pada drum yang diasumsikan 0,98 Lit. 1, Hal. 41 Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009 maka : = = 98 , . 905 , . 7 900 . 6 S 1111,42 kg Kekuatan putus tali sebenarnya P dapat dicari dengan rumus : K P S = ………………………………………...…………..…Lit.1, Hal 40 atau : P = S . K dimana : K = Faktor keamanan dengan jenis mekanisme dan kondisi operasinya = 5,5 Lampiran 2 maka : P = 1111,42 . 5,5 = 6112,81 kg Dari hasil kekuatan putus tali P, maka pada perencanaan ini dipilih tipe tali baja menurut United Rope Works Standard, Rotterdam Holland yaitu 6 x 37 + 1 fibre core Lampiran 2 dengan : Diameter tali d = 18,6 mm Berat tali W = 1,15 kgm Beban patah P b = 15.400 kg Tegangan patah b = 140-159 kgmm 2 Jenis tali ini dipilih dengan pertimbangan bahwa semakin banyak kawat baja yang digunakan konstruksi tali maka akan lebih aman dari tegangan putus tali dan dapat menahan beban putus tali. Tegangan maksimum tali baja yang diizinkan adalah : K P S b izin = ………...…………………………...…………..…Lit.1, Hal 40 maka : kg 2800 5 , 5 400 . 15 = = izin S Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009 Tegangan pada tali yang dibebani pada bagian yang melengkung karena tarikan dan lenturan adalah : K b σ σ = ∑ ………....…………………………...…………..…Lit.1, Hal 39 maka : 2 kgmm 9 , 28 5 , 5 159 = = ∑ σ Luas penampang tali baja dapat dihitung dengan rumus : 000 . 36 min 222 D d K S F b − = σ ..………….………………....…Lit.1, Hal 39 Dengan perbandingan diameter drum dan diameter tali baja       d D min untuk jumlah lengkungan NB = 16, seperti terlihat pada gambar 3.2 adalah 38 Lampiran 2, maka luas penampang dari tali baja adalah : 2 222 cm 57 , 000 . 36 38 1 5 , 5 900 . 15 1111,42 = × − = F Tegangan tarik yang terjadi pada tali baja adalah : 222 F S t = σ ……………………………………...………....…Lit.1, Hal 83 maka : 2 2 kgmm 19,46 kgcm 1946 571 , 42 , 1111 = = = t σ Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa perencanaan tali baja aman untuk digunakan karena tegangan maksimum tali S yang direncanakan lebih kecil dari tegangan maksimum izin izin S yaitu : 1111,42 kg 2181,81 kg. Dan Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009 tegangan tarik t σ yang direncanakan lebih kecil dari tegangan tarik yang diizinkan ∑ σ yaitu : 19,46 kgmm 2 28,9 kgmm 2 . Kerusakan tali baja disebabkan oleh kelelahan bahan dan mengalami jumlah lengkungan tertentu. Umur pakai tali tergantung pada ukuran puli atau drum, beban, konstruksi tali, faktor metalurgi, produksi, desain dan kondisi operasi. Ketahanan batas kelelahan tali baja ditentukan berdasarkan umur operasi tali baja tersebut. Faktor yang bergantung pada jumlah lengkungan berulang selama periode keausannya sampai tali tersebut rusak m yang dihitung dengan persamaan : A = 2 1 . . . . C C C m d D σ = ……...…………………………….…Lit.1, Hal. 43 dimana : A = Perbandingan diameter drum atau puli dengan diameter tali, A = 38 = Tegangan tarik sebenarnya pada tali, = 19,46 kgmm 2 C = Faktor yang memberi karakteristik konstruksi dan tegangan patah tali baja, C = 0,93 Lampiran 3 C 1 = Faktor yang tergantung diameter tali baja, C 1 = 0,97 Lampiran 3 C 2 = Faktor yang menentukan produksi dan operasi tambahan, C 2 = 1,37 Lampiran 3 maka : 2 1 . . C C C A m σ = 56 , 1 37 , 1 . 97 , . 93 , . 46 , 19 38 = = m Dari Tabel 6 Lampiran 3, untuk m = 1,56 dan dengan perhitungan secara interpolasi diperoleh nilai z 1 , yaitu : Teguh Putra : Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat, 2009. USU Repository © 2009 500 . 242 000 . 230 000 . 255 000 . 230 50 , 1 62 , 1 50 , 1 56 , 1 = − − = − − z z Jadi, jumlah lengkungan berulang yang diizinkan z = 242.500 yang menyebabkan kerusakan pada tali baja. Untuk mencari umur tali baja N diperoleh dengan rumus : z 1 = a.z 2 .N. ……………………………………………...…Lit.1, Hal. 48 dimana : z 1 = Jumlah lengkungan berulang yang diizinkan, z = 242.500 a = Jumlah siklus rata-rata per bulan, a = 3400 Lampiran 4 z 2 = Jumlah lengkungan berulang per siklus kerja mengangkat dan menurunkan pada tinggi pengangkatan penuh dan lengkungan satu sisi, z 2 = 5 Lampiran 4 = Faktor perubahan daya tahan tali akibat mengangkut muatan lebih rendah dari tinggi total dan lebih ringan dari muatan penuh, = 0,3 Lampiran 4 = Perbandingan jumlah lengkungan dengan jumlah putus tali, = 2,5 maka : ϕ β. . . 2 1 z a z N = 19 5 , 2 . 3 , . 5 . 3400 500 . 242 = = N bulan

3.2 Perancangan Puli

Dokumen yang terkait

Perencanaan Elevator Penumpang Dengan Kapasitas Angkat 1000 Kg, Tinggi Angkat 32 Meter, Kecepatan Angkat 90 Meter/Menit Untuk Keperluan Gedung Bertingkat

28 153 189

Mesin Pemindah Bahan : Perencanaan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 7 Ton, Tinggi Angkat 55 Meter, Radius 60 M, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat.

15 145 123

Perencanaan Overhead Travelling Crane Yang Di Pakai Pada Pabrik Peleburan Baja Kapasitas Angkat 10 Ton Dan Tinggi Angkat 12 Meter

0 38 81

Perancangan Mekanisme Spreader Gantry Crane Dengan Kapasitas 40 Ton Dengan Tinggi Angkat Maksimum 41 Meter Yang Dipakai Di Pelabuhan Laut

23 145 151

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

1 1 17

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 1 3

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 14

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 6 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 6