1. Autokorelasi
Auto korelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara dua observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time seriesatau
data yang diambil pada waktu tertentu data cross-sectional”Gujarati, 1995:201. Jadi dalam model regresi linear berganda diasumsikan bahwa
unsur gangguan yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh unsur disturbansi atau gangguan yang berhubungan dengan
pengamatan lain yang manapun. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Dengan ketentuan jika nilai Durbin-
Watson terletak di antara nilai dU hingga 4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi. Nilai dU yang diperoleh dari Tabel Durbin-Watson dengan
n=19 populasi dan k=2 jumlah variabel bebas.
2. Multikolinearitas
Merupakan hubungan eksak linear antar variabel independen. Multikolinearitas tersebut pasti ada, tetapi harus dilihat apakah
Multikolinearitas yang terjadi itu berbahaya atau tidak. Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linier sempurna antara variabel bebas
dalam model regresi.Konsekuensi dari Multikolinearitas adalah invalidnya signifikan variabel. Berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau
pasti diantara beberapa variabel yang menjelaskan dari model regresi. Pendeteksian ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan
melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance 0.10 dan nilai VIF 10, maka model regresi bebas dari multikolinieritas. Gujarati,
1995: 157.
3. Heteroskedastisitas
Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah variabel independen adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu
variabel independen. Pada regresi linear residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan
cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel independen.
Menurut Singgih Santoso 2002:301 deteksi adanya heterokedastisitas adalah:
a. Nilai probabilitas 0. 05 berarti bebas dari heterokedastisitas.
b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heterokedastisitas.
3.4.4. Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan kuantitatif, yaitu menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data yang dianalisis, sifatnya terukur dan kesimpulan
yang dihasilkan merupakan generalisasi. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi linier berganda multiple regression analiysis yang
merupakan analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan satu variabel
yang disebut variabel tidak bebas dengan dua atau lebih variabel lainnya yang disebut variabel bebas. Alat analisis ini digunakan karena sesuai
sengan kondisi yang akan diuji, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel terikat X dan variabel bebas Y. Persamaan regresi linier berganda tersebut
adalah sebagai berikut
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e ................ Anonim, 2003: L-20
Keterangan :
Y : Pengendalian Intern
a : Konstanta
X
1
: Sistem Informasi Akuntansi
X
2
: Komputerisasi e
: Error faktor kesalahan
3.4.5. Uji hipotesis 1.
Uji F
Uji F-hitung disebut juga uji kesesuaian modul. Pada tahapan ini untuk melihat pengaruh secara simultan seluruh variable bebas secara bersama-
sama terhadap variabel terikat. a.
Memformulasikan hipotesis Formulasi hipotesis yang akan dibuktikan adalah :
Ho : bi = 0 , artinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata
signifikan secara simultan dari variabel bebas Xi terhadap variabel terikat Y.
Ha : bi
≠ 0 , artinya bahwa terdapat pengaruh yang nyata signifikan secara simultan dari variabel bebas Xi terhadap variabel terikat Y.
b. menentukan taraf signifikan yang mana dalam penelitian ini taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 5 α =0,05.
c. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
1. Apabila tingkat signifikan sig 0,05 Ho diterima Ha ditolak
yang artinya model yang dihasilkan tidak sesuai. 2.
Apabila tingkat signifikan sig 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya model yang dihasilkan sesuai.
2. Uji t
Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap pengaruh masing- masing variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh
yang signifikan atau tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang kedua dapat
diterima atau ditolak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t-hitung adalah :
a. Memformulasikan hipotesis
Formulasi hipotesis yang akan dibuktikan adalah : Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata dari variabel bebas
Xi terhadap variabel terikat Y Ha : bi
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata dari variabel bebas Xi terhadap variabel terikat Y
b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05. c. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
1. Apabila tingkat signifikan sig 0,05 Ho diterima Ha ditolak yang artinya model yang dihasilkan tidak sesuai.
2. Apabila tingkat signifikan sig 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya model yang dihasilkan sesuai.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat PT. Trans Ice
Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang cukup terkenal yang berada di bawah payung TRANS CORP PARAGROUP sebelumnya
dipegang PT. Naryadelta Prathana. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan produk Baskin 31 Robbins Ice Cream Amerika. Baskin robbins
ice cream lisensi Baskin Robbins Indonesia dimulai pada tahun 1990 ketika muncul keinginan Mrs. Alien Lim untuk membuka cabang usaha jasa
pemasaran Ice Cream baskin Robbins di Indonesia. Dengan diterimanya lisensi dari Baskin Robbins International terbentuklan Francise Baskin
Robbins Indonesia pada November 1990 yang dipegang oleh PT. Naryadalta Prarthana di bawah pimpinan Mrs. Alien Lim.
PT. Naryadalta Prarthana membuka store pertamanya di Plaza Indonesia dan Blok M Plaza pada tanggal 14 dan 15 April 1991 dengan 14
orang karyawan. Disinal awal dari berdirinya restoran Baskin Robbins Indonesia yang kini tersebar di Jakarta, bandung, Semarang, Solo Jogja,
Surabaya, Ujung Pandang dan Bali. Dalam kegiatan usahanya, PT. Naryadalta Prarthana mengadakan
kerjasama dengan pihak lain yang disebut ”sub francise” dimana dalam hal